JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menggandeng perusahaan asal Swiss, Mister Loo, untuk menggarap proyek toilet dan air bersih berstandar internasional di area-area wisata Danau Toba, Sumatera Utara.
“Sekarang kita kontrakkan kepada namanya Mister Loo. Mister Loo yang punya organisasi secara internasional ngurus WC,” kata Luhut dalam keterangannya di media sosial Instagram resminya luhut.panjaitan, Minggu (14/2).
Mister Loo sendiri merupakan perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang penyediaan toilet bersih yang diklaim memiliki teknologi dan fasilitas mutakhir dan inovatif.
Luhut merinci sudah ada 25 toilet baru yang dibangun dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) berbagai perusahaan. Namun, ia mengatakan pengelolaan dan proyek toilet itu akan dilakukan oleh Mister Loo. “Saya memang menaruh concern khusus soal pengadaan toilet dan air bersih berstandar internasional di sana,” kata dia.
Ia berpikir seindah apapun sebuah destinasi wisata, akan berkurang keindahannya bila tidak ada toilet dengan akses air bersih yang baik. “Tempat-tempat spot turis itu kalau tidak ada WC, tidak ada air, tidak ada gunanya,” kata dia.
Luhut mengatakan, kawasan wisata yang toilet umumnya baru diperbaiki bertempat di Dolok Sipiak. Ia mengatakan destinasi wisata ini sempat dikunjungi oleh Raja Belanda, Willem-Alexander pada tahun lalu. Kala itu, ia mengatakan fasilitas toiletnya masih buruk. “Sekarang udah ada toilet di sana, airnya kita ambil dari bawah dan kita bikin sumur tarik ke atas. Itu dikelola secara profesional,” ungkap Luhut.
Luhut berharap pembangunan toilet dengan standar internasional ini akan rampung seiring dengan pembangunan pelbagai proyek strategis nasional di wilayah tersebut. Baik pembangunan jalan tol, pelabuhan hingga pembenahan spot wisata lainnya.
“Itu berjalan sehingga kita berharap 25 toilet bersamaan selesainya nanti dengan semua tadi dari mulai Dermaga Porsea Balige dan seterusnya ini,” kata Luhut.
Sandiaga Dorong Penggunaan Big Data
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus melakukan inovasi untuk menggaet wisatawan. Salah satunya dengan menggunakan Big Data. Sandi yakin dengan data yang ada akan membuat sistem promosi bisa lebih efisien.
Hal itu disampaikan Sandiaga saat berdialog dengan pelaku usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Danau Toba di Ballroom Niagara Hotel, Parapat, Toba, Sumatera Utara, Rabu (30/12) lalu.
“Kita harus fokus pada wisatawan domestik kita bisa menggunakan pendekatan big data. Kira-kira orang-orang tipe mana sih yang bakal tertarik untuk berlibur di danau Toba,” kata Sandiaga Uno.
Sandiaga awalnya bercerita bahwa Presdien Joko Widodo memerintahkan untuk menggenjot 5 destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif dalam satu tahun ke depan agar kembali pulih pasca pandemi Covid-19.
Jokowi ingin pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air tidak hanya berpaku pada wisatawan mancanegara saja melainkan juga wisatawan lokal.
Oleh karena itu, Sandi ingin ada inovasi untuk menggaet wisatawan dengan pendekatan teknologi. Pendekatan ini akan memudahkan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk promosi.
“Apalagi bapak presiden Joko Widodo tidak ingin promosi di tempat yang tidak tepat dan tidak pas. Sekarang dengan adanya teknologi kita bisa berpromosi dengan lebih efisien,” jelasnya.
Sandi mengatakan era teknologi harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk promosi. Sebab, masyarakat sekarang yang hendak berlibur atau berkunjung ke suatu tempat dimudahkan dengan sebuah aplikasi saja.
“Misal ada warga Jabodetabek mau ke Bali. Mereka memilih untuk mencari destinasi lewat aplikasi. Nah Disitulah cariin dari pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya. (cnn/lp6)