32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Di Masa Pandemi Covid-19, Ekonomi dan Keuangan Syariah Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

SUMUTPOS.CO – Di masa pandemi Covid-19, peran ekonomi dan keuangan syariah turut mendorong pemulihan ekonomi nasional. Hal ini terbukti telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru global.

WEBINAR: Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Prov Sumut), Soekowardojo saat Webinar 1 Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2021, Kemarin.

Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Prov Sumut), Soekowardojo saat Webinar 1 Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2021, Selasa (10/8).

Dikatakannya, peran ekonomi dan keuangan syariah ini ada tiga, yakni perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama Bank Indonesia, termasuk dalam sinergi koordinasi antarotoritas. Kemudian, perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi pesantren.

Selain itu, perannya juga dalam optimalisasi keuangan sosial syariah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) sesuai dengan prinsip penggunaannya. “Pandemi Covid-19 yang berdampak multidimensi, meningkatkan urgensi serta relevansi ekonomi dan keuangan syariah dalam turut mendorong roda perekonomian nasional,” ujarnya.

Dia menambahkan, peran ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional juga mempunyai momentum yang sangat baik, di mana pertumbuhan ekonomi triwulan 2 pada Tahun 2021, baik di tingkat nasional maupun daerah telah mencatat periode ekspansif atau lepas dari periode kontraksi.

Soekowardojo memaparkan, berdasarkan hasil rilis PDRB pada 5 Agustus 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sumut untuk triwulan 2, Tahun 2021 mencatatkan angka positif masing-masing sebesar 7,07 persen dan 4,95 persen yoy.

Realisasi tersebut lanjutnya, juga sebagai momentum proses recovery ekonomi ke depan, setelah pada empat triwulanan sebelumnya selalu mencatat kontraksi ekonomi.

“Kita harapkan momentum ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk dari ekonomi dan keuangan syariah agar proses recovery dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan secara berkelanjutan,” tukasnya. (mag-1/ram)

SUMUTPOS.CO – Di masa pandemi Covid-19, peran ekonomi dan keuangan syariah turut mendorong pemulihan ekonomi nasional. Hal ini terbukti telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru global.

WEBINAR: Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Prov Sumut), Soekowardojo saat Webinar 1 Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2021, Kemarin.

Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Prov Sumut), Soekowardojo saat Webinar 1 Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2021, Selasa (10/8).

Dikatakannya, peran ekonomi dan keuangan syariah ini ada tiga, yakni perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama Bank Indonesia, termasuk dalam sinergi koordinasi antarotoritas. Kemudian, perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi pesantren.

Selain itu, perannya juga dalam optimalisasi keuangan sosial syariah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) sesuai dengan prinsip penggunaannya. “Pandemi Covid-19 yang berdampak multidimensi, meningkatkan urgensi serta relevansi ekonomi dan keuangan syariah dalam turut mendorong roda perekonomian nasional,” ujarnya.

Dia menambahkan, peran ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional juga mempunyai momentum yang sangat baik, di mana pertumbuhan ekonomi triwulan 2 pada Tahun 2021, baik di tingkat nasional maupun daerah telah mencatat periode ekspansif atau lepas dari periode kontraksi.

Soekowardojo memaparkan, berdasarkan hasil rilis PDRB pada 5 Agustus 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sumut untuk triwulan 2, Tahun 2021 mencatatkan angka positif masing-masing sebesar 7,07 persen dan 4,95 persen yoy.

Realisasi tersebut lanjutnya, juga sebagai momentum proses recovery ekonomi ke depan, setelah pada empat triwulanan sebelumnya selalu mencatat kontraksi ekonomi.

“Kita harapkan momentum ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk dari ekonomi dan keuangan syariah agar proses recovery dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan secara berkelanjutan,” tukasnya. (mag-1/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/