25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kasi Datun Kejari Binjai, Sutan SP Harahap Suka Ngeband dan Olahraga Ekstrem

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Bagi sebagian orang, masa-masa sekolah menjadi kenangan terindah yang tak terlupakan. Dan sebagian besar, ingin kembali ke usia remaja meski sudah tidak mungkin lagi.

Kasi Datun Kejari Binjai, Sutan SP Harahap.teddy akbari/sumut pos.

Ya, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Binjai, Sutan SP Harahap salah satunya. “Masa-masa sekolah itu paling asik,” kata Sutan ketika berbincang santai di ruang kerjanya, Senin (31/5).

Saat remaja, Sutan dan teman-temannya memiliki grup band. Saat itu, belum seperti sekarang ini dipenuhi telepon genggam pintar yang sudah tersedia segalanya.

Grup band Sutan dan teman-temannya pun sukses melangkah pada event bergengsi. “Ya dulu awalnya nongkrong dengan teman-teman itu pada bisa main musik. Terus muncul ide dari teman saya, kenapa enggak buat grup band saja,” kata Sutan, yang juga merangkap Pelaksana Harian Kepala Seksi Intelijen Kejari Binjai.

Ide ini kemudian disepakati bersama untuk membentuk grub band. Sutan mengambil posisi sebagai pemain gitar. Seiring berjalannya waktu, Sutan dan teman-teman latihan ngeband.

Kala itu, menjadi seorang anak band yang tampil di atas panggung salah satu cara untuk menarik perhatian semua orang, apalagi wanita.

“Latihan-latihan kami yang terus eksis ini mengantarkan juara umum pada Festival Boom di Medan. Band-band dari Sumbagut, bahkan ada yang dari Aceh juga ikut,” ujar dia.

“Ya alhamdulillah, kami dapat juara satu. Sekolah juga memperbolehkan siswa main band, karena ada ekstrakulikulernya dulu,” kenang Sutan.

Selain ngeband dengan teman-teman, Sutan juga memiliki olahraga ekstrem. Pria kelahiran 1983 ini menyukai olahraga balap.

Bahkan, dia juga langsung menjadi seorang pembalap di lintasan pada ajang bergengsi yang sempat ramai digelar di era tahun 2000-an. Akibat olahraga ekstremnya ini, Sutan sempat mengalami cidera pada bagian kaki kanan.

“Bekas jatuhnya pun masih ada ini di kaki saya. Ya namanya hobi mau bagaimana lagi,” kata Sutan sembari tertawa kecil mengenang masa-masa remajanya.

“Nama pembalap yang tren saat itu Firman Farera. Saya sempat gabung bersama Firman, karena kebetulan mekaniknya mereka juga kenal,” sambung Sutan yang meraih juara 2 dengan menunggangi sepeda motor dua taknya.

Meski demikian, semuanya sudah ditinggal oleh Sutan. Usai lulus kuliah, Sutan bergabung dalam Korps Adhyaksa.

Kabupaten Asahan adalah penempatan pertama ayah tiga anak ini. “Selama jadi jaksa, alhamdulillah saya selalu di Sumut,” beber dia.

Perjalanan karir Sutan membawanya sampai kepada jabatan struktural. Sutan pernah mengemban amanah sebagai Kasi Intelijen Kejari Paluta dan Kasi Pidum Tanjungbalai.

“Sebelum dapat jabatan struktural, saya sebagai jaksa fungsional dulu. Seperti jaksa-jaksa lainnya menjadi penuntut umum dalam persidangan,” tukasnya. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Bagi sebagian orang, masa-masa sekolah menjadi kenangan terindah yang tak terlupakan. Dan sebagian besar, ingin kembali ke usia remaja meski sudah tidak mungkin lagi.

Kasi Datun Kejari Binjai, Sutan SP Harahap.teddy akbari/sumut pos.

Ya, Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Binjai, Sutan SP Harahap salah satunya. “Masa-masa sekolah itu paling asik,” kata Sutan ketika berbincang santai di ruang kerjanya, Senin (31/5).

Saat remaja, Sutan dan teman-temannya memiliki grup band. Saat itu, belum seperti sekarang ini dipenuhi telepon genggam pintar yang sudah tersedia segalanya.

Grup band Sutan dan teman-temannya pun sukses melangkah pada event bergengsi. “Ya dulu awalnya nongkrong dengan teman-teman itu pada bisa main musik. Terus muncul ide dari teman saya, kenapa enggak buat grup band saja,” kata Sutan, yang juga merangkap Pelaksana Harian Kepala Seksi Intelijen Kejari Binjai.

Ide ini kemudian disepakati bersama untuk membentuk grub band. Sutan mengambil posisi sebagai pemain gitar. Seiring berjalannya waktu, Sutan dan teman-teman latihan ngeband.

Kala itu, menjadi seorang anak band yang tampil di atas panggung salah satu cara untuk menarik perhatian semua orang, apalagi wanita.

“Latihan-latihan kami yang terus eksis ini mengantarkan juara umum pada Festival Boom di Medan. Band-band dari Sumbagut, bahkan ada yang dari Aceh juga ikut,” ujar dia.

“Ya alhamdulillah, kami dapat juara satu. Sekolah juga memperbolehkan siswa main band, karena ada ekstrakulikulernya dulu,” kenang Sutan.

Selain ngeband dengan teman-teman, Sutan juga memiliki olahraga ekstrem. Pria kelahiran 1983 ini menyukai olahraga balap.

Bahkan, dia juga langsung menjadi seorang pembalap di lintasan pada ajang bergengsi yang sempat ramai digelar di era tahun 2000-an. Akibat olahraga ekstremnya ini, Sutan sempat mengalami cidera pada bagian kaki kanan.

“Bekas jatuhnya pun masih ada ini di kaki saya. Ya namanya hobi mau bagaimana lagi,” kata Sutan sembari tertawa kecil mengenang masa-masa remajanya.

“Nama pembalap yang tren saat itu Firman Farera. Saya sempat gabung bersama Firman, karena kebetulan mekaniknya mereka juga kenal,” sambung Sutan yang meraih juara 2 dengan menunggangi sepeda motor dua taknya.

Meski demikian, semuanya sudah ditinggal oleh Sutan. Usai lulus kuliah, Sutan bergabung dalam Korps Adhyaksa.

Kabupaten Asahan adalah penempatan pertama ayah tiga anak ini. “Selama jadi jaksa, alhamdulillah saya selalu di Sumut,” beber dia.

Perjalanan karir Sutan membawanya sampai kepada jabatan struktural. Sutan pernah mengemban amanah sebagai Kasi Intelijen Kejari Paluta dan Kasi Pidum Tanjungbalai.

“Sebelum dapat jabatan struktural, saya sebagai jaksa fungsional dulu. Seperti jaksa-jaksa lainnya menjadi penuntut umum dalam persidangan,” tukasnya. (ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/