26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

3 Terduga Teroris Diamankan di Mebidang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris di Medan, Binjai, dan Deliserdang (Mebidang), Jumat (13/8).

GELEDAH: Tim Densus 88 dan personel Polres Binjai melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris DI, di Kelurahan Cengkehturi, Binjai Utara, Jumat (13/8).

Adapun ketiga teroris yang diamankan yakni, berinisial H di Jalan Tritura, Lingkungan 11, Kelurahan Suka Maju, Medan Johor; Seorang pria berinisial RTM (50), warga Jalan Eka Warman, Gang Wak Rame, Dusun 3A, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, dan DI (44), warga Kelurahan Cengkehturi, Binjai Utara, Kota Binjai.

Informasi dihimpun menyebutkan, warga sekitar Jalan Tritura, Lingkungan XI, Kecamatan Medan Johor, sempat geger karena adanya penangkapan seorang terduga teroris. Polisi berpakaian sipil mengamankan seorang pria berinisial H berusia sekitar 30 tahun dan bekerja sehari-hari sebagai penjual sate keliling. “Sekitar pukul 09.00 WIB, sejumlah orang berpakaian preman dan berbadan tegap terlihat mengamankan seorang pria yang selama ini diketahui sebagai penjual sate,” sebut warga.

Menurut warga, H merupakan menantu penghuni/pemilik salah satu rumah di Lingkungan XI, Medan Johor. H disebut kurang bermasyarakat dan terkesan sangat tertutup. Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, Yusmidar, mengakui adanya penangkapan terduga teroris tersebut di sekitar tempat tinggalnya. “Benar, pagi tadi saya ditelpon dengan orang Brimob. Saya disuruh mendampingi mereka saat mengamankan H,” ujarnya.

Dia menyebut, H diamankan sejumlah petugas berbadan tegap sekitar pukul 09.00 WIB. “Sekitar pukul 9 pagilah diamankan. Yang dibawa cuma H. Kalau untuk barang bukti yang saya lihat, sepeda motor dan HP saja yang dibawa,” ungkapnya.

Dia memastikan H bukan warganya. Namun, H yang diperkirakannya masih berusia 30-an tahun sering berkunjung ke rumah mertuanya di lingkungan tersebut. “Kalau yang diamankan itu bukan warga saya. Namun, dia datang ke rumah mertuanya. Nah, mertuanya itu warga saya. Dia diamankan saat beli sarapan di kawasan rumah mertuanya. Jadi polisi bawa dia ke rumah mertuanya,” bebernya.

Selain itu, Densus 88 juga mengamankan RTM, merupakan karyawan di salah satu pabrik elektronik di Jalan Asia Medan. Dia diamankan Iptu Parman dari rumah kontrakannya di Jalan Pala, Dusun 3A, Sei Mencirim.

Awalnya petugas berusaha membuntuti RTM. Namun, upaya itu diketahui oleh RTM sehingga dia berusaha melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor menuju Desa Suka Maju, dekat areal persawahan. Namun atas kesigapan Densus 88, RTM berhasil diamankan tanpa perlawanan.

Selanjutnya, Iptu Parman berkoordinasi dengan Kepala Dusun 3A untuk melakukan penggeledahan di rumah RTM yang diduga tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI), dan selanjutnya dia dibawa ke Mapolda Sumut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Suwondo (49), selaku Kepada Dusun III A, Desa Mencirim, Kecamatan Sunggal, mengungkapkan, RTM sehari-hari rajin ke masjid. “Dia bekerja di perusahaan elektronik di Jalan Asia Medan. Ia orangnya ramah dan rajin salat di Masjid Taqwa Asiniq, yang tak jauh dari rumah kontrakannya,” ungkapnya.

Suwondo menyebutkan, RTM bersama istri dan anaknya mengontrak di Dusun III A, Desa Mencirim, sudah dua tahun. “Dia mempunyai dua anak. Salah seorang sudah menikah. Sementara yang bersama dia masih gadis. Saat ini, istrinya berada di kampung, lantaran orang tua sedang sakit. Jadi, ia bersama anaknya K,” sebut Suwondo.

