30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Angka Stunting Kota Tebingtinggi 17,3 Persen

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemko Tebingtinggi dinilai berhasil dalam pencegan penurunan angka stunting yang di programkan oleh Pemerintah. Buktinya, penurunan angka stunting di Kota Tebingtinggi berhasil mencapai 17,3 persen untuk tahun 2021, dan menjadi terbaik tiga se Sumut dalam penurunan angka stunting.

Demikian disampaikan Junita Fungsional Perencenaan dari Bappeda dan Kadis DP3APM Sri Wahyuni Tebingtinggi dalam talkshow yang dilakukan Diskominfo berkaitan tentang penanggulangan stunting di Tebingtinggi di Radio Dis FM, Senin (4/4).

Dikatakannya, peran Bappeda dalam penggulangan stunting ini ikut serta melakukan intervensi kepada 0PD-0PD dalam penyusunan program perencanaan yang dilakukan dimasing-masing OPD.

“Intervensi Bappeda kepada OPD-OPD dimaksudkan sejauh mana program penanggulangan stunting tersebut berjalam secara terkoordinasi denga baik,” bilangnya.

Menurut Junita, untuk pencegahan Stunting ini tidak bisa dilakukan oleh PPKB atau Dinas Kesehatan saja, tetapi perlu banyak melibatkan OPD lainya yang berkaitan dengan programnya.

“Dalam pencegahan stunting ada 5 pilar dalam penangananya yakni konitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan perubahan prilaku, konvergensi Program pusat, daereh dan desa, ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi,” terangnya.

Untuk memberhasilkan program ini perlunya keterlibatan semua OPD, karena memang penyebab stunting itu multi kompleks, jika melihat semangat dan kerja OPD kami yakin Tebingtinggi akan berhasil. Sementara Kadis DP3KM Tebingtinggi Sri Wahyuni menyampaikan keterlibatan Dinas nya dalam penanggulangan Stunting sesuai dengan Pemerintah Pusat untuk dibentuknya Kader Pengendalian Manusia (PKM), yang saat ini perwal sedang dipersiapkan bagian hukum.

Namun demikian DP3APM selama ini sudah terlibat langsung dalam penanggulangan stunting tersebut melalui kader-kader Posyandu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan setiap kelurahan.

“Dengan dibentuknya PKM nanti kami akan berupaya lebih maksimal lagi dalam penanggulangan Stunting di Tebingtinggi dengan pembagian tugas antara Kader Posyandu dan PKM,” ujarnya. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemko Tebingtinggi dinilai berhasil dalam pencegan penurunan angka stunting yang di programkan oleh Pemerintah. Buktinya, penurunan angka stunting di Kota Tebingtinggi berhasil mencapai 17,3 persen untuk tahun 2021, dan menjadi terbaik tiga se Sumut dalam penurunan angka stunting.

Demikian disampaikan Junita Fungsional Perencenaan dari Bappeda dan Kadis DP3APM Sri Wahyuni Tebingtinggi dalam talkshow yang dilakukan Diskominfo berkaitan tentang penanggulangan stunting di Tebingtinggi di Radio Dis FM, Senin (4/4).

Dikatakannya, peran Bappeda dalam penggulangan stunting ini ikut serta melakukan intervensi kepada 0PD-0PD dalam penyusunan program perencanaan yang dilakukan dimasing-masing OPD.

“Intervensi Bappeda kepada OPD-OPD dimaksudkan sejauh mana program penanggulangan stunting tersebut berjalam secara terkoordinasi denga baik,” bilangnya.

Menurut Junita, untuk pencegahan Stunting ini tidak bisa dilakukan oleh PPKB atau Dinas Kesehatan saja, tetapi perlu banyak melibatkan OPD lainya yang berkaitan dengan programnya.

“Dalam pencegahan stunting ada 5 pilar dalam penangananya yakni konitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan perubahan prilaku, konvergensi Program pusat, daereh dan desa, ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi,” terangnya.

Untuk memberhasilkan program ini perlunya keterlibatan semua OPD, karena memang penyebab stunting itu multi kompleks, jika melihat semangat dan kerja OPD kami yakin Tebingtinggi akan berhasil. Sementara Kadis DP3KM Tebingtinggi Sri Wahyuni menyampaikan keterlibatan Dinas nya dalam penanggulangan Stunting sesuai dengan Pemerintah Pusat untuk dibentuknya Kader Pengendalian Manusia (PKM), yang saat ini perwal sedang dipersiapkan bagian hukum.

Namun demikian DP3APM selama ini sudah terlibat langsung dalam penanggulangan stunting tersebut melalui kader-kader Posyandu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan setiap kelurahan.

“Dengan dibentuknya PKM nanti kami akan berupaya lebih maksimal lagi dalam penanggulangan Stunting di Tebingtinggi dengan pembagian tugas antara Kader Posyandu dan PKM,” ujarnya. (ian/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/