25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Hari Ini, Pesta Danau Toba 2011 Dimulai

PDT Ganggu Arus Mudik

MEDAN- Pesta Danau Toba (PDT) 2011 tetap digelar hari ini, tapi kritikan demi kritikan tetap tak bisa dibendung. Bahkan, semakin kuat desakan agar PDT 2011 dibatalkan.

Kritikan pedas tersebut dilontarkan wakil Ketua DPRD Sumut HM Affan SS, ketika ditemui Sumut Pos di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI P) Sumut, Jalan Hayam Wuruk Medan seusai menggelar konfrensi pers bertajuk ‘Refleksi dan Evaluasi DPD PDI P Sumut 2011’.

Bahkan, pria yang juga menjabat Sekretaris DPD PDI P Sumut tersebut menyatakan, pelaksanaan PDT 2011 merupakan sebuah kecelakaan. Hal itu berdasarkan dari hari pelaksanaan yang tidak tepat, dimana pagelarannya dilaksanakan bersamaan dengan hari besar Umat Kristiani yakni, Natal 2011 dan juga bertepatan dengan jelang Tahun Baru 1 Januari 2012. “Ini kecelakaan. Karena jadwalnya tidak tepat. Ini even seremoni, yang tidak ada efeknya bagi Sumut. Jadi mungkin karena even tahunan, malu kalau ini tidak dilaksanakan. Bukan salah pada panitianya, tapi pada Pemprovsunya,” tegasnya.

Ditambahkannya, even PDT 2011 juga lebih terkesan menjadi ajang pencitraan segelintir orang dan terutama dari pihak Pemprovsu. “Ya, semuanya memang terkesan pencitraan,” katanya lagi.

Lebih lanjut HM Affan menyoroti masalah rute ke PDT, yang baik secara langsung dan tidak langsung juga bentrok dengan rute yang dilewati para pemudik yang merayakan Natal. Hal ini menjadi bahan, yang tidak dipertimbangkan oleh pihak panitia dan Pemprovsu. Karena dampak yang akan terjadi nantinya adalah PDT akan tidak diminati masyarakat karena masyarakat lebih sibuk merayakan Natal.

Rute ke Parapat juga jalur mudik masyarakat untuk merayakan Natal di kampung halaman. Jadi, masyarakat lebih mengutamakan merayakan Natal dengan keluarganya, dibanding mengunjungi PDT,” tegasnya.

Penegasan yang sama juga dikemukakan anggota DPRD Sumut lainnya Brillian Moktar, ketika juga ditemui Sumut Pos di Kantor DPD PDI P Sumut tersebut. “Ini penjadwalannya sudah salah. Harusnya even ini dilaksanakan di pertengahan tahun, tapi kali ini di akhir tahun yang berbenturan dengan hari besar keagamaan dan pergantian tahun. Kita sudah sering bicara, kalau even ini dibatalkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bendahara Panitia PDT 2011 Marasal Hutasoit kepada Sumut Pos mengutarakan, persiapan PDT sudah 100 persen dan tinggal penyelenggaraan saja.

“Masalah dana tidak ada lagi, semuanya sudah 100 persen. Besok (hari ini, Red) tinggal pelaksanaan,” ungkapnya.
Mengenai kritikan, jadwal PDT yang tidak tepat, jumlah pengunjung yang diprediksi akan menurun, Marasal menanggapinya dengan santai tapi terkesan menantang pihak-pihak yang mengkritik pelaksanaan PDT 2011. “Tidak benar itu. Sudah usang dan tidak cocok lagi berkomentar seperti itu. Di sini kan tempatnya orang merayakan Natal, jadi PDT akan banyak pengunjungnya. Tidak ada masalah. Soal jadwal tidak ada masalah. Yang bilang itu, belum tentu mampu menggelar acara seperti ini,” tantangnya.

Mobil Menteri Dimaki Sopir Angkot

Terlepas dari itu, pembukaan PDT dijadwalkan akan dibuka Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa di Pagoda Open Stage Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Kapolres Simalungun AKBP Agus Fajar H SIK pun akan mengerahkan 365 personel untuk pengamanan selama 4 hari.

Menariknya, pada Sabtu (24/12) lalu, ada kejadian tidak adil yang dirasakan oleh warga Pematang Siantar. Adalah  mobil Toyota Alphard BK 9 JS yang dikendarai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu penyebabnya. “Jangan karena pejabat kau, suka-sukamu memarkirkan mobil di tengah jalan,” teriak seorang sopir angkot ketika mobil tersebut parkir di Jalan Sutomo, tepatnya di depan Toko Ganda, Sabtu (24/12).

