26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelaku Penikam Mandor Nice Trans Masih Diburu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PS, pelaku penikam Mandor Nice Trans, Poltak Sinambela (48) warga Pasar XII Dusun III Marendal II Kecamatan Patumbak Deliserdang hingga tewas dalam buron kepolisian. Korban ketika itu ditikam teman sendiri, di Jalan Sisingamangara, tepatnya di bawah jembatan Fly Over Simpang Amplas, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Jumat (5/11) sekira pukul 17.00 WIB lalu.

TERBARING: Korban penikaman Poltak Sinambela tewas dalam perawatan medis, kemarin.agusman/sumut pos.

Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago SH MH melalui Kanit Reskrim Iptu Ridwan SH saat di konfirmasi, Senin (29/11) terkait peristiwa penikaman itu mengatakan, sampai saat ini pelaku masih terus dicari keberadaannya. “Kasus itu terus kita utamakan, walaupun petunjuk keberadaan pelaku sampai saat ini tidak jelas, bahkan kita telah berupaya semaksimal mungkin, namun keberadaan pelaku belum kita temukan,” ujarnya.

Informasi diperoleh dari warga sekitar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menceritakan, bahwa korban dan pelaku merupakan mandor dan kondektur Bus Antar Provinsi Nice Trans. “Korban Poltak Sinambela adalah

Mandor atau agen Bus Nice Trans, sedangkan pelaku adalah kondektur (kernet) Nice Trans juga,” ujar warga yang enggan disebut namanya, di seputaran Simpang Amplas, Medan.

Berdasarkan kronologinya, berawal di depan tempat pemberhentian Bus Nice Trans. Di mana saat itu pelaku menaikkan sewa sebanyak 6 orang, lalu meminta uang komisi sebesar Rp10 Ribu kepada kondektur Bus Nice Trans yang lainnya. Kondektur Bus Nice Trans itu pun memberikan uang komisi Rp10 ribu, kepada pelaku. “Melihat pelaku menerima uang dari kondektur itu, korban lalu marah-marah, dengan mengatakan kepada pelaku, kok kau minta uang sama kondektur itu, apanya maksud mu, jangan kau minta-minta uang di sini,” jelas warga tersebut.

Dia menambahkan, kejadian itu sempat terjadi perkelahian, bahkan korban (Sinambela) sempat memukul pelaku dua kali, tetapi Sinaga tidak melawan.

Tak sampai di situ, korban juga sempat dua kali mengejar-ngejar dan melempar pelaku dengan menggunakan batu, hanya saja pelaku lari ke belakang arah ke terminal Amplas. Tidak lama kemudian, pelaku mendatangi korban yang lagi minum-minum bersama temannya di bawah kolong jembatan FlyOver.

“Nah, pas di tempat yang banyak bunga-bungannya itulah korban ditikami oleh pelaku, karena sepengetahuan warga yang melihat korban sempat berjalan menuju lapo tuak dan warung nasi dalam kondisi berdarah-darah.

Melihat keadaan korban yang terluka dan berlumuran darah, lalu warga membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Ridos, Jalan Panglima Denai dengan mengenderai becak bermotor (Betor), karena luka korban cukup serius, pihak RS tidak mampu, dan lalu korban dibawa ke RS Mitra Medika, Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas dan meninggal dunia dalam perawatan. (dwi/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PS, pelaku penikam Mandor Nice Trans, Poltak Sinambela (48) warga Pasar XII Dusun III Marendal II Kecamatan Patumbak Deliserdang hingga tewas dalam buron kepolisian. Korban ketika itu ditikam teman sendiri, di Jalan Sisingamangara, tepatnya di bawah jembatan Fly Over Simpang Amplas, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Jumat (5/11) sekira pukul 17.00 WIB lalu.

TERBARING: Korban penikaman Poltak Sinambela tewas dalam perawatan medis, kemarin.agusman/sumut pos.

Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago SH MH melalui Kanit Reskrim Iptu Ridwan SH saat di konfirmasi, Senin (29/11) terkait peristiwa penikaman itu mengatakan, sampai saat ini pelaku masih terus dicari keberadaannya. “Kasus itu terus kita utamakan, walaupun petunjuk keberadaan pelaku sampai saat ini tidak jelas, bahkan kita telah berupaya semaksimal mungkin, namun keberadaan pelaku belum kita temukan,” ujarnya.

Informasi diperoleh dari warga sekitar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menceritakan, bahwa korban dan pelaku merupakan mandor dan kondektur Bus Antar Provinsi Nice Trans. “Korban Poltak Sinambela adalah

Mandor atau agen Bus Nice Trans, sedangkan pelaku adalah kondektur (kernet) Nice Trans juga,” ujar warga yang enggan disebut namanya, di seputaran Simpang Amplas, Medan.

Berdasarkan kronologinya, berawal di depan tempat pemberhentian Bus Nice Trans. Di mana saat itu pelaku menaikkan sewa sebanyak 6 orang, lalu meminta uang komisi sebesar Rp10 Ribu kepada kondektur Bus Nice Trans yang lainnya. Kondektur Bus Nice Trans itu pun memberikan uang komisi Rp10 ribu, kepada pelaku. “Melihat pelaku menerima uang dari kondektur itu, korban lalu marah-marah, dengan mengatakan kepada pelaku, kok kau minta uang sama kondektur itu, apanya maksud mu, jangan kau minta-minta uang di sini,” jelas warga tersebut.

Dia menambahkan, kejadian itu sempat terjadi perkelahian, bahkan korban (Sinambela) sempat memukul pelaku dua kali, tetapi Sinaga tidak melawan.

Tak sampai di situ, korban juga sempat dua kali mengejar-ngejar dan melempar pelaku dengan menggunakan batu, hanya saja pelaku lari ke belakang arah ke terminal Amplas. Tidak lama kemudian, pelaku mendatangi korban yang lagi minum-minum bersama temannya di bawah kolong jembatan FlyOver.

“Nah, pas di tempat yang banyak bunga-bungannya itulah korban ditikami oleh pelaku, karena sepengetahuan warga yang melihat korban sempat berjalan menuju lapo tuak dan warung nasi dalam kondisi berdarah-darah.

Melihat keadaan korban yang terluka dan berlumuran darah, lalu warga membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Ridos, Jalan Panglima Denai dengan mengenderai becak bermotor (Betor), karena luka korban cukup serius, pihak RS tidak mampu, dan lalu korban dibawa ke RS Mitra Medika, Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas dan meninggal dunia dalam perawatan. (dwi/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/