28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tekan Angka Penularan Covid-19, Kemenag Tebingtinggi Sosialisasikan PPKM

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tebingtinggi menggelar sosialisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II, di Gedung Balai Kartini Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Selasa (2/2).

CEGAH COVID-19: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Kejari Mustaqpirin, Kakankemenag Zul Sukri Mangandar Limbong dalam sosialisi penekanan angka Covid-19.Sopian/sumutpos.

Hadir sebagai nasumber, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Kasdim 0204/DS Mayor Inf Toto Triyanto, Kapolres di wakili Waka Polres Tebingtinggi Kompol Sarponi, Kajari Tebingtinggi Mustaqpirin, Kakan Kemenag Kota Tebingtinggi Zul Sukri Mangandar Limbong dan Kadis Kesehatan Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.

Kakan Kemenag Kota Tebingtinggi, Zul Sukri Mangandar Limbong, dalam sambutannya berharap kepada tokoh agama dan masyarakat Kota Tebingtinggi dapat pencerahan mengenai Covid-19, dan mendapatkan informasi mengenai perkembangan situasi Covid-19 di Kota Tebingtinggi.

Dalam materinya Kakan Kemenag menyampaikan, bahwa instruksi Menteri Agama dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 dimasa pandemi, yakni agar Kemenag menjadi teladan protokol kesehatan, turun ketengah masyarakat, melibatkan organisasi keagamaan, pembatasan bagi ASN Kemanag dan melibatkan tokoh agama melalui media.

Sementara itu, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam paparannya menyampaikan, secara mendunia dan global Covid-19 sudah menjangkiti 100 juta orang lebih. Sedangkan di Kota Tebingtinggi mulai bulan Juni sampai Februari 2021 ini ada 331 orang yang terjangkit Covid-19. “Untuk penekanan kasus tersebut maka kita laksanakan PPKM ini,” bilang Umar.

Dijelaskan Umar Zunaidi, Kota Medan sudah menolak pasien Covid-19 dikarenakan rumah sakit di sana sudah penuh. “Tadi malam saya mengecek di Rumah Sakit Pamela Kota Tebingtinggi, di sana terdapat 21 orang yang di rawat,” ujar Umar Zunaidi.

Terkait vaksin, Umar menjelaskan, vaksin tersebut datangnya bertahap dan tidak semua orang di vaksinasi, dimana tahapan harus bisa melewati screaning atau riwayat penyakit. “Untuk itu, kita imbau kepada masyarakat agar tidak berkerumun di tengah Pandemi Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pintanya.

Umar Zunaidi juga mengimbau para tokoh agama, tokoh masyarakat dan para perwiritan di Kota Tebingtinggi, untuk dapat mengingatkan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

Senada dengan Wali Kota, Kasdim 0204/DS Mayor Inf Toto Triyanto dan Waka Polres Kompol Sarponi dalam paparannya menjelaskan, TNI/Polri sudah mengimbau ke masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian dan dimanapun, serta menghimbau agar menerapkan protokol kesehatan. “Tetapi masyarakat juga belum sadar dan masih ada juga yang belum menggunakan masker,” bilangnya.

Sedangkan Kajari Tebingtinggi Mustaqpirin juga dalam materinya menyampaikan, Kejaksaan akan tetap bersinergi dengan Pemko dalam hal penanganan Covid-19. Langkah yang telah diambil yaitu, deteksi dini, updating data, sosialisasi, pengawasan dan pemantauan serta program berhasil.

Sebagai penutup, Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia dalam materinya melaporkan bahwa, dalam percepatan penanganan Covid-19 di Kota Tebingtinggi, Dinas Kesehatan sudah memfasilitasi sarana Pasien Covid-19 di empat Rumah Sakit di Kota Tebingtinggi diantaranya Rumah slSakit Pamela, Rumah Sakit Bhayangkara, RSUD dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Chevani. Untuk catatan, kasus Covid-19 di Tebingtinggi saat ini terkonfirmasi positif berjumlah 30 orang, meninggal 15 orang, sembuh 286 orang. Kedatangan Vaksin di Kota Tebingtinggi pada tanggal 5 Februari dan akan melaksanakan Vaksinasi pada tanggal 8 Februari 2021 di Kota Tebingtinggi.

“Hal ini bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, selain itu untuk mencapai kekebalan kelompok untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, melindungi serta memperkuat sistem secara menyeluruh serta menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi,” bilang Nanang.

Sedangkan vaksinasi tahap pertama akan dilakukan kepada pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat sebanyak 40 orang. Tenaga Kesehatan meliputi Dinas Kesehatan, Puskemas, RSUD Kumpulan Pane, Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Sri Pamela tercatat sebanyak 1.319 orang,” jelas Nanang. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tebingtinggi menggelar sosialisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II, di Gedung Balai Kartini Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Selasa (2/2).

