25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Usai Telkom Alihkan 798 Menara, Mitratel Kini jadi Perusahaan Menara Telekomunikasi Terbesar

JAKARTA, SUMUTPOS.CO — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dengan melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi.

PENANDATANGANAN: Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya (kiri) dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko saat penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi dari Telkom ke Mitratel untuk memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi di Jakarta, Senin (2/8). ist/sumut pos.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel, yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat.

Hadir secara fisik, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko. Sedangkan melalui video conference, Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono dan Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko.

Budi Setyawan menyampaikan pengalihan aset (inbreng) menara telekomunikasi yang dilakukan Telkom kepada Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup serta merupakan bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri tower.

“Industri menara telekomunikasi ini merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, ditambah pula masuknya teknologi generasi kelima. Dengan langkah ini, TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para stakeholder,” katanya.

Selain sebagai upaya penataan portofolio, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi infrastruktur telekomunikasi. Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng ini menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.

“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” tambah Budi.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, ini bentuk komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup dengan aksi korporasi ini. Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham.

Setelah transaksi pengalihan aset 798 menara ini, Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi. Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia.

Film Pendek

Sebelumnya, IndiHome Sumatera tengah menyelenggarakan kompetisi bertajuk Indie Movie Festival 2021. Lomba kompetisi pembuatan film pendek ini bertemakan “Aktivitas Tanpa Batas di Era Pandemi” yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Papua.

Dengan adanya kegiatan kompetisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat positif dalam mendukung aktivitas tanpa batas dan mendukung talenta muda Indonesia dalam seni film pendek untuk terus beraktivitas dan kreatif di masa pandemi seperti saat ini. Melalui program ini, IndiHome berkomitmen memberikan ruang dan kesempatan bagi para sineas untuk terus dapat berkarya dengan segala keterbatasan di era pandemi saat ini. (rel/prn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dengan melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi.

PENANDATANGANAN: Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya (kiri) dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko saat penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi dari Telkom ke Mitratel untuk memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi di Jakarta, Senin (2/8). ist/sumut pos.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel, yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat.

Hadir secara fisik, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko. Sedangkan melalui video conference, Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono dan Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko.

Budi Setyawan menyampaikan pengalihan aset (inbreng) menara telekomunikasi yang dilakukan Telkom kepada Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup serta merupakan bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri tower.

“Industri menara telekomunikasi ini merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, ditambah pula masuknya teknologi generasi kelima. Dengan langkah ini, TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para stakeholder,” katanya.

Selain sebagai upaya penataan portofolio, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi infrastruktur telekomunikasi. Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng ini menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.

“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” tambah Budi.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, ini bentuk komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup dengan aksi korporasi ini. Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham.

Setelah transaksi pengalihan aset 798 menara ini, Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi. Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia.

Film Pendek

Sebelumnya, IndiHome Sumatera tengah menyelenggarakan kompetisi bertajuk Indie Movie Festival 2021. Lomba kompetisi pembuatan film pendek ini bertemakan “Aktivitas Tanpa Batas di Era Pandemi” yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Papua.

Dengan adanya kegiatan kompetisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat positif dalam mendukung aktivitas tanpa batas dan mendukung talenta muda Indonesia dalam seni film pendek untuk terus beraktivitas dan kreatif di masa pandemi seperti saat ini. Melalui program ini, IndiHome berkomitmen memberikan ruang dan kesempatan bagi para sineas untuk terus dapat berkarya dengan segala keterbatasan di era pandemi saat ini. (rel/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/