MEDAN, SUMUTPOS.CO – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali menerima vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat, Selasa (4/9) siang. Kali ini, vaksin yang diterima sebanyak 106.100 dosis atau 29 koli di Terminal Kargo Bandara Kualanamu Internasional.
Saat tiba di Terminal Kargo KNIA, 29 koli vaksin Covid-19 tersebut mendapat pengawalan ketat dari personel Polsek Bandara Kualanamu, Antiteror Den Gegana Sat Brimob Polda Sumut serta Dalmas Sat Sabhara Resta Deliserdang, lalu dibawa ke gudang vaksin Dinas Kesehatan (Dinkes), di Jalan Prof M Yamin Medan.
Plt Kapolsek Bandara Kualanamu, Iptu Jonni H Damanik membenarkan masuknya 29 koli vaksin dari Jakarta ke KNIA.
“Benar, tadi ada masuk 29 koli vaksin dan sudah dibawa ke Medan dengan pengawalan ketat,” katanya saat dikonfirmasi wartawan.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, vaksin yang diterima ada tiga jenis yaitu Coronavac, Sinovac dan Astra Zeneca. “Infonya tadi pagi vaksinnya tiba di bandara, kemudian dibawa ke gudang (Farmasi Dinkes Sumut),” kata Aris saat dihubungi.
Aris menyebutkan, dari jumlah vaksin yang diterima kali ini, untuk jenis Sinovac sebanyak 1 koli dengan isi 1.000 dosis. Sedangkan jenis Coronavac berjumlah 27 koli dengan isi 105.000 dosis dan Astra Zeneca 1 koli dengan isi 100 dosis. “Vaksin ini akan disimpan di gudang dan akan didistribusikan ke daerah-daerah sesuai dengan instruksi pemerintah,” sebutnya.
Disinggung berapa banyak stok vaksin corona di gudang yang tersedia saat ini, Aris mengaku tidak lupa. “Saya tidak ingat,” ucapnya.
Informasi diperoleh, vaksin yang diterima kali ini tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional Kualanamu pada pukul 08.20 WIB dengan Pesawat Lion Air JT-210. Selanjutnya, vaksin dibawa ke gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sumut yang dikawal personel kepolisian. Vaksin tiba di gudang sekitar pukul 09.40 WIB dan telah diterima petugas gudang.
Sebelumnya, pada Selasa pekan lalu (7/9), Sumut menerima vaksin Covid-19 sebanyak 606.240 dosis atau 143 koli. Vaksin yang diterima terdiri dari dua jenis, yaitu Coronavac dan Sinovac.
1,8 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Sementara, Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 1.808.040 dosis vaksin produksi Sinovac dalam bentuk jadi melalui fasilitas COVAX. Saat ini, total vaksin yang datang ke Indonesia menjadi lebih dari 243 juta dosis, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.
“Dengan kehadiran vaksin ini, sekaligus memastikan stok vaksin aman,” kata Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol. Imam Sugianto dalam keterangannya, Selasa (14/9).
Imam juga menuturkan, kehadiran vaksin tahap ke-61 ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah berupaya keras memenuhi kebutuhan stok vaksin Covid-19 untuk mendukung program Vaksinasi di Indonesia.
“Vaksinasi, memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, serta penguatan 3 T merupakan langkah penting mempercepat pemulihan kesehatan, membangkitkan produktivitas, dan mengakhiri pandemi,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah melakukan percepatan dan perluasan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk mempercepat pengendalian pandemi dan terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok.
Imam juga mengingatkan penurunan jumlah kasus positif Covid-19 belakangan ini jangan sampai membuat lengah. Semua pihak tetap memerlukan upaya bersama melawan pandemi, termasuk penerapan disiplin protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi.
“Kami berharap semua pihak mematuhi kebijakan PPKM yang dikeluarkan pemerintah karena kebijakan tersebut sebagai upaya melindungi kita semua dan menekan laju penularan Covid-19,” katanya.
Sementara itu, Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin mengatakan, TNI bersama Polri telah mendapatkan amanat langsung dari Presiden Joko Widodo untuk mendukung program penanganan Covid-19, termasuk program vaksinasi nasional.
Menurut dia, tidak hanya dalam sisi pengamanan stok maupun distribusi vaksin, TNI juga membantu dalam pelaksanaannya. Memasuki September 2021, program Vaksinasi Nasional makin diperluas dan dipercepat dengan target 2.000.000 dosis per hari.
Selain vaksinasi, Mayjen TNI Syafruddin mengingatkan yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin pada protokol kesehatan dengan menjalankan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah.
“Semua bisa dilakukan jika segenap bangsa Indonesia bersatu, berusaha dan berjuang bersama-sama, bergotong royong menangani pandemi ini. Semoga kita semua sehat, dan selalu dalam lindungan Allah Swt,” ujarnya. (ris/dwi)