LABURA, SUMUTPOS.CO – Kecanggihan teknologi dapat memanfaatkan data khusus tersebut untuk dimanipulasi menjadi pemalsuan bahkan bahan fitnah. Untuk itu, masyarakat tidak boleh lalai pada dunia maya.
Hal itu dikatakan Founder Planet Design Indonesia, Tiro Sanchabachtiar pada sesi Keamanan Digital Webinar Literasi Digital Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kamis (15/7). “Untuk keamanan pribadi, jangan unggah foto KTP, SIM, passport, tiket pesawat, atau segala dokumen yang tertera nomer, kode, atau QR khusus. Tidak unggah foto vulgar atau terbuka baik anak kecil maupun dewasa karena, foto-foto tersebut dapat beredar dimana saja dan kapan saja,” jelasnya.
Literasi Digital ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan literasi digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kabupaten/kota mulai dari Aceh sampai Lampung. Acara ini diikuti 600 orang di setiap kegiatan dari kalangan PNS, TNI/Polri, orangtua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah, dan sebagainya.
Gubernur Sumatera Utara, H Edy Rahmayadi sebagai Keynote Speaker berharap agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra-putri daerah melalui digital platform.
Narasumber lainnya, Fakrullah Maulana (Relawan TIK Indonesia) membahas mesin pencari merupakan sistem perangkat lunak yang dirancang untuk melakukan pencarian web. Dimana mencari world wide web secara sistematis untuk informasi tertentu, akan ditentukan dalam permintaan pencarian web tekstual. Pemanfaatan yang dilakukan dengan benar akan mempermudah individu termasuk dalam mengidentifikasi, mengevaluasi dari berbagai sumber informasi di jagat internet.
Ketua MGMP PAI SMP Labuhanbatu, Dra Hj Samsinar MPd menjelaskan literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menentukan, mengevaluasi, menciptakan, dan mengomunikasikan informasi yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis.
Pendidikan digital di sekolah meliputi, pendekatan, inovasi, dan tujuan. Pada pendekatan, dapat dilakukan dengan cara, adaptasi revolusi pendidikan, memanfaatkan media digital untuk pembelajaran, serta mendesain model pembelajaran digital.
“Pada inovasi, dapat dilakukan dengan cara, memperkaya literasi digital melalui kegiatan webinar, adaptasi pembelajaran jarak jauh kepada siswa, serta memperkaya model video pembelajaran. Serta, tujuan, memberikan edukasi pendidikan yang positif kepada siswa,” ujarnya.
Sedangkan Pengamat Komunikasi Pendidikan, Zulfikar SPd, MiKOM menjabarkan kaidah berselanjar di media digital antara lain, cek keabsahan dan kebenaran berita sebelum mengunggah atau mengomentari, berbahasa baik atau lebih baik diam, stabilkan emosi, saling menghargai, akses konten yang bermanfaat, cerdas dengan amati, tiru, dan modifikasi, serta tidak mudah terprovokasi. Latih jari dalam media digital dengan cara menghargai, inspirasi, kredibel, integritas, dan ramah.
“Kebebasan memberikan pendapat jangan sampai melampaui batas, tidak salah memahami kebebasan berekspresi. Kebebasan berekspresi harus merujuk pada norma dan etika, dengan prinsip bebas tapi terbatas. Manfaatkan media sosial menjadi sarana berkomunikasi yang efektif memangkas jarak dan waktu, dengan prinsip menjaga norma dan etika digital. Manfaatkan media sosial sebagai sarana berdakwah, belajar, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman yang positif,” jelasnya.
Fahrunnisa Dhea (Influencer dengan Followers 10,6 Ribu) menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat para narasumber berupa, kecanggihan teknologi dapat memanfaatkan data khusus untuk dimanipulasi menjadi pemalsuan bahkan bahan fitnah. Masyarakat tidak boleh lalai pada dunia maya. Pemanfaat mesin pencari dengan sangat baik untuk mendapatkan hasil penelusuran yang spesifik dan berkualitas akan sangat membantu mempercepat proses penggunaan media digital secara bijak, sehat, dan cerdas.
Memperkaya literasi digital melalui kegiatan webinar, adaptasi pembelajaran jarak jauh kepada siswa, serta memperkaya model video pembelajaran. Serta, tujuan, memberikan edukasi pendidikan yang positif kepada siswa. Serta, Manfaatkan media sosial menjadi sarana berkomunikasi yang efektif memangkas jarak dan waktu, dengan prinsip menjaga norma dan etika digital. (rel/dek)