Ketika ditanya, adakah RTM mengumpulkan orang dan bikin pengajian di rumahnya, Suwondo mengaku tidak ada perkumpulan ataupun mengaji. “Rumah kontrakan RTM tepat di belakang rumah saya. Oleh karena itu, saya pasti mengetahui kalau dia tidak pernah menggelar pengajian ataupun perkumpulan. Istrinya juga tidak memakai cadar,” ungkap Suwondo.

Disinggung, apakah anak perempuan RTM juga dibawa oleh Densus 88, Suwondo menyatakan tidak ada diamankan. “Anaknya tidak dibawa, hanya bapaknya diamankan. Barang bukti juga tak ada yang dibawa,” ucap Suwondo.

Selain di Deliserdang, Tim Densus 88 bersama personel Polres Binjai juga mengamankan seorang pria berinsial DI (44), warga Kelurahan Cengkehturi, Binjai Utara, Jum’at (13/8). Pria tersebut diamankan tak jauh dari Panglong Kayu daerah Binjai Utara dan disangkakan terduga teroris.

Informasi dirangkum, DI kesehariannya sebagai seorang guru. Sangkaan terduga teroris karena ia berkaitan dengan kotak amal LA di Binjai.

Setelah diamankan, tim menggeledah kediaman DI. “Benar, sebelum Salat Jumat tadi ada penangkapan terduga teroris,” ujar Camat Binjai Utara, Adri Rivanto ketika dikonfirmasi.

Penggeledahan di kediaman DI turut disita sejumlah barang bukti. Kini, yang bersangkutan sudah dibawa ke Mapolda Sumut guna dilakukan pengembangan lebih lanjut.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, melalui Kabag Penum Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat di konfirmasi wartawan via telepon seluler membenarkan kejadian tersebut. “Iya benar penangkapan sedang berlangsung, rekan-rekan Densus sedang bekerja, kalau sudah selesai akan kita rilis,” ujarnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, bahwa pihaknya belum monitor, sebab itu dilakukan langsung oleh Densus 88. “Saya belum monitor,” ujarnya. (mag-1/ted)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris di Medan, Binjai, dan Deliserdang (Mebidang), Jumat (13/8).

GELEDAH: Tim Densus 88 dan personel Polres Binjai melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris DI, di Kelurahan Cengkehturi, Binjai Utara, Jumat (13/8).

Adapun ketiga teroris yang diamankan yakni, berinisial H di Jalan Tritura, Lingkungan 11, Kelurahan Suka Maju, Medan Johor; Seorang pria berinisial RTM (50), warga Jalan Eka Warman, Gang Wak Rame, Dusun 3A, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, dan DI (44), warga Kelurahan Cengkehturi, Binjai Utara, Kota Binjai.

Informasi dihimpun menyebutkan, warga sekitar Jalan Tritura, Lingkungan XI, Kecamatan Medan Johor, sempat geger karena adanya penangkapan seorang terduga teroris. Polisi berpakaian sipil mengamankan seorang pria berinisial H berusia sekitar 30 tahun dan bekerja sehari-hari sebagai penjual sate keliling. “Sekitar pukul 09.00 WIB, sejumlah orang berpakaian preman dan berbadan tegap terlihat mengamankan seorang pria yang selama ini diketahui sebagai penjual sate,” sebut warga.

Menurut warga, H merupakan menantu penghuni/pemilik salah satu rumah di Lingkungan XI, Medan Johor. H disebut kurang bermasyarakat dan terkesan sangat tertutup. Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, Yusmidar, mengakui adanya penangkapan terduga teroris tersebut di sekitar tempat tinggalnya. “Benar, pagi tadi saya ditelpon dengan orang Brimob. Saya disuruh mendampingi mereka saat mengamankan H,” ujarnya.

Dia menyebut, H diamankan sejumlah petugas berbadan tegap sekitar pukul 09.00 WIB. “Sekitar pukul 9 pagilah diamankan. Yang dibawa cuma H. Kalau untuk barang bukti yang saya lihat, sepeda motor dan HP saja yang dibawa,” ungkapnya.

