DELISERDANG, SUMUTPOS.Co – Benny MP Sinambela(36), warga Jala Pusaka, Dusun XIV, Kelurahan Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan, dibunuh temannya saat check in di Hotel Hawai, Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Sabtu (9/10) siang.
Saat ditemukan di kamar hotel, sekujur tubuh Benny penuh luka tikaman senjata tajam. Saat ini, petugas kepolisian masih melakukan pencarian terhadap temannya itu.
Sebelum menjadi korban pembunuhan, Benny berangkat dari rumahnya pada Jumat (8/10) dengan mengendarai mobil Wuling. Benny dan si pembunuh diduga masuk Hotel Hawaii bersamaan untuk istirahat bersama seorang temannya.
Namun pada Sabtu (9/10) sekira pukul 13.30 WIB, pegawai Hotel Hawaii mendengar suara keributan dari kamar Benny. Pegawai hotel yang merasa curiga, mendobrak pintu kamar hotel.
Ketika terbuka, kedua pegawai hotel melihat korban terkapar dan bersimbah darah. Sedangkan pelaku masih memegang sebilah pisau panjang, mengancam kedua pegawai hotel agar tidak mendekat.
Kedua pegawai tersebut lari dan menutup portal hotel. Kemudian pelaku pergi dengan mengendarai mobil korban. Melihat portal sudah ditutup, pelaku langsung menabraknya dan kabur ke arah Pancurbatu.
Peristiwa itupun dilaporkan ke polisi dan turun ke lokasi. Saat dilakukan olah TKP, dari dalam kamar yang dipesan ditemukan 2 buah topi, uang Rp355 ribu, pakaian, celana panjang merk Hugo serta 1 buah sarung pisau.
Sementara itu, kakak korban Ilda Sinambela berharap petugas kepolisian meringkus pelaku. Ilda pun mengaku seluruh keluarga merasa kehilangan dengan adiknya yang satu satunya anak lekaki dari keluarga mereka.
“Adikku ini gak tau berkelahi. Makanya dia tak ada perlawanan,”katanya.
Diungkapkannya, kalau korban masih berstatus lajang dan tidak merokok dan juga tidak peminum.
Ia juga mengaku tidak mengenal siapa pelaku yang tega membunuh adiknya itu. Sebab, menurutnya adiknya tidak memiliki permasalahan kepada siapapun.
“Kami juga masih meraba lah ini (siapa pelakunya). Mungkin cuma dia lah yang kenal siapa pelaku ini,” ungkapnya.
“Kalau pelaku memang mau mengambil mobil itu, ya uda diambil aja. Jangan nyawa adik kami juga,”sambungnya kesal.
Di lain tempat, menurut kakak korban bernama Sahudur, Jumat (8/10 adiknya sempat pamit berangkat bekerja ke kantornya, sekitar pukul 16:00 WIB. Dan belum kembali sampai diterima kabar ditemukan tewas di kamar hotel. “Pokoknya semalam itu dia pamit mau kerja. Karena dia kan kadang kerjanya banyak melalui zoom. Rupanya dapat kabar sudah meninggal,” katanya Minggu (10/10).
Sahudur menyebutkan, adiknya ini bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan farmasi nasional cabang Medan. (bbs/han)