Ceritanya sang menteri hendak ke Kabupaten Samosir dalam rangka liburan Natal dan menghadiri persiapan pembukaan Pesta Danau Toba. Dari Kota Medan, rombongan terdiri atas dua mobil, selain Alphard ada juga Toyota Fortuner yang diiringi mobil Patwal.

Tepatnya pukul 13.00 WIB, rombongan lewat dari Kota Pematangsiantar. Namun, rombongan kayaknya tidak mau sekadar melintas tanpa membawa buah tangan. Mereka pun singgah di toko yang dimaksud sekitar 15 menit. Namun, rombongan terkesan suka-suka memarkirkan mobil hingga menimbulkan kemacetan sampai 1 kilometer. “Woi, jangan karena pejabat kau suka-sukamu parkir di mana saja,” teriak sopir lain, kali ini dari dalam pribadi yang posisinya tepatnya di belakang barisan rombongan.

Dengan kesal, pria berambut pendek dan berkulit hitam itu terus berteriak. Bahkan, menjadi perhatian orang sekitar. “Pejabat yang membuat aturan, tapi mereka yang melanggarnya. Jangan dibuat peraturan kalau untuk dilanggar. Memang negara oppungmu ini,” kesalnya sambil menghidupkan klakson berulang-ulang.

Selain itu, Simon Saragih pengendara sepeda motor yang juga terjebak macet,  mendatangi petugas lantas Polresta Siantar yang saat itu sedang melakukan pengaturan di depan Toko Ganda. “Tilanglah mereka itu, Pak. Mereka sudah melanggar peraturan lalu lintas. Karena mobil pejabat itu, jalan ini jadi macet. Jangan kalau masyarakat biasa, langsung ditilang cepat,” kesalnya.

“Kalau pejabat salah parkir, polisi pura-pura tidak tahu,” tambahnya sembari menuju ke sepeda motornya.
Menurut undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas, mobil dilarang parkir di sebelah jalur kanan jalan. Karena, jalur kanan hanya untuk mereka yang hendak mendahului kendaraan di depannya. Amatan Metro Siantar, setelah itu rombongan makan siang di Rumah Makan Miramar yang berjarak 20 meter dari Toko Ganda. (ari/jes/osi/smg)

PDT Ganggu Arus Mudik

MEDAN- Pesta Danau Toba (PDT) 2011 tetap digelar hari ini, tapi kritikan demi kritikan tetap tak bisa dibendung. Bahkan, semakin kuat desakan agar PDT 2011 dibatalkan.

Kritikan pedas tersebut dilontarkan wakil Ketua DPRD Sumut HM Affan SS, ketika ditemui Sumut Pos di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI P) Sumut, Jalan Hayam Wuruk Medan seusai menggelar konfrensi pers bertajuk ‘Refleksi dan Evaluasi DPD PDI P Sumut 2011’.

Bahkan, pria yang juga menjabat Sekretaris DPD PDI P Sumut tersebut menyatakan, pelaksanaan PDT 2011 merupakan sebuah kecelakaan. Hal itu berdasarkan dari hari pelaksanaan yang tidak tepat, dimana pagelarannya dilaksanakan bersamaan dengan hari besar Umat Kristiani yakni, Natal 2011 dan juga bertepatan dengan jelang Tahun Baru 1 Januari 2012. “Ini kecelakaan. Karena jadwalnya tidak tepat. Ini even seremoni, yang tidak ada efeknya bagi Sumut. Jadi mungkin karena even tahunan, malu kalau ini tidak dilaksanakan. Bukan salah pada panitianya, tapi pada Pemprovsunya,” tegasnya.

Ditambahkannya, even PDT 2011 juga lebih terkesan menjadi ajang pencitraan segelintir orang dan terutama dari pihak Pemprovsu. “Ya, semuanya memang terkesan pencitraan,” katanya lagi.

Lebih lanjut HM Affan menyoroti masalah rute ke PDT, yang baik secara langsung dan tidak langsung juga bentrok dengan rute yang dilewati para pemudik yang merayakan Natal. Hal ini menjadi bahan, yang tidak dipertimbangkan oleh pihak panitia dan Pemprovsu. Karena dampak yang akan terjadi nantinya adalah PDT akan tidak diminati masyarakat karena masyarakat lebih sibuk merayakan Natal.

Rute ke Parapat juga jalur mudik masyarakat untuk merayakan Natal di kampung halaman. Jadi, masyarakat lebih mengutamakan merayakan Natal dengan keluarganya, dibanding mengunjungi PDT,” tegasnya.

