26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Apresiasi untuk si Pelapor

KARIR Simone Farina di kancah Liga Italia mungkin dikategorikan biasa-biasa saja. Namun soal kejujuran dan loyalitas kepada klub, pemain berusia 29 tahun itu harus diberikan acungan jempol. Bahkan pelatih timnas Italia Cesare Prandelli pun turut angkat topi atas sikap Farina.

Bagi yang belum mengenal Farina, dialah whistle blower dalam sebuah percobaan pengaturan skor di Coppa Italia. Tepatnya 30 November lalu, Farina yang berkostum Gubbio ditawari untuk kongkalikong dan mengatur skor dalam laga Gubbio versus Cesena.

Tawaran uang untuk turut menjadi bagian dari skandal itu sebenarnya cukup menggiurkan. Yakni 260 ribu dolar US (Rp 2,35 Miliar). Jumlah uang tersebut bisa dibilang dua kali gaji yang diterima Farina dalam satu tahun.
Dan aktor yang mengajak Farina adalah mantan rekannya di AS Roma Alessandro Zamperini. Tak senang dengan ulah Zamperini tersebut, Farina malah melaporkan tawaran suap itu ke polisi. Tak ayal lagi, Zamperini kini ditahan oleh polisi karena tindakannya itu.

Seperti diberitakan AP, atas keberanian Farina untuk mengungkapkan tawaran suap itu membuat Prandelli menawari Farina satu kesempatan emas. Yakni diberi kesempatan menonton dan berlatih bersama timnas Italia. “Ini adalah salah satu cara kepadanya,” kata Prandelli.

Mantan pelatih Fiorentina memuji bahwa apa yang dicontohkan Farina bisa menjadi teladan bagi ribuan pemain yang bermain di kompetisi Italia. Hal tersebut mengingat kompetisi Italia dalam sepuluh tahun terakhir memang kerap dilanda skandal. Yang mencuat misalnya saja calciomercato.

Menurut Prandelli ada pesan moral penting dari sikap penolakan Farina tersebut. Yakni jangan memandang pemain-pemain di kasta kedua, Serie B, adalah sekumpulan pemain tak berharga. “Kualitas seseorang tak bisa hanya dinilai di level mana dia bermain,” tutur Prandelli.

Timnas Italia sendiri saat ini sedang dalam masa sentralisasi. Pasalnya Kamis (29/12) mendatang, Gli Azzuri akan melakoni pertandingan uji coba melawan timnas Amerika Serikat.

Di sisi lain, Presiden Klub Gubbio, Marco Fionti menganggap sikap Farina itu biasa-biasa saja. Fionti menolak memperlakukan Farina tak ubahnya pahlawan bagi klubnya. “Farina menunjukkan sikap normal. Yakni orang biasa yang menyuarakan prinsip di hatinya. Dia layak dikagumi karena keberanian yang diperlihatkannya, tapi jangan jadikan ia seorang pahlawan,” ujar Fionti. (dra/jpnn)

KARIR Simone Farina di kancah Liga Italia mungkin dikategorikan biasa-biasa saja. Namun soal kejujuran dan loyalitas kepada klub, pemain berusia 29 tahun itu harus diberikan acungan jempol. Bahkan pelatih timnas Italia Cesare Prandelli pun turut angkat topi atas sikap Farina.

Bagi yang belum mengenal Farina, dialah whistle blower dalam sebuah percobaan pengaturan skor di Coppa Italia. Tepatnya 30 November lalu, Farina yang berkostum Gubbio ditawari untuk kongkalikong dan mengatur skor dalam laga Gubbio versus Cesena.

Tawaran uang untuk turut menjadi bagian dari skandal itu sebenarnya cukup menggiurkan. Yakni 260 ribu dolar US (Rp 2,35 Miliar). Jumlah uang tersebut bisa dibilang dua kali gaji yang diterima Farina dalam satu tahun.
Dan aktor yang mengajak Farina adalah mantan rekannya di AS Roma Alessandro Zamperini. Tak senang dengan ulah Zamperini tersebut, Farina malah melaporkan tawaran suap itu ke polisi. Tak ayal lagi, Zamperini kini ditahan oleh polisi karena tindakannya itu.

Seperti diberitakan AP, atas keberanian Farina untuk mengungkapkan tawaran suap itu membuat Prandelli menawari Farina satu kesempatan emas. Yakni diberi kesempatan menonton dan berlatih bersama timnas Italia. “Ini adalah salah satu cara kepadanya,” kata Prandelli.

Mantan pelatih Fiorentina memuji bahwa apa yang dicontohkan Farina bisa menjadi teladan bagi ribuan pemain yang bermain di kompetisi Italia. Hal tersebut mengingat kompetisi Italia dalam sepuluh tahun terakhir memang kerap dilanda skandal. Yang mencuat misalnya saja calciomercato.

Menurut Prandelli ada pesan moral penting dari sikap penolakan Farina tersebut. Yakni jangan memandang pemain-pemain di kasta kedua, Serie B, adalah sekumpulan pemain tak berharga. “Kualitas seseorang tak bisa hanya dinilai di level mana dia bermain,” tutur Prandelli.

Timnas Italia sendiri saat ini sedang dalam masa sentralisasi. Pasalnya Kamis (29/12) mendatang, Gli Azzuri akan melakoni pertandingan uji coba melawan timnas Amerika Serikat.

Di sisi lain, Presiden Klub Gubbio, Marco Fionti menganggap sikap Farina itu biasa-biasa saja. Fionti menolak memperlakukan Farina tak ubahnya pahlawan bagi klubnya. “Farina menunjukkan sikap normal. Yakni orang biasa yang menyuarakan prinsip di hatinya. Dia layak dikagumi karena keberanian yang diperlihatkannya, tapi jangan jadikan ia seorang pahlawan,” ujar Fionti. (dra/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/