Udinese vs Celtic
UDINE-Sejauh ini di grup I hanya Atletico Madrid yang sudah benar-benar aman melenggang ke babak 12 besar Europa League.
Itu karena Atletico telah mendulang sepuluh angka, atau unggul dua angka dari pesaing terdekatnya Udinese dan unggul lima angka dari Glasgow Celtic yang baru mendulang lima poin.
Artinya, siapapun yang menjadi pemenang laga antara Udinese versus Celtic di Stadion Friulli, dinihari nanti, maka tim itulah yang akan mendampingi Atleti ke babak 32 besar.
Pada pertemuan pertama di antara kedua tim, Celtic yang bertindak sebagai tuan rumah ditahan imbang Udinese dengan skor 1-1. Jadi, bila nanti Celtic mengalahkan Udinese, maka tim asal Skotlandia itu akan unggul head to head atas Udinese.
“Kami tahu akan sangat sulit mengalahkan Udinese di kandangnya sendiri. Tapi itu harus kami lakukan karena kami ingin tempil di babak 32 besar,” bilang Neil Lennon, pelatih Glasgow Celtic.
Walau Lennon telah menyatakan tekadnya untuk mengalahkan Udinese, namun Lennon harus berhati-hati, karena dari dua laga tandang di ajang Europa League kali ini, Celtic hanya meraih satu poin, hasil dari menahan imbang Rennes dan kalah dari Atletico Madrid.
Sang lawan, Udinese yang tampil di kancah Europa League setelah kalah di babak playoff Liga Champions atas Arsenal, tentunya tak begitu terbebani menatap laga ini. Selain hanya membutuhkan hasil imbang, di sisi lain, Udinese pun memiliki catatan ciamik pada empat pertandingan terakhirnya.
Lihatlah, usai kalah 0-2 dari Parma pada 26 November lalu, pada empat pertandingan terakhirnya anak asuh Francesco Guidolin meraih hasil tiga kali menang, serta sekali bermain imbang.
Tiga kemenangan di raih Udinese ketika menjamu AS Roma (2-0), bertandang ke markas Inter Milan (1-0) dan saat mengalahkan Chievo dengan skor 2-1 di Stadion Friulli.
Sebuah fakta menarik akan menempatkan Udinese sebagai favorit untuk memenangkan pertandingan ini.
Apa itu? Dari delapan kali melawat ke tanah Italia, Glasgow Celtic tak sekalipun meraih kemenangan di sana. Hasil terbaik yang mereka torehkan adalah dua kali bermain imbang dan enam kali kalah.
“Kami tak ingin memikirkan rekor itu. Bagi kami kemenangan adalah harga mati, karena mereka pun pasti tampil all out guna mengejar tujuan yang sama (menang, Red). Kami harus mampu meraihnya, karena kami tampil di hadapan para fans,” bilang Guidolin. (jun)