GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Gedung Pasar Nou di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Pasar Kota Gunungsitoli milik Pemerintah Kota (Pemko) Gunungsitoli yang minggu lalu banjir di lantai 2, akhirnya diperbaiki. Begitu juga fasilitas lainnya seperti kamar mandi, juga telah diperbaiki dan sudah berfungsi.
Sebelumnya diberitakan Sumut Pos, pasar tradisional modern milik Pemko Gunungsitoli itu banjir di lantai 2 gedung akibat hujan yang mengguyur Kota Gunungsitoli pada minggu lalu.
Tidak hanya itu, para pedagang juga mengeluh air macet, fasilitas kamar mandi sebagian rusak dan tidak berfungsi.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Kota Gunungsitoli Maimun Bangun mengaku persolan itu sudah ditangani. Ia menyebutkan Gedung Pasar Nou masih dalam masa pemeliharaan, sehingga jika ada kerusakan rekanan memiliki tanggungjawab untuk memperbaiki.
“Setiap ada kelemahan yang disampaikan oleh rekan-rekan, saya langsung menyuruh rekanan untuk memperbaiki. Karena hal itu masih tanggungjawab dia,” kata Maimun Bangun kepada Sumut Pos di ruang kerjanya, Senin 6/12). “Artinya kami tidak alergi dengan kritikan teman-teman, kami malah bersyukur,” tambahnya.
Maimun Bangun selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Proyek Gedung Pasar Nou itu menjelaskan, penyebab banjir di lantai 2 gedung akibat lobang pipa pembuangan tersumbat. Selain itu akibat debit air hujan di lantai 3 cukup besar sehingga merembes jatuh ke lantai 2.
“Lantai 3 gedung tidak punya atap, artinya air hujan tertampung seluas ruang terbuka di lantai 3. Penyebabnya bisa saja pada saat debit air besar, dan lobang pipa mungkin ada tersangkut sampah sehingga air mengendap di sisi kiri dan kanan, juga mengakibatkan air merembes dan jatuh ke lantai 2,” jelasnya.
“Kita sudah tangani, beberapa teknisi sudah kita coba di antaranya penanganan kembali drainase di lantai 3, sudah kita miringkan ke lobang buangan pipa sehingga air tidak lagi mengendap di saluran drainase,” sambungnya.
Terkait persolan air yang sering macet di Gedung Pasar Nou, Bangun membeberkan bahwa hal itu terjadi akibat air dari PDAM sering mati. Sedangkan untuk mengatasi persoalan itu, kedepan air akan didatangkan melalui mobil tangki.
“Memang penggunaan air di lantai I tergolong tinggi, karena di sana los pedagang ikan dan penjual daging. Sementara sumber air yang kita gunakan hanya dari PDAM. Artinya kalau PDAM mati dan stok di ground water tank, ya berhenti airnya,” bebernya.
“Kami sudah koordinasi dengan teman-teman Disperindag kalau ada kejadian air PDAM mati dan stok air menipis supaya air didatangkan melalui mobil tangki. Karena alatnya juga sudah terpasang, dari pipa mobil tangki bisa langsung ke ground water tank,” sambungnya.
Diketahui gedung Pasar Nou dibangun diatas lahan seluas 2.715 m2 terdiri 3 lantai, menghabiskan anggaran sebesar Rp14,8 miliar lebih. Pembangunan tahap pertama bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) pusat tahun anggaran 2020 sebesar Rp11.902.067.000, tahap kedua bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kota Gunungsitoli tahun anggaran 2021 sebesar Rp2.931.647.000, dikerjakan oleh PT Biduri Jaya Lestari. (adl/azw)