30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sadis, Bocah 7 Tahun Dimutilasi untuk Ritual Panen

New Delhi- Seorang gadis yang berusia 7 tahun dibunuh dan hatinya dikeluarkan sebagai pengorbanan untuk ritual panen di India. Polisi menangkap dua petani yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Seorang perwira polisi Chhattisgarh, Rajendra Narayan Das menjelaskan Lalita Tatii (7) dilaporkan hilang pada Oktober lalu oleh keluarganya. Seminggu kemudian Lalita ditemukan dengan kondisi tubuh terpotong-potong.

Seperti diberitakan Dailymail, Selasa (3/1), polisi menangkap kedua pelaku pembunuhan sadis itu. Dari keterangan keduanya, Lalita dibunuh untuk menenangkan dewa mereka dan agar mendapatkan hasil panen yang baik.

Narayan Das menceritakan, Lalita saat itu sedang berjalan pulang ke rumahnya setelah menonton TV di rumah tetangganya ketika diculik. Kedua pria itu mengaku memotong tubuh Lalita dan mengeluarkan hatinya sebagai persembahan. Keduanya akan menghadapi ancaman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati jika terbukti bersalah.

Provinsi Chhattisgarh merupakan negara kesepuluh terbesar di negara ini dan msyarakatnya masih memiliki keyakinan tentang kepercayaan tradisional. Masih banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dan buta aksara di wilayah itu. Desember tahun lalu, tujuh orang dihukum penjara di negara bagian Maharashtra  terbukti melakukan upacara pengorbanan pada 2 anak.  (net/jpnn)

New Delhi- Seorang gadis yang berusia 7 tahun dibunuh dan hatinya dikeluarkan sebagai pengorbanan untuk ritual panen di India. Polisi menangkap dua petani yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Seorang perwira polisi Chhattisgarh, Rajendra Narayan Das menjelaskan Lalita Tatii (7) dilaporkan hilang pada Oktober lalu oleh keluarganya. Seminggu kemudian Lalita ditemukan dengan kondisi tubuh terpotong-potong.

Seperti diberitakan Dailymail, Selasa (3/1), polisi menangkap kedua pelaku pembunuhan sadis itu. Dari keterangan keduanya, Lalita dibunuh untuk menenangkan dewa mereka dan agar mendapatkan hasil panen yang baik.

Narayan Das menceritakan, Lalita saat itu sedang berjalan pulang ke rumahnya setelah menonton TV di rumah tetangganya ketika diculik. Kedua pria itu mengaku memotong tubuh Lalita dan mengeluarkan hatinya sebagai persembahan. Keduanya akan menghadapi ancaman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati jika terbukti bersalah.

Provinsi Chhattisgarh merupakan negara kesepuluh terbesar di negara ini dan msyarakatnya masih memiliki keyakinan tentang kepercayaan tradisional. Masih banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dan buta aksara di wilayah itu. Desember tahun lalu, tujuh orang dihukum penjara di negara bagian Maharashtra  terbukti melakukan upacara pengorbanan pada 2 anak.  (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/