Penegasan yang sama juga dikemukakan anggota DPRD Sumut lainnya Brillian Moktar, ketika juga ditemui Sumut Pos di Kantor DPD PDI P Sumut tersebut. “Ini penjadwalannya sudah salah. Harusnya even ini dilaksanakan di pertengahan tahun, tapi kali ini di akhir tahun yang berbenturan dengan hari besar keagamaan dan pergantian tahun. Kita sudah sering bicara, kalau even ini dibatalkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bendahara Panitia PDT 2011 Marasal Hutasoit kepada Sumut Pos mengutarakan, persiapan PDT sudah 100 persen dan tinggal penyelenggaraan saja.

“Masalah dana tidak ada lagi, semuanya sudah 100 persen. Besok (hari ini, Red) tinggal pelaksanaan,” ungkapnya.
Mengenai kritikan, jadwal PDT yang tidak tepat, jumlah pengunjung yang diprediksi akan menurun, Marasal menanggapinya dengan santai tapi terkesan menantang pihak-pihak yang mengkritik pelaksanaan PDT 2011. “Tidak benar itu. Sudah usang dan tidak cocok lagi berkomentar seperti itu. Di sini kan tempatnya orang merayakan Natal, jadi PDT akan banyak pengunjungnya. Tidak ada masalah. Soal jadwal tidak ada masalah. Yang bilang itu, belum tentu mampu menggelar acara seperti ini,” tantangnya.

Mobil Menteri Dimaki Sopir Angkot

Terlepas dari itu, pembukaan PDT dijadwalkan akan dibuka Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa di Pagoda Open Stage Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Kapolres Simalungun AKBP Agus Fajar H SIK pun akan mengerahkan 365 personel untuk pengamanan selama 4 hari.

Menariknya, pada Sabtu (24/12) lalu, ada kejadian tidak adil yang dirasakan oleh warga Pematang Siantar. Adalah  mobil Toyota Alphard BK 9 JS yang dikendarai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu penyebabnya. “Jangan karena pejabat kau, suka-sukamu memarkirkan mobil di tengah jalan,” teriak seorang sopir angkot ketika mobil tersebut parkir di Jalan Sutomo, tepatnya di depan Toko Ganda, Sabtu (24/12).

Ceritanya sang menteri hendak ke Kabupaten Samosir dalam rangka liburan Natal dan menghadiri persiapan pembukaan Pesta Danau Toba. Dari Kota Medan, rombongan terdiri atas dua mobil, selain Alphard ada juga Toyota Fortuner yang diiringi mobil Patwal.

Tepatnya pukul 13.00 WIB, rombongan lewat dari Kota Pematangsiantar. Namun, rombongan kayaknya tidak mau sekadar melintas tanpa membawa buah tangan. Mereka pun singgah di toko yang dimaksud sekitar 15 menit. Namun, rombongan terkesan suka-suka memarkirkan mobil hingga menimbulkan kemacetan sampai 1 kilometer. “Woi, jangan karena pejabat kau suka-sukamu parkir di mana saja,” teriak sopir lain, kali ini dari dalam pribadi yang posisinya tepatnya di belakang barisan rombongan.

Dengan kesal, pria berambut pendek dan berkulit hitam itu terus berteriak. Bahkan, menjadi perhatian orang sekitar. “Pejabat yang membuat aturan, tapi mereka yang melanggarnya. Jangan dibuat peraturan kalau untuk dilanggar. Memang negara oppungmu ini,” kesalnya sambil menghidupkan klakson berulang-ulang.

Selain itu, Simon Saragih pengendara sepeda motor yang juga terjebak macet,  mendatangi petugas lantas Polresta Siantar yang saat itu sedang melakukan pengaturan di depan Toko Ganda. “Tilanglah mereka itu, Pak. Mereka sudah melanggar peraturan lalu lintas. Karena mobil pejabat itu, jalan ini jadi macet. Jangan kalau masyarakat biasa, langsung ditilang cepat,” kesalnya.

“Kalau pejabat salah parkir, polisi pura-pura tidak tahu,” tambahnya sembari menuju ke sepeda motornya.
Menurut undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas, mobil dilarang parkir di sebelah jalur kanan jalan. Karena, jalur kanan hanya untuk mereka yang hendak mendahului kendaraan di depannya. Amatan Metro Siantar, setelah itu rombongan makan siang di Rumah Makan Miramar yang berjarak 20 meter dari Toko Ganda. (ari/jes/osi/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/