26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sepanjang 2020 di RSU Adam Malik Pasien Gagal Ginjal dan HIV Paling Banyak Berobat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski kunjungan pasien yang berobat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) diklaim menurun selama pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, namun secara jumlah ternyata meningkat.

RSUP Haji Adam Malik.

Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien rawat jalan di rumah sakit tersebut tercatat 39.569 kunjungan, sedangkan tahun 2019 mencapai 37.868 kunjungan. Jumlah kunjungan rawat jalan tersebut, baru meliputi 5 diagnosa penyakit pasien yang paling banyak berkunjung.

Dari jumlah kunjungan pasien berobat pada tahun 2020, pasien gagal ginjal dan HIV paling tertinggi. Begitu pula tahun 2019, pasien gagal ginjal juga terbanyak rawat jalan. Sementara jumlah kunjungan pasien HIV masih berada di posisi kelima pada tahun 2019, karena sebelumnya kunjungan pasien jantung yang berada di peringkat kedua.

Kasubbag Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa) menyebutkan, jumlah kunjungan pasien gagal ginjai selama 2020 mencapai 14.461 kali. Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya yaitu 16.313 kunjungan. “Untuk jumlah kunjungan pasien HIV 13.466 (sedangkan tahun 2019 hanya 3.598 kunjungan),” ungkap Rosa, Rabu (3/3).

Selanjutnya, sambung Rosa, pasien kanker payudara yang menduduki peringkat ketiga terbanyak rawat jalan dengan jumlah 4.298 kali. “Kemudian, pasien jantung 3.937 kunjungan dan pasien kanker serviks 3.407 kunjungan,” kata dia.

Rosa menyebutkan, untuk jumlah kunjungan pasien rawat inap terbanyak tentunya pasien Covid-19 542 kali. Disusul, pasien leukimia 493 kunjungan, pasien gagal ginjal 268 kunjungan, pasien kanker payudara 257 kunjungan, dan pasien kanker ovarium 240 kunjungan. “Data-data tersebut merupakan jumlah kunjungan, bukan jumlah pasien. Sebab bisa saja pasien yang sama masuk ke rumah sakit berkali-kali,” jelasnya.

Angka kunjungan pasien rawat inap selama 2020, secara jumlah mengalami penurunan dibanding 2019. Selama 2020, berdasarkan jumlah diagnosa 5 penyakit pasien terbanyak mencapai 1.800 kunjungan. Sedangkan 2019, 9.205 kunjungan.

Diketahui, sebelumnya Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV, SpPJ (K) menyatakan, pendapatan rumah sakit menurun 20 persen pada tahun 2020. Hal itu disebabkan tak lain akibat pandemi Covid-19. “Pandemi Covid-19 berdampak kepada kunjungan pasien yang berobat. Akibatnya, target pendapatan rumah sakit tahun 2020 menurun sekitar 20 persen,” ujar Zainal beberapa waktu lalu.

Ia mengaku, penurunan pemasukan rumah sakit untuk tahun 2020 tidak mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapatan rumah sakit kebanyakan dari klaim BPJS Kesehatan, pasien umum, asuransi swasta dan lainnya. “Kita juga setiap tahun melaporkan ke pusat (Kementerian Kesehatan) berapa pendapatan rumah sakit selama setahun. Tahun 2020 pendapatan terjadi penurunan 20 persen dari target,” kata Zainal lagi.

Meski demikian, Zainal menyebutkan, memasuki bulan Juli 2020, pasien mulai meningkat kembali karena sudah menuju new normal. “Masa new normal pasien kembali meningkat dan rencana kembali ke awal, yaitu menyiapkan pelayanan unggulan jantung. Alhamdulillah berjalan dengan baik dan sekarang ini untuk pusat jantung itu benar-benar sudah siap menjadi pusat pelayanan. Sebab ada beberapa alat yang kita siapkan sudah datang, dan mudah-mudahan pada 2021 kita akan betul-betul menjadi pusat layanan jantung,” harapnya. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski kunjungan pasien yang berobat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) diklaim menurun selama pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, namun secara jumlah ternyata meningkat.

