MEDAN, SUMUTPOS.CO – DOSEN Politeknik LP3I Medan melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) dirumah salah seorang murid Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 28 Pulobrayan Medan.
PKMS dilaksanakan kepada kelompok Ibu-ibu orangtua murid Kelas 1 SD Muhammadiyah 28 Pulobrayan Medan ini digelar Juni 2021 hingga September 2021.
Tim PKMS Politeknik LP3I Medan terdiri Zubaidah Hanum SE MM (ketua) serta Neni Triastuti SPsi MPsi dan Iswandi Idris ST MT (anggota). Sedangkan ketua kelompok wali murid SD Muhammadiyah tersebut adalah Dian Novita.
”PKMS ini bertujuan membantu orangtua murid SD Muhammadiyah 28 dalam menggali potensi dan menghasilkan produk untuk menambah keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan dapat menciptakan wirausaha. Disamping itu membantu ibu-ibu orang tua murid agar tidak bosan dan cemas menghadapi situasi selama pandemi yang harus mengerjakan segala sesuatu dari rumah,” kata Zubaidah Hanum SE MM kepada Sumut Pos di Medan, Rabu (22/9).
Dosen Politeknik LP3I Medan ini mengungkapkan mitra PKMS tersebut berusia produktif 27-35 tahun sehingga memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Ia mengakui ibu-ibu tersebut sangat telaten dalam mengerjakan pekerjaan. Hal ini terlihat dari cara mereka mendampingi anak belajar online dan pengumpulan tugas-tugas yang diberikan guru sekolah.
Zubaidah Hanum menjelaskan bahwa ada empat program pelatihan yang dilaksanakan. Diawali pelatihan tentang bisnis reseller dan peluang bisnis di masa pandemi covid-19. Kemudian memberi pandangan dan motivasi terkait rasa bosan dan cemas selama pandemi covid-19. Selanjutnya latihan membuat masker kain dan pelatihan pemasaran secara online.
Target dan luaran dalam program ini merupakan artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi, video dokumentasi, artikel pada media massa cetak/elektronik dan peningkatan keberdayaan mitra berupa peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pendapatan. Ia menambahkan bahwa pelaksanan pengabdian ini didanai oleh Kemenristek/Brin tahun 2021.
Zubaidah Hanum mengutarakan bahwa SD Muhammadiyah 28 di Jalan Cemara Gang Nangka Pulobrayan memiliki 40 murid kelas 1 SD yang berusia 7 tahun. Semenjak pandemi covid-19 murid belajar secara daring sehingga para orangtua murid diberi grup kelas untuk memantau perkembangan sekolah anaknya.
”Setiap hari guru memberi pelajaran dan tugas melalui WA. Orangtua murid harus terus mendampingi anaknya selama proses pembelajaran karena murid masih berumur 7 tahun jadi belum paham tugas yang akan dikerjakan,” katanya.
Ibu rumah tangga selain mengerjakan tugas rumah ditambah dengan tugas-tugas sekolah anak-anaknya dan harus berada dirumah saja. Sedangkan pendapatan keluarga berkurang karena dampak pandemi covid-19.
”Sasaran untuk pelatihan tentang bisnis diharapkan ibu-ibu orangtua murid mampu menjadi reseller karena bisnis ini bisa berjalan tanpa modal sehingga dapat menambah income mereka dimasa pandemi covid-19.
Pelatihan pemberian motivasi dan kreativitas
untuk mengurangi rasa bosan dan cemas selama pandemi maka diberi motivasi untuk memacu kreativitas ibu-ibu orang tua murid,” rinciannya.
Pelatihan membuat masker kain memiliki sasaran agar ibu-ibu orangtua murid bisa membuat masker kain yang bisa digunakan keluarga dan dapat dijual kepada masyarakat. Sedangkan sasaran pelatihan pemasaran online agar dapat melakukan penjualan menggunakan media sosial sehingga produk yang dijual dapat diketahui oleh orang banyak dan membuka peluang menjadi pemula wirausaha. (dmp)