26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kedatangan Luar Negeri di KNIA Telah Dibuka, Edy: Orangnya yang Belum Datang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan luar negeri pada Kualanamu International Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang, telah resmi dibuka pada 14 Oktober 2021 lalu. Stakeholder terkait pun telah siap menyambut tamu yang datang ke Sumatera Utara (Sumut).

CHECK IN: Seorang calon penumpang saat melakukan check in pada satu lokasi check point masakapai penerbangan di Kualanamu International Airport, belum lama ini.

“Kita sudah siap, hanya orangnya yang belum datang,” ungkap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Senin (25/10) lalu, saat disinggung kedatangan luar negeri di KNIA belum dibuka hingga kini.

Kondisi di KNIA, lanjut Edy, sama seperti di Bandara Ngurah Rai, Bali. Telah dibuka untuk akses kedatangan para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Sama dengan Bali, orangnya yang belum ada datang. Kita hanya standby. Siap,” tegasnya.

Dia pun sebelumnya menyebutkan, dalam rangka pembukaan kembali kedatangan luar negeri ini, pihaknya bersama stakeholder terkait, telah menyiapkan 8 lokasi karantina bagi setiap pendatang. Baik wisatawan dalam negeri, mancanegara, hingga pekerja migran Indonesia (PMI).

Adapun 8 lokasi karantina atau isolasi tersebut, yakni LPMP, Mess Pertanian, BP-PAUD, Hotel Grand Darussalam, DeParis Medan Ville Putra Mulia, Isoter Asrama Haji (PCR positif ringan-OTG), RS GL Tobing, dan RS Haji Medan (PCR positif sedang-berat).

Persiapan ini guna menindaklanjuti wacana pemerintah pusat yang ingin kembali membuka kran wisatawan. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diyakini sebagai satu ikhtiar pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat saat pandemi ini.

Secara teknis, Edy menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan 1.800 tempat tidur bagi penumpang yang datang dari luar negeri.

“Kalau datang dari luar, isolasi 8 hari. Kami berharap, ketentuan itu supaya ditaati. Kalau tidak, bakal berat ini, karena virus. Dan itu tak mudah, tapi sudah disiapkan, ada 1.800 bed (tempat tidur),” bebernya.

Adapun Asrama Haji Medan, yang beberapa bulan terakhir menjadi tempat isolasi terpusat (isoter), telah dialihkan untuk menampung para PMI yang datang dari luar negeri. Hal ini setelah para relawan Covid-19 dikembalikan ke tempat mereka bekerja semula, dalam acara pelepasan di Asrama Haji Medan, Jalan AH Nasution Medan, 8 Oktober 2021 lalu.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, lokasi tersebut memang sudah tidak lagi digunakan untuk isoter, dan segera dipersiapkan menjadi tempat karantina bagi PMI. Sehingga saat tiba di KNIA, pekerja dimaksud akan dibawa ke Asrama Haji Medan, guna menjalani isolasi, sebelum dipulangkan, demi mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Untuk kebutuhan biaya tenaga kesehatan di lokasi isolasi, lanjut Ismail, akan ditanggung oleh pemerintah pusat. Termasuk prioritas penggunaan gedung milik pemerintah. Dengan begitu, Pemprov Sumut melalui Satgas Covid-19, akan mempersiapkan tenaga kesehatan, bersama dengan tenaga jaga, serta lainnya. (prn/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan luar negeri pada Kualanamu International Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang, telah resmi dibuka pada 14 Oktober 2021 lalu. Stakeholder terkait pun telah siap menyambut tamu yang datang ke Sumatera Utara (Sumut).

CHECK IN: Seorang calon penumpang saat melakukan check in pada satu lokasi check point masakapai penerbangan di Kualanamu International Airport, belum lama ini.

“Kita sudah siap, hanya orangnya yang belum datang,” ungkap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Senin (25/10) lalu, saat disinggung kedatangan luar negeri di KNIA belum dibuka hingga kini.

Kondisi di KNIA, lanjut Edy, sama seperti di Bandara Ngurah Rai, Bali. Telah dibuka untuk akses kedatangan para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Sama dengan Bali, orangnya yang belum ada datang. Kita hanya standby. Siap,” tegasnya.

Dia pun sebelumnya menyebutkan, dalam rangka pembukaan kembali kedatangan luar negeri ini, pihaknya bersama stakeholder terkait, telah menyiapkan 8 lokasi karantina bagi setiap pendatang. Baik wisatawan dalam negeri, mancanegara, hingga pekerja migran Indonesia (PMI).

Adapun 8 lokasi karantina atau isolasi tersebut, yakni LPMP, Mess Pertanian, BP-PAUD, Hotel Grand Darussalam, DeParis Medan Ville Putra Mulia, Isoter Asrama Haji (PCR positif ringan-OTG), RS GL Tobing, dan RS Haji Medan (PCR positif sedang-berat).

Persiapan ini guna menindaklanjuti wacana pemerintah pusat yang ingin kembali membuka kran wisatawan. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diyakini sebagai satu ikhtiar pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat saat pandemi ini.

Secara teknis, Edy menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan 1.800 tempat tidur bagi penumpang yang datang dari luar negeri.

“Kalau datang dari luar, isolasi 8 hari. Kami berharap, ketentuan itu supaya ditaati. Kalau tidak, bakal berat ini, karena virus. Dan itu tak mudah, tapi sudah disiapkan, ada 1.800 bed (tempat tidur),” bebernya.

Adapun Asrama Haji Medan, yang beberapa bulan terakhir menjadi tempat isolasi terpusat (isoter), telah dialihkan untuk menampung para PMI yang datang dari luar negeri. Hal ini setelah para relawan Covid-19 dikembalikan ke tempat mereka bekerja semula, dalam acara pelepasan di Asrama Haji Medan, Jalan AH Nasution Medan, 8 Oktober 2021 lalu.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis, lokasi tersebut memang sudah tidak lagi digunakan untuk isoter, dan segera dipersiapkan menjadi tempat karantina bagi PMI. Sehingga saat tiba di KNIA, pekerja dimaksud akan dibawa ke Asrama Haji Medan, guna menjalani isolasi, sebelum dipulangkan, demi mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Untuk kebutuhan biaya tenaga kesehatan di lokasi isolasi, lanjut Ismail, akan ditanggung oleh pemerintah pusat. Termasuk prioritas penggunaan gedung milik pemerintah. Dengan begitu, Pemprov Sumut melalui Satgas Covid-19, akan mempersiapkan tenaga kesehatan, bersama dengan tenaga jaga, serta lainnya. (prn/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/