BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Tingkat stunting sebagai dampak kurang gizi pada balita di Indonesia, telah melampaui batas yang ditetapkan WHO. Kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah.
BKKBN mendapat mandat dalam program Nasional percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Sebagai langkah awal, melakukan sosialisasi pendataan keluarga di setiap daerah. Seperti yang dilaksanakan BKKBN Sumut di Desa Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, baru baru ini.
“Kami berupaya mewujudkan pemulihan kesehatan dan pemerataan yang berkelanjutan dengan cara pendataan yang dilakukan dari rumah ke rumah”,ujar Kabid Latbang Perwakilan Sumutera Utara, Dra. Tengku Lafalinda, Mpd.
Dikatakannya, sosialisasi dilakukan juga untuk membangkitkan kesadaran semua pihak akan pentingnya pencegahan stunting. Di akhir kegiatan, mitra kerja BKKBN yakni Wakil Ketua KOMISI IX DPRRI, H. Ansory Siregar, Lc mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat maupun daerah, lembaga, dunia usaha, masyarakat, dan media massa untuk bersinergi demi pemenuhan gizi anak yang tepat, serta pemenuhan hak anak untuk menekan angka stunting di Indonesia.(rel/han)
BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Tingkat stunting sebagai dampak kurang gizi pada balita di Indonesia, telah melampaui batas yang ditetapkan WHO. Kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah.
BKKBN mendapat mandat dalam program Nasional percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Sebagai langkah awal, melakukan sosialisasi pendataan keluarga di setiap daerah. Seperti yang dilaksanakan BKKBN Sumut di Desa Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, baru baru ini.
“Kami berupaya mewujudkan pemulihan kesehatan dan pemerataan yang berkelanjutan dengan cara pendataan yang dilakukan dari rumah ke rumah”,ujar Kabid Latbang Perwakilan Sumutera Utara, Dra. Tengku Lafalinda, Mpd.
Dikatakannya, sosialisasi dilakukan juga untuk membangkitkan kesadaran semua pihak akan pentingnya pencegahan stunting. Di akhir kegiatan, mitra kerja BKKBN yakni Wakil Ketua KOMISI IX DPRRI, H. Ansory Siregar, Lc mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat maupun daerah, lembaga, dunia usaha, masyarakat, dan media massa untuk bersinergi demi pemenuhan gizi anak yang tepat, serta pemenuhan hak anak untuk menekan angka stunting di Indonesia.(rel/han)