CEGAH COVID-19: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Kejari Mustaqpirin, Kakankemenag Zul Sukri Mangandar Limbong dalam sosialisi penekanan angka Covid-19.Sopian/sumutpos.

Hadir sebagai nasumber, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Kasdim 0204/DS Mayor Inf Toto Triyanto, Kapolres di wakili Waka Polres Tebingtinggi Kompol Sarponi, Kajari Tebingtinggi Mustaqpirin, Kakan Kemenag Kota Tebingtinggi Zul Sukri Mangandar Limbong dan Kadis Kesehatan Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia.

Kakan Kemenag Kota Tebingtinggi, Zul Sukri Mangandar Limbong, dalam sambutannya berharap kepada tokoh agama dan masyarakat Kota Tebingtinggi dapat pencerahan mengenai Covid-19, dan mendapatkan informasi mengenai perkembangan situasi Covid-19 di Kota Tebingtinggi.

Dalam materinya Kakan Kemenag menyampaikan, bahwa instruksi Menteri Agama dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 dimasa pandemi, yakni agar Kemenag menjadi teladan protokol kesehatan, turun ketengah masyarakat, melibatkan organisasi keagamaan, pembatasan bagi ASN Kemanag dan melibatkan tokoh agama melalui media.

Sementara itu, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam paparannya menyampaikan, secara mendunia dan global Covid-19 sudah menjangkiti 100 juta orang lebih. Sedangkan di Kota Tebingtinggi mulai bulan Juni sampai Februari 2021 ini ada 331 orang yang terjangkit Covid-19. “Untuk penekanan kasus tersebut maka kita laksanakan PPKM ini,” bilang Umar.

Dijelaskan Umar Zunaidi, Kota Medan sudah menolak pasien Covid-19 dikarenakan rumah sakit di sana sudah penuh. “Tadi malam saya mengecek di Rumah Sakit Pamela Kota Tebingtinggi, di sana terdapat 21 orang yang di rawat,” ujar Umar Zunaidi.

Terkait vaksin, Umar menjelaskan, vaksin tersebut datangnya bertahap dan tidak semua orang di vaksinasi, dimana tahapan harus bisa melewati screaning atau riwayat penyakit. “Untuk itu, kita imbau kepada masyarakat agar tidak berkerumun di tengah Pandemi Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pintanya.

Umar Zunaidi juga mengimbau para tokoh agama, tokoh masyarakat dan para perwiritan di Kota Tebingtinggi, untuk dapat mengingatkan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

Senada dengan Wali Kota, Kasdim 0204/DS Mayor Inf Toto Triyanto dan Waka Polres Kompol Sarponi dalam paparannya menjelaskan, TNI/Polri sudah mengimbau ke masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian dan dimanapun, serta menghimbau agar menerapkan protokol kesehatan. “Tetapi masyarakat juga belum sadar dan masih ada juga yang belum menggunakan masker,” bilangnya.

Sedangkan Kajari Tebingtinggi Mustaqpirin juga dalam materinya menyampaikan, Kejaksaan akan tetap bersinergi dengan Pemko dalam hal penanganan Covid-19. Langkah yang telah diambil yaitu, deteksi dini, updating data, sosialisasi, pengawasan dan pemantauan serta program berhasil.

Sebagai penutup, Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia dalam materinya melaporkan bahwa, dalam percepatan penanganan Covid-19 di Kota Tebingtinggi, Dinas Kesehatan sudah memfasilitasi sarana Pasien Covid-19 di empat Rumah Sakit di Kota Tebingtinggi diantaranya Rumah slSakit Pamela, Rumah Sakit Bhayangkara, RSUD dr Kumpulan Pane dan Rumah Sakit Chevani. Untuk catatan, kasus Covid-19 di Tebingtinggi saat ini terkonfirmasi positif berjumlah 30 orang, meninggal 15 orang, sembuh 286 orang. Kedatangan Vaksin di Kota Tebingtinggi pada tanggal 5 Februari dan akan melaksanakan Vaksinasi pada tanggal 8 Februari 2021 di Kota Tebingtinggi.

“Hal ini bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, selain itu untuk mencapai kekebalan kelompok untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, melindungi serta memperkuat sistem secara menyeluruh serta menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi,” bilang Nanang.

Sedangkan vaksinasi tahap pertama akan dilakukan kepada pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat sebanyak 40 orang. Tenaga Kesehatan meliputi Dinas Kesehatan, Puskemas, RSUD Kumpulan Pane, Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Sri Pamela tercatat sebanyak 1.319 orang,” jelas Nanang. (ian/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/