26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PTMT Tingkat SD Rencana Mulai 1 November, Hari Ini Pemko Medan Gelar Simulasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan terus mematangkan rencana pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) untuk anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6. Bahkan hari ini, Disdik Medan akan menggelar simulasi guna melihat persiapan yang telah dilakukan pihak sekolah.

Ilustrasi PTM.

“Besok (hari ini) rencananya kita buat simulasi PTMT tingkat SD,” kata Plt Kadis Pendidikan Kota Medan, Topan OP Ginting kepada Sumut Pos, Senin (25/10) malam.

Namun begitu, Topan belum dapat memberitahukan, sekolah mana yang akan dijadikan lokasi simulasi PTMT pada hari ini yang rencananya akan ditinjau langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

“Kemungkinan kalau Pak Wali berkenan, Pak Wali yang akan meninjau langsung kegiatan simulasi PTMT tingkat SD besok (hari ini). Soal di mana sekolah yang akan kita jadikan lokasi simulasi PTMT-nya, itu nanti akan dikabari,” jawabnya.

Sekaligus kata Topan, pihaknya ingin menekankan kepada setiap pihak sekolah tingkat SD di Kota Medan, untuk benar-benar menyiapkan sarana protokol kesehatan di sekolah. Pasalnya, PTMT untuk tingkat SD rencananya akan dimulai pada 1 November mendatang.

“Basicnya tetap harus prokesnya, yaitu setiap sekolah wajib menerapkan prokes 5M. Hanya saja pengawasannya harus lebih ketat dari tingkat SMP, nantinya mungkin ada teknis yang sedikit berbeda. Semua nanti akan dipertegas kembali,” katanya.

Topan kembali mempertegas, simulasi PTMT tingkat SD yang akan digelar hari ini adalah khusus untuk siswa kelas 4, 5 dan 6. Sebab yang masih diizinkan Pemko Medan untuk menggelar PTMT tingkat SD pada 1 November nanti adalah siswa SD kelas 4, 5 dan 6.

“Sekali lagi yang direncanakan untuk mulai menggelar PTMT pada 1 November nanti adalah siswa SD kelas 4, 5 dan 6. Khusus untuk siswa SD 1, 2 dan 3, belum ada izin, maka jelas belum boleh menggelar PTMT. Siswa PAUD, TK, dan SD kelas 1, 2 dan 3 wajib belajar secara daring dari rumah,” pungkasnya.

Genjot Vaksinasi Perlajar

Untuk memperluas pelaksanaan PTMT di Sumut, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus meningkatkan vaksinasi pelajar. Hingga Senin (25/10), sekitar 47 persen sekolah di Sumut telah melakukan PTM, namun masih didominasi tingkat SMP dan SMA. Ke depannya SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan diupayakan untuk melakukan PTM.

“Kita akan upayakan mempercepat vaksinasi untuk pelajar, sejak kurang lebih tiga bulan lalu kita terus dorong ke pelajar agar PTM semakin luas. SD dan PAUD kita akan pertimbangkan karena anak-anak ini sangat butuh tatap muka di usianya,” kata Gubernur Edy Rahmayadi, usai rapat dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (25/10).

Hingga 23 Oktober 2021, ada 22 kabupaten/kota di Sumut yang berada di level 3, kemudian sembilan kabupaten/kota level 2 dan dua kabupaten/kota level 1. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri PTM bisa dilakukan daerah di bawah level 4. Karena itu, Pemprov Sumut akan mendorong peningkatan PTM terbatas dan memperkuat pengawasan protokol Kesehatan.

“Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti vaksinasi tenaga pengajar dan pelajar. Belajarnya juga dua kali seminggu dan dua jam per hari, dan tidak diperbolehkan buka kantin. Kita akan dorong sekolah-sekolah untuk memenuhi syarat-syarat PTM,” kata Edy Rahmayadi.

Sementara itu, Menteri Nadiem Makarim berharap, PTM terbatas di Sumut bisa segera meningkat ke angka 80 persen. Dia juga menekankan agar SD dan PAUD segera diberlakukan PTM, karena menurutnya dampak sekolah jarak jauh sangat besar untuk anak-anak SD dan PAUD.

“Riset kita dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kita kehilangan 1 tahun pembelajaran. Bisa permanen dampaknya dan ini bisa menyebabkan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum lagi yang putus. Dan ternyata dampak terbesar PJJ paling besar pada anak SD dan PAUD, mereka yang paling butuh tatap muka, dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem, pada pertemuan yang juga dihadiri Bupati/Walikota se-Sumut secara virtual.

Nadiem meminta agar vaksinasi di Sumut semakin dipercepat, karena bukan hanya masalah pembelajaran, ini juga terkait keberlangsungan sekolah-sekolah swasta. “Kita harus percepat sekolah bisa PTM, termasuk yang swasta. Banyak sekolah swasta yang kesulitan finansial karena orang tua murid banyak yang tidak mau membayar uang sekolah,” kata Nadiem.

