Inalum FC vs PON Sumut
TANJUNG GADING: Partai puncak Inalum Cup 2012 telah berakhir, Rabu (24/1). PON Sumut kembali angkat tropi usai mengandaskan perlawanan tuan rumah Inalum FC dengan skor 6-1.
Laga final yang sangat menarik. Kedua tim awalnya sama-sama optimis untuk meraih hasil terbaik. Kubu PON Sumut mengusung semangat mempertahankan gelar karena, di edisi sebelumnya mereka sukses jadi juara. Sementara bagi Inalum FC, mereka mengusung misi revans karena di partai final Inalum Cup 2011, mereka dikalahkan PON Sumut yang saat itu masih bernama Pra PON Sumut.
Tapi yang berhasil jadi terbaik di ajang ini adalah PON Sumut. Bermain taktis dari awal laga, mereka berhasil memberikan perlawanan sengit. Jalannya laga di babak pertama awalnya relatif berimbang. Setidaknya hingga 10 menit awal laga, serangan kedua tim berhasil dilancarkan. Hanya saja belum maksimal.
Hingga pada menit 19, PON Sumut yang lebih dulu sukses curi gol. Lewat aksi ciamik Edy Syahputra gol tercipta. Berada di kotak penalti, Edy dikawal bek Inalum FC, namun masih bisa mengontrol bola. Bola disonteknya dengan cerdik ke sudut kanan gawang yang dikawal Warsianto. Gol, skor 1-0 untuk PON Sumut.
Inalum FC bukannya tak melawan. Mereka beberapa kali tercatat memberikan perlawanan sengit. Hanya saja serangkaian serangan yang dilancarkan itu kerap kandas di kaki para bek PON Sumut yang berpostur tinggi besar. Salah satu yang sangat berpeluang jadi gol terjadi pada menit 22, saat Chris Ananda yang berdiri bebas di kotak penalti mendapat peluang emas. Sayang sontekannya masih melenceng.
Sayang, pada menit 25 malah PON Sumut yang menambah skor. Kali ini lewat pergerakan cepat Zulkifli yang sukses melewati pemain bawah Inalum FC. Ketika ada peluang, Zul melancarkan tendangan keras, tapi masih bisa diblok oleh Warsianto. Bola tak tertangkap dengan sempurna karena terlalu keras, dan menghasilkan rebound.
Nah, bola rebound itulah yang dimanfaatkan dengan baik oleh M Irfan yang sudah berdiri bebas di kotak penalti. Dengan sekali tendangan, bola masuk gawang Inalum FC untuk kali kedua.
Peran Warsianto dalam mempertahankan gawangnya memang cukup baik. Sayang serangan yang datang memang terlalu sering. Meskipun begitu, Inalum FC mampu kembali menyerang. Lewat trio Sonny Heriadi, Chris Ananda dan Ricky Silaban, serangan kerap dilancarkan. Tapi itu tadi, barisan pertahanan PON Sumut masih kokoh dan bermain dengan tenang.
Lagi-lagi, PON Sumut yang mampu menambah skor. Menit 44, giliran Syafri Koto yang unjuk gigi. Penyerang bernomor punggung 9 ini bebas di luar kotak penalti Inalum FC, dan ketika mendapatkan peluang, dia langsung tendanga bola dan masuk. Skor 3-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Inalum FC langsung menggebrak. Sonny Heriadi tercatat dapat peluang emas pada menit 55, namun tendangannya mampu ditepis oleh kiper PON Sumut, Ahmad Fauzi.
Asyik menyerang, Inalum FC kurang memperhatikan pertahanannya. Dan benar saja, lewat satu skema serangan balik, PON Sumut berhasil menambah pundi golnya. Kali ini yang beraksi adalah Zulkifli. Pada menit 57, golnya tercatat. Skor jadi 4-0.
Hanya berselang tiga menit kemudian, Edy Syahputra menambah pundi gol PON Sumut jadi 5-0. Edy berhasil memaksimalkan bola hasil kemelut di kotak penalti Inalum FC. Skor 5-0.
Menit 69, Inalum FC berhasil memperkecil ketertinggalan. Chris Ananda sukses memanfaatkan umpan silang menyusur tanah dari Ricky Silaban. Bola gagal dihalau bek PON Sumut, dan Chris Ananda berhasil memanfaatkannya jadi gol. Skor jadi 5-1.
Tak lama usai gol itu, laga makin panas. Beberapa pelanggaran keras terjadi. Buntutnya, wasit memberikan dua kartu merah langsung. Satu untuk Aples dan Inalum FC, dan satu lagi untuk Syafri Koto. Bahkan tak lama, M Solih dari PON Sumut juga diusir keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua. Praktis, PON Sumut hanya diperkuat 9 pemain.
Tapi, dengan kekurangan pemain itu, PON Sumut malah mampu menambah skor. Kali ini lewat pemain pengganti, Bambang. Skor jadi 6-1. Dan skor itu berakhir hingga usai laga.
Usai laga, pelatih PON Sumut, Rudi Saari tampak sumringah. Namun Rudi mengaku timnya masih banyak kekurangan yang harus ditutupi sebelum main di PON. “Salah satunya stamina. Kami berharap para pemain mampu meningkatkan stamina, karena kita tidak tahu di PON nanti lawan bagaimana. Pasti mereka juga sudah sangat siap. Kita harus lebih baik dari sekarang,” katanya.
Sementara itu, kubu Inalum FC lewat manajer Indra Welly dan pelatih Ipung, mengaku sedikit kecewa namun cukup puas dengan hasil maksimal yang bisa diraih anak asuhnya. “Anak-anak sudah memberikan yang terbaik. Tapi kami memang kurang maksimal karena ada beberapa pemain yang tidak bisa dimainkan,” kata Indra Welly.
“Kalau secara permainan anak-anak sudah menerapkan instruksi. Tapi kami memang belum bisa meraih hasil maksimal. Kami juga melihat wasit kurang baik dalam memimpin pertandingan,” timpal Ipung.
Atas raihan ini, PON Sumut berhak mendapatkan Rp15 juta plus tropi tetap dan tropi bergilir, juga setifikat. Sementara Inalum FC mendapatkan hadiah Rp10 juta plus tropi dan sertifikat. (ful)