MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut dan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan hingga menyelidiki identitas dua sepeda motor yang dikendarai pelaku perampokan pada dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan pada Kamis (26/8) siang.
Sebagaimana diketahui, Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menyebut sudah menemukan tiga butir selongsong peluru di tempat kejadian perkara (TKP).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan identitas dua unit sepeda motor yang digunakan pelaku untuk merampok “Identitas sepeda motor yang digunakan pelaku masih dalam penyelidikan,” ujarnya, Jumat (27/8).
Dikatakannya, plat kendaraan bermotor, jenis dan warnanya menjadi petunjuk penyelidikan, bekerjasama dengan pihak Dit Lantas Polda Sumut (Samsat)n
Namun, penyelidikan itu membutuhkan waktu dan tidak mudah karena pelaku menyamarkan kendaraannya. “Sebab, biasanya pelaku kejahatan seperti perampokan itu menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi,” sebut Hadi. Mengenai barang bukti berupa tiga butir selongsong peluru di TKP, saat ini masih dilakukan uji balistik. “Update-nya, ya masih normatif. Kita masih penyelidikan. Akan segera kita kabari. Selongsong lagi dilakukan uji balistik,” katanya.
Ketika ditanyakan mengenai kondisi korban tertembak, menurutnya saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, Juru Parkir (Jukir) Pasar Simpang Limun, Medan, Julius Sardi Simanungkalit atau yang akrab disapa Erwin (47), masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Poldasu, Jalan KH Wahid Hasyim Medan, pasca insiden yang membuat dirinya menjadi korban.
Korban ditembak kawanan perampok, karena berupaya menghentikan kawanan perampok emas yang kabur. Usai tertembak, dia pun tergeletak di jalan dalam keadaan bersimbah darah, dengan luka di leher. Warga yang berada di sekitar tempat kejadian langsung mengerumuninya, lalu korban pun dibawa menggunakan becak dayung ke rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri.
Saat ini, pria tiga anak, kelahiran Medan, 10 Juli 1974 itu masih terbaring lemah. Dia sudah menjalani perawatan intensif. Peluru yang bersarang dikabarkan sudah dikeluarkan. Namun beban berat sudah menanti pria yang bergantung hidup dari uang parkir itu. Biaya perobatan yang mencapai puluhan juta rupiah harus segera dibayarkan.”Saya berharap abang mendapat penanganan maksimal meski harus harus meminjam uang kepada para kerabat,” ujar Sri Rezeki, Istri korban.
Sebelumnya, empat kawanan perampok dengan menggunakan Senpi menggasak dua toko emas, yakni Toko Emas Aulia Chan dan Toko Emas Masrul F, di Pasar Simpang Limun Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sudirejo ll, Medan, Kamis (26/8) kemarin, sekira pukul 14.30 WIB. Kawanan rampok itu langsung kabur, usai menggasak emas sedikitnya 7 Kg di dua toko tersebut dan sempat menembak seorang jukir.