Dia memastikan H bukan warganya. Namun, H yang diperkirakannya masih berusia 30-an tahun sering berkunjung ke rumah mertuanya di lingkungan tersebut. “Kalau yang diamankan itu bukan warga saya. Namun, dia datang ke rumah mertuanya. Nah, mertuanya itu warga saya. Dia diamankan saat beli sarapan di kawasan rumah mertuanya. Jadi polisi bawa dia ke rumah mertuanya,” bebernya.

Selain itu, Densus 88 juga mengamankan RTM, merupakan karyawan di salah satu pabrik elektronik di Jalan Asia Medan. Dia diamankan Iptu Parman dari rumah kontrakannya di Jalan Pala, Dusun 3A, Sei Mencirim.

Awalnya petugas berusaha membuntuti RTM. Namun, upaya itu diketahui oleh RTM sehingga dia berusaha melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor menuju Desa Suka Maju, dekat areal persawahan. Namun atas kesigapan Densus 88, RTM berhasil diamankan tanpa perlawanan.

Selanjutnya, Iptu Parman berkoordinasi dengan Kepala Dusun 3A untuk melakukan penggeledahan di rumah RTM yang diduga tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI), dan selanjutnya dia dibawa ke Mapolda Sumut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Suwondo (49), selaku Kepada Dusun III A, Desa Mencirim, Kecamatan Sunggal, mengungkapkan, RTM sehari-hari rajin ke masjid. “Dia bekerja di perusahaan elektronik di Jalan Asia Medan. Ia orangnya ramah dan rajin salat di Masjid Taqwa Asiniq, yang tak jauh dari rumah kontrakannya,” ungkapnya.

Suwondo menyebutkan, RTM bersama istri dan anaknya mengontrak di Dusun III A, Desa Mencirim, sudah dua tahun. “Dia mempunyai dua anak. Salah seorang sudah menikah. Sementara yang bersama dia masih gadis. Saat ini, istrinya berada di kampung, lantaran orang tua sedang sakit. Jadi, ia bersama anaknya K,” sebut Suwondo.

Ketika ditanya, adakah RTM mengumpulkan orang dan bikin pengajian di rumahnya, Suwondo mengaku tidak ada perkumpulan ataupun mengaji. “Rumah kontrakan RTM tepat di belakang rumah saya. Oleh karena itu, saya pasti mengetahui kalau dia tidak pernah menggelar pengajian ataupun perkumpulan. Istrinya juga tidak memakai cadar,” ungkap Suwondo.

Disinggung, apakah anak perempuan RTM juga dibawa oleh Densus 88, Suwondo menyatakan tidak ada diamankan. “Anaknya tidak dibawa, hanya bapaknya diamankan. Barang bukti juga tak ada yang dibawa,” ucap Suwondo.

Selain di Deliserdang, Tim Densus 88 bersama personel Polres Binjai juga mengamankan seorang pria berinsial DI (44), warga Kelurahan Cengkehturi, Binjai Utara, Jum’at (13/8). Pria tersebut diamankan tak jauh dari Panglong Kayu daerah Binjai Utara dan disangkakan terduga teroris.

Informasi dirangkum, DI kesehariannya sebagai seorang guru. Sangkaan terduga teroris karena ia berkaitan dengan kotak amal LA di Binjai.

Setelah diamankan, tim menggeledah kediaman DI. “Benar, sebelum Salat Jumat tadi ada penangkapan terduga teroris,” ujar Camat Binjai Utara, Adri Rivanto ketika dikonfirmasi.

Penggeledahan di kediaman DI turut disita sejumlah barang bukti. Kini, yang bersangkutan sudah dibawa ke Mapolda Sumut guna dilakukan pengembangan lebih lanjut.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, melalui Kabag Penum Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat di konfirmasi wartawan via telepon seluler membenarkan kejadian tersebut. “Iya benar penangkapan sedang berlangsung, rekan-rekan Densus sedang bekerja, kalau sudah selesai akan kita rilis,” ujarnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, bahwa pihaknya belum monitor, sebab itu dilakukan langsung oleh Densus 88. “Saya belum monitor,” ujarnya. (mag-1/ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/