BINJAI, SUMUTPOS.CO – Perajin Ulos Karo di Jalan Kutilang, Kelurahan Mencirim, Binjai Timur, mendapat kunjungan dari Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerperindag) Kota Binjai, Hedi Novria, Selasa (30/3). Kepada puluhan perajin ini, Hedi yang akrab disapa Andi Yong berjanji akan membantu para penenun Ulos Karo tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa temu ramah dengan puluhan perajin Ulos Karo di Kelurahan Mencirim. Mewakili Pemko Binjai, kami siap membantu para penenun ini,” kata Hedi Novria, seraya menyampaikan salam dari Plt Wali Kota Binjai, Amir Hamzah lantaran tidak dapat hadir karena ada tugas mendadak.
Selain membantu, Kadis juga mendukung usaha para perajin tenun ulos tersebut. Bahkan, Kadis juga akan mencari tempat untuk para perajin agar dapat menjajakan barang dagangannya. “Mungkin Pasar Rambung masih ada tempatnya, kita akan bantu pemasarannya. Bahkan akan kita coba ikut dalam pameran,” katanya.
Lebih jauh, Kadis juga berjanji akan membantu anggaran dalam hal bantuan untuk mesin pembuat ulos dan peralatannya. Sebab saat ini, para perajin hanya menggunakan peralatan secara manual.
Anggota DPRD Kota Binjai dari Fraksi Partai Gerindra, Joko Basuki yang turut dalam kunjungan itu, memberi apresiasi kepada perajin Ulos Karo Karya Bunda tersebut. Joko berharap, usaha tenunan Ulos Karo yang umumnya dikerjakan para kaum ibu tersebut, dapat terus ditingkatkan.
“Kepada Pak Kadis yang mewakili Pemko Binjai, tolong diperhatikan para penenun ini, baik dari sisi peralatan, modal, tempat hingga pemasarannya. Jika mereka menjadi besar, tentunya hal ini dapat mengharumkan Kota Binjai,” kata Joko.
Sementara, Ketua Kelompok Pengrajin Tenun Ulos Karo Karya Bunda, Ade Fitri menjelaskan, mereka berdiri tahun 2020 lalu dan sangat membutuhkan perhatian dari Pemko Binjai.
Menurut wanita berhijab ini, mereka yang tergabung dalam kelompok tersebut mayoritas adalah para janda tua yang berjuang untuk menghidupi anak dan cucunya.
Dia juga berharap, nantinya perajin tenun Ulos Karo Karya Bunda ini mempunyai badan bukum, sehingga ke depannya dapat terus memotivasi para perajin. “Kita juga berharap kedepan kelompok ini mempunyai Koperasi. Jujur saya katakan, saya sebagai Ketua Kelompok, merasa iba melihat sebagian anggota kami yang berjuang dengan menenun Ulos untuk menyambung hidup mereka,” tukasnya. (ted)