JAKARTA – Upaya penyelamatan 32 anak buah kapal (ABK) penangkap ikan Sparta berbendera Rusia, termasuk 16 di antaranya WNI, yang terdampar di perairan Ross, Antartika terus dikebut. Tim penyelamat kini berpacu dengan kebocoran kapal akibat menabrak bongkahan es. Kapal dengan panjang sekitar 50 meteri ini terancam tenggelam.
Koordinator Pelaksana Fungsi Protkons (protokol dan konsuler) KBRI Wellington, Selandia Baru Gufron Hariyanto melalui email yang dikirim ke koran ini kemarin (18/12) menjelaskan, seluruh ABK termasuk 16 WNI dalam kondisi baik-baik saja. “Saat ini seluruh ABK fokus mengeluarkan air yang masuk ke lambung kapal,” terang Gufron. Sebagian lambung kapal ini diperkirakan pecah setelah menabrak bongkahan es.
Dia mengatakan, untuk memantau keselamatan kapal yang terdampar ini, diterjunkan dua buah pesawat Hercules. Kedua pesawat Hercules itu berbendera Amerika dan Selandia Baru. Menurut Gufron, selain memantau perkembangan lapangan, pesawat Hercules ini juga sempat melempar pompa air untuk mengeluarkan air yang masuk ke lambung kapal.
Sementara itu, upaya penyelamatan melalui laut dijalankan oleh dua kapal penangkap lainnya. Kapal penyelamat pertama adalah Chiyo Maru No.3 (Rusia) yang kini masih berjarak 290 mil laut (522 km) dari TKP. Kapal penyelamat berikutnya adalah San Aspiring (Selandia Baru) masih berjarak 470 mil laut (846 km) dari kapal Sparta. (wan/ttg)