26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gagal Tembus Semifinal

Indonesia di Super Series Final 2011

LIU ZHOU-Pupus sudah harapan Indonesia untuk bisa menempatkan wakilnya pada semifinal Superseries Final 2011 di Liu Zhou, Tiongkok. Itu setelah satu-satunya harapan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran, kembali menelan kekalahan, kemarin (16/12).

Ganda berperingkat empat dunia tersebut harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah, Zhang Nan/Zhao Yunlei  setelah bertarung ketat tiga game  19-21, 21-18, 21-14. Rekor pertemuan keduanya pun menjadi 1-4 untuk keunggulan wakil Tiongkok.

Dengan hasil ini, Tontowi/Liliyana hanya menempati posisi ketiga dalam klasemen akhir grup A dengan torehan satu poin hasil dari kemenangan pada apertemuan pertama atas wakil Inggris Raya. Grup ini akhirnya diwakili oleh duo pasangan Tiongkok Zang/Zhao sebagai juara grup dan Xu Chen/Ma Jin sebagai runner up.

Meski kalah dan gagal memenuhi ekspektasi untuk meloloskan wakil ke semifinal, Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto tak mau menyalahkan anak asuhnya. Menurut Dia, permainan Tontowi/Liliyana sudah cukup bagus karena mampu memberikan perlawanan sengit dan mencuri game kedua dari pasangan tuan rumah.

“Inilah pertandingan, anak-anak sudah main bagus tapi di akhir pertandingan kalah tipis dari wakil unggulan tuan rumah,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Jawa Pos (Grup Sumut Pos), tadi malam (16/12).

Kekalahan juga mewarnai penampilan wakil Indonesia di tunggal putra, Taufik Hidayat di Grup B dan Simon Santoso di grup A. Taufik takluk di tangan pebulu tangkis tuan rumah, Chen Long dengan skor 13-21, 7-21. Sedangkan Simon, kalah dari pemain Jepang Sho Sasaki dengan 19-21, 21-23.
Satu-satunya wakil merah putih yang meraih kemenangan adalah M. Ahsan/Bona Septano di ganda putra setelah menjungkalkan wakil Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 19-21, 21-19, dan 21-14.

Kegagalan menempatkan wakil di semifinal ini tak mau disesali cukup mendalam oleh PB PBSI. Sebab, lanjutnya,  secara permainan para penggawa merah putih semakin membaik di hari terakhir babak penyisihan grup.

Hasil buruk di super series final 2011 ini pun menggenapi tiga kegagalan Indonesia menempatkan wakil di babak empat besar  semenjak edisi 2009. Prestasi terbaik Indonesia di super series final  adalah pada edisi perdana pada 2008. Saat itu, Indonesia berhasil menempatkan dua wakil di final ganda putri dan ganda campuran meski akhirnya gagal menjadi juara. (aam/jpnn)

Indonesia di Super Series Final 2011

LIU ZHOU-Pupus sudah harapan Indonesia untuk bisa menempatkan wakilnya pada semifinal Superseries Final 2011 di Liu Zhou, Tiongkok. Itu setelah satu-satunya harapan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran, kembali menelan kekalahan, kemarin (16/12).

Ganda berperingkat empat dunia tersebut harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah, Zhang Nan/Zhao Yunlei  setelah bertarung ketat tiga game  19-21, 21-18, 21-14. Rekor pertemuan keduanya pun menjadi 1-4 untuk keunggulan wakil Tiongkok.

Dengan hasil ini, Tontowi/Liliyana hanya menempati posisi ketiga dalam klasemen akhir grup A dengan torehan satu poin hasil dari kemenangan pada apertemuan pertama atas wakil Inggris Raya. Grup ini akhirnya diwakili oleh duo pasangan Tiongkok Zang/Zhao sebagai juara grup dan Xu Chen/Ma Jin sebagai runner up.

Meski kalah dan gagal memenuhi ekspektasi untuk meloloskan wakil ke semifinal, Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto tak mau menyalahkan anak asuhnya. Menurut Dia, permainan Tontowi/Liliyana sudah cukup bagus karena mampu memberikan perlawanan sengit dan mencuri game kedua dari pasangan tuan rumah.

“Inilah pertandingan, anak-anak sudah main bagus tapi di akhir pertandingan kalah tipis dari wakil unggulan tuan rumah,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Jawa Pos (Grup Sumut Pos), tadi malam (16/12).

Kekalahan juga mewarnai penampilan wakil Indonesia di tunggal putra, Taufik Hidayat di Grup B dan Simon Santoso di grup A. Taufik takluk di tangan pebulu tangkis tuan rumah, Chen Long dengan skor 13-21, 7-21. Sedangkan Simon, kalah dari pemain Jepang Sho Sasaki dengan 19-21, 21-23.
Satu-satunya wakil merah putih yang meraih kemenangan adalah M. Ahsan/Bona Septano di ganda putra setelah menjungkalkan wakil Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 19-21, 21-19, dan 21-14.

Kegagalan menempatkan wakil di semifinal ini tak mau disesali cukup mendalam oleh PB PBSI. Sebab, lanjutnya,  secara permainan para penggawa merah putih semakin membaik di hari terakhir babak penyisihan grup.

Hasil buruk di super series final 2011 ini pun menggenapi tiga kegagalan Indonesia menempatkan wakil di babak empat besar  semenjak edisi 2009. Prestasi terbaik Indonesia di super series final  adalah pada edisi perdana pada 2008. Saat itu, Indonesia berhasil menempatkan dua wakil di final ganda putri dan ganda campuran meski akhirnya gagal menjadi juara. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/