RSUP Haji Adam Malik.

Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien rawat jalan di rumah sakit tersebut tercatat 39.569 kunjungan, sedangkan tahun 2019 mencapai 37.868 kunjungan. Jumlah kunjungan rawat jalan tersebut, baru meliputi 5 diagnosa penyakit pasien yang paling banyak berkunjung.

Dari jumlah kunjungan pasien berobat pada tahun 2020, pasien gagal ginjal dan HIV paling tertinggi. Begitu pula tahun 2019, pasien gagal ginjal juga terbanyak rawat jalan. Sementara jumlah kunjungan pasien HIV masih berada di posisi kelima pada tahun 2019, karena sebelumnya kunjungan pasien jantung yang berada di peringkat kedua.

Kasubbag Humas RSUP HAM Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa) menyebutkan, jumlah kunjungan pasien gagal ginjai selama 2020 mencapai 14.461 kali. Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya yaitu 16.313 kunjungan. “Untuk jumlah kunjungan pasien HIV 13.466 (sedangkan tahun 2019 hanya 3.598 kunjungan),” ungkap Rosa, Rabu (3/3).

Selanjutnya, sambung Rosa, pasien kanker payudara yang menduduki peringkat ketiga terbanyak rawat jalan dengan jumlah 4.298 kali. “Kemudian, pasien jantung 3.937 kunjungan dan pasien kanker serviks 3.407 kunjungan,” kata dia.

Rosa menyebutkan, untuk jumlah kunjungan pasien rawat inap terbanyak tentunya pasien Covid-19 542 kali. Disusul, pasien leukimia 493 kunjungan, pasien gagal ginjal 268 kunjungan, pasien kanker payudara 257 kunjungan, dan pasien kanker ovarium 240 kunjungan. “Data-data tersebut merupakan jumlah kunjungan, bukan jumlah pasien. Sebab bisa saja pasien yang sama masuk ke rumah sakit berkali-kali,” jelasnya.

Angka kunjungan pasien rawat inap selama 2020, secara jumlah mengalami penurunan dibanding 2019. Selama 2020, berdasarkan jumlah diagnosa 5 penyakit pasien terbanyak mencapai 1.800 kunjungan. Sedangkan 2019, 9.205 kunjungan.

Diketahui, sebelumnya Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV, SpPJ (K) menyatakan, pendapatan rumah sakit menurun 20 persen pada tahun 2020. Hal itu disebabkan tak lain akibat pandemi Covid-19. “Pandemi Covid-19 berdampak kepada kunjungan pasien yang berobat. Akibatnya, target pendapatan rumah sakit tahun 2020 menurun sekitar 20 persen,” ujar Zainal beberapa waktu lalu.

Ia mengaku, penurunan pemasukan rumah sakit untuk tahun 2020 tidak mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapatan rumah sakit kebanyakan dari klaim BPJS Kesehatan, pasien umum, asuransi swasta dan lainnya. “Kita juga setiap tahun melaporkan ke pusat (Kementerian Kesehatan) berapa pendapatan rumah sakit selama setahun. Tahun 2020 pendapatan terjadi penurunan 20 persen dari target,” kata Zainal lagi.

Meski demikian, Zainal menyebutkan, memasuki bulan Juli 2020, pasien mulai meningkat kembali karena sudah menuju new normal. “Masa new normal pasien kembali meningkat dan rencana kembali ke awal, yaitu menyiapkan pelayanan unggulan jantung. Alhamdulillah berjalan dengan baik dan sekarang ini untuk pusat jantung itu benar-benar sudah siap menjadi pusat pelayanan. Sebab ada beberapa alat yang kita siapkan sudah datang, dan mudah-mudahan pada 2021 kita akan betul-betul menjadi pusat layanan jantung,” harapnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/