BALI, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan provinsi Bali bisa menyumbang minimal tiga kursi untuk DPR RI pada Pemilu 2024.
Selain menargetkan tiga kursi dari Bali, Airlangga juga meminta seluruh kader partai berlambang pohon beringin mengembalikan perolehan kursi yang pernah diraih sebanyak 75 kursi DPRD provinsi, kabupaten, dan kota.
“DPR RI targetnya tiga. Saya lihat anggota DPRD provinsi, kabupaten, kota kita pernah totalnya 75, sempat turun maka ditargetkan pemilu kedepan bertambah,” tutur Airlangga saat konsolidasi dan pengarahan DPD Partai Golkar seluruh Bali, Jumat (25/3).
Airlangga mengakui, meskipun perolehan kursi turun, tetapi jumlah perolehan suara Partai Golkar naik dari 380 ribu menjadi 382 ribu suara di Pemilu 2019.
Ketum Golkar menegaskan, hal ini menunjukkan kursi semakin mahal. Ia meminta seluruh kader di Bali menaikkan perolehan suara partai pada Pemilu 2024.
“Kalau bisa, tadi seperti yang dilaporkan, Fraksi (Kabupaten) Karangasem, yang (DPRD) terbanyak. Minimal kalau semuanya 11 (DPRD tiap kabupaten/kota), kan beda cerita,” tegas Airlangga.
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, waktu dua tahun menjelang pemilu tidak lama.
Ia menginstruksikan seluruh kader untuk mulai memperjuangkan kemenangan Partai Golkar dari sekarang. Sebab, DPP Partai Golkar sudah menargetkan kemenangan 20 persen kursi di DPR RI dan kemenangan Pilpres 2024.
“Saudara-saudara, target dari DPP secara nasional kita 20 persen kursi. Tapi untuk menang presiden, 20 persen sangat tidak cukup. Presiden harus menang 50 persen plus satu,” ujar Airlangga.
Sementara. Ketua DPD Golkar Provinsi Bali Sugawa Korry mengatakan, seluruh kader di Bali sudah mulai bergerak untuk memperjuangkan kemenangan Golkar dan Airlangga sebagai presiden 2024.
Ia juga mengaku, sampai saat ini pencapaikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Golkar Provinsi Bali menjadi yang tertinggi persentasenya secara nasional.
“Dukungan KTA seribu per kabupaten seluruh kabupaten kota sudah mencapai seribu masyarakat yang daftar. Mulai Mei capaian KTA bukan hanya berpatokan 1.000 KTA, tetapi adalah sebanyak-banyaknya,” tutur Sugawa Korry.
Ia juga menegaskan akan menyiapkan saksi pada 714 desa. Berdasarkan pengalaman Pemilu 2019 lalu, perolehan suara Golkar kurang terkawal di TPS-TPS. Bahkan tak jarang muncul persoalan hukum pada proses pemungutan.
“Oleh karena itu, sampai saat ini seluruh Bali, kabupaten kota telah terdaftar 150 advokat muda yang sudah siap mengawal suara Golkar di TPS-TPS,” tegas Sugawa.
Konsolidasi Partai Golkar di Bali dihadiri seluruh fungsionaris partai seluruh Bali, anggota legislatif seluruh Bali, hingga jajaran DPP Partai Golkar. (adv/*)