Hadir secara langsung pada pertemuan ini Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Walikota Medan Bobby Nasution. Juga hadir jajaran Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi serta OPD terkait Pemprov dan Pemda se-Sumut secara langsung dan virtual. (map/rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan terus mematangkan rencana pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) untuk anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6. Bahkan hari ini, Disdik Medan akan menggelar simulasi guna melihat persiapan yang telah dilakukan pihak sekolah.

Ilustrasi PTM.

“Besok (hari ini) rencananya kita buat simulasi PTMT tingkat SD,” kata Plt Kadis Pendidikan Kota Medan, Topan OP Ginting kepada Sumut Pos, Senin (25/10) malam.

Namun begitu, Topan belum dapat memberitahukan, sekolah mana yang akan dijadikan lokasi simulasi PTMT pada hari ini yang rencananya akan ditinjau langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

“Kemungkinan kalau Pak Wali berkenan, Pak Wali yang akan meninjau langsung kegiatan simulasi PTMT tingkat SD besok (hari ini). Soal di mana sekolah yang akan kita jadikan lokasi simulasi PTMT-nya, itu nanti akan dikabari,” jawabnya.

Sekaligus kata Topan, pihaknya ingin menekankan kepada setiap pihak sekolah tingkat SD di Kota Medan, untuk benar-benar menyiapkan sarana protokol kesehatan di sekolah. Pasalnya, PTMT untuk tingkat SD rencananya akan dimulai pada 1 November mendatang.

“Basicnya tetap harus prokesnya, yaitu setiap sekolah wajib menerapkan prokes 5M. Hanya saja pengawasannya harus lebih ketat dari tingkat SMP, nantinya mungkin ada teknis yang sedikit berbeda. Semua nanti akan dipertegas kembali,” katanya.

Topan kembali mempertegas, simulasi PTMT tingkat SD yang akan digelar hari ini adalah khusus untuk siswa kelas 4, 5 dan 6. Sebab yang masih diizinkan Pemko Medan untuk menggelar PTMT tingkat SD pada 1 November nanti adalah siswa SD kelas 4, 5 dan 6.

“Sekali lagi yang direncanakan untuk mulai menggelar PTMT pada 1 November nanti adalah siswa SD kelas 4, 5 dan 6. Khusus untuk siswa SD 1, 2 dan 3, belum ada izin, maka jelas belum boleh menggelar PTMT. Siswa PAUD, TK, dan SD kelas 1, 2 dan 3 wajib belajar secara daring dari rumah,” pungkasnya.

Genjot Vaksinasi Perlajar

Untuk memperluas pelaksanaan PTMT di Sumut, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus meningkatkan vaksinasi pelajar. Hingga Senin (25/10), sekitar 47 persen sekolah di Sumut telah melakukan PTM, namun masih didominasi tingkat SMP dan SMA. Ke depannya SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan diupayakan untuk melakukan PTM.

“Kita akan upayakan mempercepat vaksinasi untuk pelajar, sejak kurang lebih tiga bulan lalu kita terus dorong ke pelajar agar PTM semakin luas. SD dan PAUD kita akan pertimbangkan karena anak-anak ini sangat butuh tatap muka di usianya,” kata Gubernur Edy Rahmayadi, usai rapat dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (25/10).

Hingga 23 Oktober 2021, ada 22 kabupaten/kota di Sumut yang berada di level 3, kemudian sembilan kabupaten/kota level 2 dan dua kabupaten/kota level 1. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri PTM bisa dilakukan daerah di bawah level 4. Karena itu, Pemprov Sumut akan mendorong peningkatan PTM terbatas dan memperkuat pengawasan protokol Kesehatan.

“Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti vaksinasi tenaga pengajar dan pelajar. Belajarnya juga dua kali seminggu dan dua jam per hari, dan tidak diperbolehkan buka kantin. Kita akan dorong sekolah-sekolah untuk memenuhi syarat-syarat PTM,” kata Edy Rahmayadi.

Sementara itu, Menteri Nadiem Makarim berharap, PTM terbatas di Sumut bisa segera meningkat ke angka 80 persen. Dia juga menekankan agar SD dan PAUD segera diberlakukan PTM, karena menurutnya dampak sekolah jarak jauh sangat besar untuk anak-anak SD dan PAUD.

“Riset kita dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kita kehilangan 1 tahun pembelajaran. Bisa permanen dampaknya dan ini bisa menyebabkan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum lagi yang putus. Dan ternyata dampak terbesar PJJ paling besar pada anak SD dan PAUD, mereka yang paling butuh tatap muka, dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem, pada pertemuan yang juga dihadiri Bupati/Walikota se-Sumut secara virtual.

Nadiem meminta agar vaksinasi di Sumut semakin dipercepat, karena bukan hanya masalah pembelajaran, ini juga terkait keberlangsungan sekolah-sekolah swasta. “Kita harus percepat sekolah bisa PTM, termasuk yang swasta. Banyak sekolah swasta yang kesulitan finansial karena orang tua murid banyak yang tidak mau membayar uang sekolah,” kata Nadiem.

Hadir secara langsung pada pertemuan ini Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Walikota Medan Bobby Nasution. Juga hadir jajaran Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi serta OPD terkait Pemprov dan Pemda se-Sumut secara langsung dan virtual. (map/rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/