30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terkait Pembelian Mobil Dinas Bupati, Pengamat: Harusnya Mementingkan Kondisi Rakyat

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Mantan Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Irham Dilmy, berpendapat agar sebaiknya Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan mementingkan kondisi rakyat di tengah pandemik ini dari pada rencana pembelian mobil dinas.

Irham Dilmy.

Menurut Irham, Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan seharusnya tidak mengutamakan soal pembelian tersebut. Biarpun, dalam peruntukan alokasi anggaran jelas untuk membeli kendaraan tidak ada aturan yang dilanggar.

Terkecuali, lanjut Irham, ada keputusan tentang realokasi anggaran yang dialihkan ke penanggulangan Covid.

“Kalau peruntukan alokasi anggaran sudah jelas untuk beli kendaraan, ya, tidak ada aturan yang dilanggar. Hanya melanggar etika kelaziman saja. Unsur hati dan naluri yang dibahas,” ucap pengamat kebijakan publik itu.

“Kecuali memang ada keputusan tentang realokasi anggaran yang dialihkan ke penanggulangan Covid. Kalau tak ada itu, sah saja,” ujarnya.

Lebih lanjut Irham mengatakan, sebagai pilihan masyarakat disana sebaiknya mengurungkan rencana tersebut.

Sebab, wibawa pemerintah Dosmar dan Wakilnya Oloan Paniaran Nababan akan dibilang “tak punya hati”, “pemimpin tak berempati” ditengah situasi pandemik Covid 19. Biarpun, dalam pembelian mobil tersebut tidak ada yang salah.

“Ranah etika dan ranah hukum berbeda. Ranah etika yang dilanggar, hukumannya bersifat sosial. Orang akan bilang, “tak punya hati”, “pemimpin tak berempati” dsb. Tapi dia tidak salah,” katanya.

Ketika disinggung, kalau tetap ngotot dibeli, Irham mengkritik Bupati dan Wakil Bupati egois. “ Kurang punya hati dan empati. Egois,” kata Irham.

Untuk itu, Senior Adviser, Public Sector pada Australia-Indonesia Partnership for Economic Development berharap disaat situasi ini Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan jelas harus mementingkan kondisi kekinian dan kondisi rakyat. “ Itu namanya pemimpin yang betul,” kata Irham.

Sebelumnya, Divisi Advokasi dan Data Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Utara Irvan Hamdani Hasibuan menilai, Bupati Dosmar Banjarnahor dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan Oloan Paniaran Nababan tidak memiliki empati kepada warganya, apabila tetap melanjutkan pembelian mobil dinas yang menghabiskan anggaran Rp 2,6 miliar ditengah wabah Covid 19 yang lagi tinggi.

“Sudah jelas ada PP melakukan recofussing, malah beli mobil. Gak ada empatinya disaat kritis gini,” kata Irvan pada Rabu (4/8). (des/ram)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Mantan Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Irham Dilmy, berpendapat agar sebaiknya Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan mementingkan kondisi rakyat di tengah pandemik ini dari pada rencana pembelian mobil dinas.

Irham Dilmy.

Menurut Irham, Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan seharusnya tidak mengutamakan soal pembelian tersebut. Biarpun, dalam peruntukan alokasi anggaran jelas untuk membeli kendaraan tidak ada aturan yang dilanggar.

Terkecuali, lanjut Irham, ada keputusan tentang realokasi anggaran yang dialihkan ke penanggulangan Covid.

“Kalau peruntukan alokasi anggaran sudah jelas untuk beli kendaraan, ya, tidak ada aturan yang dilanggar. Hanya melanggar etika kelaziman saja. Unsur hati dan naluri yang dibahas,” ucap pengamat kebijakan publik itu.

“Kecuali memang ada keputusan tentang realokasi anggaran yang dialihkan ke penanggulangan Covid. Kalau tak ada itu, sah saja,” ujarnya.

Lebih lanjut Irham mengatakan, sebagai pilihan masyarakat disana sebaiknya mengurungkan rencana tersebut.

Sebab, wibawa pemerintah Dosmar dan Wakilnya Oloan Paniaran Nababan akan dibilang “tak punya hati”, “pemimpin tak berempati” ditengah situasi pandemik Covid 19. Biarpun, dalam pembelian mobil tersebut tidak ada yang salah.

“Ranah etika dan ranah hukum berbeda. Ranah etika yang dilanggar, hukumannya bersifat sosial. Orang akan bilang, “tak punya hati”, “pemimpin tak berempati” dsb. Tapi dia tidak salah,” katanya.

Ketika disinggung, kalau tetap ngotot dibeli, Irham mengkritik Bupati dan Wakil Bupati egois. “ Kurang punya hati dan empati. Egois,” kata Irham.

Untuk itu, Senior Adviser, Public Sector pada Australia-Indonesia Partnership for Economic Development berharap disaat situasi ini Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan jelas harus mementingkan kondisi kekinian dan kondisi rakyat. “ Itu namanya pemimpin yang betul,” kata Irham.

Sebelumnya, Divisi Advokasi dan Data Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Sumatera Utara Irvan Hamdani Hasibuan menilai, Bupati Dosmar Banjarnahor dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan Oloan Paniaran Nababan tidak memiliki empati kepada warganya, apabila tetap melanjutkan pembelian mobil dinas yang menghabiskan anggaran Rp 2,6 miliar ditengah wabah Covid 19 yang lagi tinggi.

“Sudah jelas ada PP melakukan recofussing, malah beli mobil. Gak ada empatinya disaat kritis gini,” kata Irvan pada Rabu (4/8). (des/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/