BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumut sudah merespons kabar dugaan kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Binjai. Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Syahrul Wirda mengaku, baru mengetahui kabar dugaan kecurangan tersebut, dari konfirmasi wartawan.
“Belum, belum dengar. Apa kecurangannya? Apa masalahnya?” tanya Syahrul, saat dikonfirmasi, akhir pekan lalu.
Oleh wartawan, kemudian memberi penjelasan dugaan kecurangan dimaksud. Terdapat perbedaan nama peserta yang lulus saat mendaftar dengan hasil yang dinyatakan pada pengumuman kelulusan. Sementara nomor ujiannya sama.
“Kenapa bisa terjadi seperti itu? Memang betul itu? Coba dicek ada berapa yang seperti itu,” desaknya.
Mendengar penjelasan wartawan, dia menegaskan, Kanwil Kemenag Sumut akan menindaklanjuti hal tersebut kepada kepanitiaan.
“Nanti akan kami tindak lanjuti panitianya. Yang bertanggung jawab ini panitia,” tegas Syahrul.
Syahrul juga terdengar berang, ketika dugaan kecurangan dibarengi dengan sejumlah uang tunai yang disisipkan untuk meloloskan peserta PPDB.
“Kalau kamu bisa buktikan, besok saya copot itu. Jangan fitnah ya, jangan kata orang-kata orang,” tegasnya.
Namun demikian, wartawan menjelaskan, data peserta yang mendaftar dengan yang dinyatakan lulus dapat diperoleh dari website MTsN Kota Binjai.
Dugaan kecurangan makin kuat, lantaran website tidak lagi menampilkan hasil peserta PPDB yang dinyatakan lulus.
“Itu nanti kita tanya sama panitia bagaimana. Akan ada sanksi tegas, saya tidak mentolerir (toleransi), saya komitmen dengan itu. Tidak mau masa lalu terulang kembali, saya sudah letih. Terima kasih atas informasinya,” kata Syahrul.
Jumlah seluruhnya sebanyak 16 siswa diduga siluman, yang dinyatakan lulus sebagai siswa baru Tahun Pelajaran 2021 di MTsN Kota Binjai. Praktik ini diduga berjalan mulus setiap tahunnya pada sekolah keagamaan. Oknum-oknum di sekolah keagamaan yang berbuat demikian, sangat disesalkan masyarakat. (ted/saz)