TIDAK semua investor asal Asia datang membawa uang banyak dan kemakmuran bagi klub, seperti di Manchester City ataupun Paris Saint Germain (PSG). Klub Spanyol Racing Santander malah semakin bangkrut sejak diambil alih Ahsan Ali Syed.
Pada Januari lalu, pendiri Western Gulf Advisory asal India tersebut datang dengan janji muluk ke Santander. Membawa Santander berkibar di Eropa, membayar tunggakan gaji pemain sebesar 13,5 juta euro atau setara Rp 159 miliar, dan melunasi pajak 9 juta euro (Rp106 miliar).
Tanpa ragu, petinggi Santander melepaskan saham kepada Ali Syed. Ternyata, seiring waktu berjalan, sang investor tidak kunjung mengucurkan dana. Semula dianggap sebagai penyelamat klub, kini Ali Syed dianggap sebagai penipu.
Presiden klub Francisco Pernia dan direktur umum Roberto Bedoya meminta pemerintah setempat agar mengambil langkah hukum dan menuntut Ali Syed mengembalikan saham. “Situasi kami semakin mendesak,” ketus Bedoya, seperti dikutip AS.
Belakangan diketahui, Ali Syed memang sosok bermasalah. Bahkan dia sudah masuk dalam daftar orang yang diselidiki Interpol. Penyebabnya, dia dicurigai melakukan penipuan di beberapa negara, seperti Spanyol dan Selandia Baru.
Selain Santander, klub lain yang menjadi korban dari Ali Syed adalah klub Selandia Baru Wellington Phoenix. Interpol sudah menyusuri informasi di Hyderabad, India, asal Ali Syed. Menurut data Interpol, dia masuk dalam 420 kasus penipuan. (ham/jpnn)