MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sumatera Utara (Sumut) akhirnya berhasil mendapatkan raihan angka tertinggi untuk kasus kesembuhan akibat infeksi Covid-19. Berdasarkan data milik Kemenkes RI yang disampaikan BNPB Jumat (13/8), pasien Covid-19 yang sembuh totalnya mencapai 1.252 orang. Jumlah ini sekaligus menjadi jumlah terbanyak sepanjang capaian Sumut dalam menangani pandemi Covid-19.
Dengan hasil penambahan tersebut, maka saat ini kasus kesembuhan Covid-19 Sumut naik dari 48.545 menjadi 49.797 orang. Meski begitu, secara nasional, Sumut masih menjadi provinsi terbanyak kesembilan dalam menyumbangkan 42.003 angka kesembuhan di Tanah Air.
Terkait penambahan kasus konfirmasi positif, Sumut kembali menyumbang 1.284 kasus baru. Dengan penambahan tersebut, akumulasi positif Covid-19 meningkat dari 77.423 menjadi 78.707 orang. Di sisi lain, dengan penambahan kasus baru positif itu juga, Sumut menjadi daerah kelima terbanyak dari total 30.788 kasus baru positif nasional.
Untuk kasus kematian, Sumut mencatatkan penambahan 40 orang, sehingga akumulasinya naik dari 1.807 menjadi 1.847 orang. Bersamaan dengan itu, Sumut menjadi provinsi kesembilan terbanyak dalam menyumbangkan 1.432 kasus kematian di Indonesia. Dengan demikian, melalui data-data tersebut, Sumut akhirnya dapat menekan kasus aktif Covid-19 sebanyak 8 poin. Sehari sebelumnya, jumlah kasus aktif sebanyak 27.071.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah menyampaikan, perkembangan Covid-19 Sumut tetap harus disadari bahwa masih berada pada masa pandemi. Dengan masih adanya ditemukan penderita positif yang baru setiap harinya, maka tetap dibutuhkan kewaspadaan dan konsistensi untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
“Diimbau kepada masyarakat untuk tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” imbaunya.
37 Pasien Dirawat di Isoter Asrama Haji
Setelah diresmikan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi pada Selasa (10/8) lalu, Isolasi Terpusat (Isoter) Pasien Covid-19 Provinsi Sumut di Asrama Haji Medan kini telah merawat puluhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Para pasien Covid-19 yang dirawat tersebut, tidak ada yang bergejala berat.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengaku, respon masyarakat terhadap isolasi terpusat itu sangat baik. “Informasi yang saya peroleh, sejauh ini sudah ada 37 pasien yang dirawat di sana. Dan, respon masyarakat adanya isolasi terpusat itu sangat baik,” ujar Aris melalui sambungan seluler, Jumat (13/8).
Aris mengaku, pasien-pasien yang dirawat tersebut terdiri dari orang tanpa gejala (OTG), hasil operasi yustisi dan pergeseran atau rujukan dari rumah sakit dalam kondisi penyembuhan ataupun menunggu hasil tes swab PCR. “Para pasien itu yang pasti dari Sumut, bukan yang baru tiba dari luar negeri,” ucapnya.
Menurut Aris, Isolasi Terpusat Asrama Haji didirikan karena kasus Covid-19 di Sumut khususnya Kota Medan masih ada ditemukan. Dengan keberadaan tempat tersebut, diharapkan sebagai salah satu upaya menurunkan angka Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Medan.
“Ada beberapa mekanisme orang bisa masuk ke isolasi terpusat. Pertama, pasien rujukan dari rumah sakit dengan status ringan dan recovery (penyembuhan). Jadi, sambil menunggu hasil swab PCR, pasien dibawa ke sana dan tidak lagi menunggu di rumah sakit, sehingga bed bisa digunakan oleh pasien Covid-19 yang membutuhkan,” ungkapnya.
Kedua, lanjut Aris, WNI atau orang yang datang dari luar negeri terkonfirmasi positif setelah dilakukan swab PCR. “Jadi, WNI kita ini datang dari Bandara Kualanamu dikirim ke tempat penginapan. Mereka di tempat penginapan akan kita lakukan pemeriksaan atau screening dan swab PCR. Apabila hasil positif, maka akan dibawa ke isolasi terpusat,” terangnya.
Selain itu, juga masyarakat yang tertangkap operasi yustisi oleh petugas Satgas Covid-19. Jika positif Covid-19 dari hasil swab PCR, juga akan dibawa ke isolasi terpusat. “Pada saat dilakukan operasi yustisi lalu diperiksa dan dilakukan tes rapid antigen hasilnya reaktif, langsung kita bawa ke isolasi terpusat. Selanjutnya, dilakukan swab PCR untuk memastikan,” tandas Aris.
Diketahui, sebelumnya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membuka secara resmi Isolasi Terpusat Pasien Covid-19 Provinsi Sumut di Asrama Haji Medan, Selasa (10/8). Tempat isolasi pasien Covid-19 tersebut, memiliki hampir 400 tempat tidur yang disediakan untuk penanganan pasien Covid-19 bergejala ringan secara gratis.
“Masyarakat yang isolasi di Asrama Haji Medan akan mendapatkan perawatan gratis, termasuk makanan dan obat-obatan. Semua kita berikan gratis, tetapi tentu ada aturan yang harus dipatuhi. Tidak boleh seenaknya, dan pakaian yang rapi,” kata Edy. (ris)