30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PWI Asahan Gelar Workshop Etik dan Profesionalisme Wartawan

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Asahan menggelar a Workshop bertema “Etik dan Profesionalisme Wartawan” dengan sub tema “Penguatan Kode Etik Jurnalistik untuk Mewujudkan Wartawan Profesional di Tengah Ancaman Kekerasan Pers” di Aula Hotel Sabty Garden, Kamis (25/11).

SERTIFIKAT: Ketua PWI Asahan, Indra Sikoembang memberikan sertifikat penghargaan kepada Ketua PWI Sumut H. Farianda Putra Sinik usai memberikan materi workshop.

Bupati Asahan, H. Surya B.Sc yang diwakili oleh Kadis Kominfo, Rahmad Hidayat Siregar mengucapkan terima kasih kepada Ketua PWI, pengurus, dan rekan rekan pers sekalian, atas kerjasama yang baik selama ini sesuai dengan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab masing-masing.

“Semoga kebersamaan ini dapat terus berlanjut, sehingga lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk kemajuan insan pers di Kabupaten Asahan, ujar Dayat.

Pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan jurnalistik dasar yang akan kita buka pada hari ini. “Kami mengharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh wartawan tentang bagaimana menjadi wartawan yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku.,”sambung Dayat.

Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, M. Syahrir, mengatakan tanpa adanya wartawan, Indonesia bahkan dunia akan buta terhadap informasi. Maka dari itu, sehari tanpa berita dunia terasa gelap. Artinya media lah yang akan meluruskan terhadap informasi yang beredar liar tanpa adanya uji materi terhadap kabar yang beredar.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, H.Farianda Putra Sinik mengatakan kepada para peserta bahwa di era perkembangan yang sangat pesat ini. Insan pers juga patut dan harus mengikuti perkembangan tersebut, apalagi perkembangan teknologi yang sangat pesat perkembangannya.

Ia juga menyampaikan wartawan memang dilindungi kode etik jurnalistik dan UU Pers nomor 40 tahun 1999. Namun dalam hal praktek bekerja di lapangan, insan pers harus pintar menempatkan diri dalam liputan.

Ketua PWI Kabupaten Asahan, Indra Sikoembang menyampaikan, bahwa hingga saat ini masih sering terjadi kekerasan terhadap wartawan, bahkan setiap tahun selalu terjadi hal mengenaskan, hingga meregang nyawa. (dat/han)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Asahan menggelar a Workshop bertema “Etik dan Profesionalisme Wartawan” dengan sub tema “Penguatan Kode Etik Jurnalistik untuk Mewujudkan Wartawan Profesional di Tengah Ancaman Kekerasan Pers” di Aula Hotel Sabty Garden, Kamis (25/11).

SERTIFIKAT: Ketua PWI Asahan, Indra Sikoembang memberikan sertifikat penghargaan kepada Ketua PWI Sumut H. Farianda Putra Sinik usai memberikan materi workshop.

Bupati Asahan, H. Surya B.Sc yang diwakili oleh Kadis Kominfo, Rahmad Hidayat Siregar mengucapkan terima kasih kepada Ketua PWI, pengurus, dan rekan rekan pers sekalian, atas kerjasama yang baik selama ini sesuai dengan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab masing-masing.

“Semoga kebersamaan ini dapat terus berlanjut, sehingga lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk kemajuan insan pers di Kabupaten Asahan, ujar Dayat.

Pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan jurnalistik dasar yang akan kita buka pada hari ini. “Kami mengharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh wartawan tentang bagaimana menjadi wartawan yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku.,”sambung Dayat.

Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, M. Syahrir, mengatakan tanpa adanya wartawan, Indonesia bahkan dunia akan buta terhadap informasi. Maka dari itu, sehari tanpa berita dunia terasa gelap. Artinya media lah yang akan meluruskan terhadap informasi yang beredar liar tanpa adanya uji materi terhadap kabar yang beredar.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, H.Farianda Putra Sinik mengatakan kepada para peserta bahwa di era perkembangan yang sangat pesat ini. Insan pers juga patut dan harus mengikuti perkembangan tersebut, apalagi perkembangan teknologi yang sangat pesat perkembangannya.

Ia juga menyampaikan wartawan memang dilindungi kode etik jurnalistik dan UU Pers nomor 40 tahun 1999. Namun dalam hal praktek bekerja di lapangan, insan pers harus pintar menempatkan diri dalam liputan.

Ketua PWI Kabupaten Asahan, Indra Sikoembang menyampaikan, bahwa hingga saat ini masih sering terjadi kekerasan terhadap wartawan, bahkan setiap tahun selalu terjadi hal mengenaskan, hingga meregang nyawa. (dat/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/