PSMS vs Sime Darby
MEDAN- PSMS dipermalukan klub Divisi Utama asal Malaysia Sime Darby di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Teladan, dengan skor tipis 0-1. Gol tunggal Sime Darby dikemas Asrol Ibrahim pada menit 18.
Sime Darby tampil dominan pada laga itu. Lapangan yang tergenang tampaknya tak jadi soal bagi mereka. Sedangkan dari kubu PSMS, Raja Isa sebagai pelatih membeberkan bahwa timnya sedikit terganggu karena kondisi lapangan yang buruk karena genangan banjir.
Pemain Sime Darby tampak lebih tenang dan jarang bikin kesalahan meski kondisi lapangan tak memungkinkan. Anehnya skuad PSMS malah lebih sering bikin kesalahan dan sering terjatuh. Tak pelak berbagai umpan yang dilakukan pemain PSMS kerap kandas di lapangan.
Pada pertandingan tersebut banyak menghasilkan peluang-peluang gol bagi kedua tim. Namun, penyelesaian akhir sangat jarang yang mumpuni. Termasuk akibat blok dari bek dan penyelamatan dari masing-masing kiper.
Pada babak pertama di menit ke-18 akhirnya lewat sontekan pemain Sime Darby bernomor punggung 13 Asrol Ibrahim, klub Malaysia ini berhasil mencetak gol dan hasil tersebut bertahan hingga turun minum.
Seharusnya di babak kedua PSMS mampu menyamakan kedudukan di menit ke-53. Inkyun Oh dilanggar di kotak terlarang. Sayang seribu kali sayang, eksekusi yang dilakukan striker andalan PSMS Osas Saha tak berujung gol. Sepakannya melambung ke atas mistar gawang. Dan hasil 0-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit Fazar Ginting yang memimpin pertandingan.
“Ini kali pertama PSMS bertandingan dengan kondisi lapangan becek. Ini menjadi pelajaran berharga. Dan ini juga akan menjadi evaluasi bagi tim,” kilahnya usai pertandingan.
Ia berjanji pada pertandingan kontra Perak FC, skuad inti akan dipadukan dengan pemain U-21. “Ini akan menjadi kesempatan bagi pemain PSMS untuk mendapat ilmu dan pengalaman dari klub yang berlaga di kasta tertinggi di Malaysia,” tutur Raja Isa.
Sementara itu pelatih Sime Darby Ismail Zakaria menuturkan, kondisi lapangan tak masalah bagi timnya. “Hal ini (Kondisi lapangan, Red) sama saja dengan di Malaysia. Namun, itu bukan jadi alasan kemenangan kita. Kita hanya berperang taktik pada laga ini,” katanya.
Presiden Sime Darby Abdul Rahim yang turut pada konferensi pers usai laga menuturkan, 20 tahun lalu ia sempat memperkuat klub Selangor dan bertandang ke Medan kontra Harimau Tapanuli. Ia mengaku, perkembangan sepak bola di Medan sama sekali tak berbeda. “Tak ada perubahan hingga saat ini,” tuturnya sambil berguyon. (saz)