MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam video berdurasi 1 menit 15 detik tersebut, pria berambut gondrong itu dengan kata-kata kasar menolak membayar retribusi parkir secara non tunai dan berdalih hanya ingin membayar parkir secara tunai atau cash. “Lagi pula kita memang disuruh parkir kayak gitu (e-parking),” kata petugas menerangkan aturan kepada pria tersebut.
Namun sayang, pria itu justru menantang petugas e-Parking tersebut.
“Suruh panggil bos kau kemari,” jawab pria tersebut.
“Ini yang nyuruh Pak Bobby (Wali Kota Medan) bang,” jawab jukir kembali.
Mendengar jika program e-Parking itu merupakan program Wali Kota Medan Bobby Nasution, pria tersebut bukannya mereda. Sebaliknya, pria tersebut justru mengaku mau mematahkan batang leher menantu Presiden Joko Widodo tersebut. “Kau panggil Pak Bobby itu kemari, biar ku patahkan batang leher Pak Bobby itu sekalian. Mau kau? Atau kau aja kupatahkan batang leher kau mau,” tantang pria berkaca mata itu.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis S.SiT MT angkat suara. Iswar pun dengan tegas membenarkan peristiwa itu. Dijelaskan Iswar, kejadian itu terjadi pada hari Sabtu (23/4) sekitar Pukul 16.00 WIB di Jalan Rahmadsyah/Japaris Kota Medan.
“Itu kejadiannya kemarin sore di Jalan Rahmadsyah atau Jalan Japaris, tepatnya di depan Toko Kapuas, sekitar pukul setengah 4 sampai jam 4 sore. Korbannya jukir e-Parking kita atas nama Anugrah Ichsan, si pelaku ini sebelumnya belanja di Toko Indah Sari,” ucap Iswar kepada Sumut Pos, Minggu (24/4).
Begitu mendengar kabar tersebut, secara tegas, Iswar pun langsung melakukan pendampingan kepada Anugrah Ichsan selaku jukir e-Parking untuk membuat laporan ke Polsek Medan Kota. “Saya langsung dampingi jukir buat laporan ke polsek, tadi malam sudah kita laporkan ke Polsek Medan Kota. Dan tadi malam juga, bersama petugas dari kepolisiam kita sudah langsung menyisir ke TKP,” ujarnya.
Tak cuma kekerasan secara verbal, sambung Iswar, belakangan jukir tersebut juga diketahui mendapatkan kekerasan secara fisik. “Tangannya sampai biru ditarik-tarik sama si pelaku ini. Nah ini juga sudah kita sampaikan dalam laporan kita ke Polsek,” kata Iswar.
Iswar menegaskan, dirinya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut.
“Ini bentuk keprihatinan kita, karena ternyata masih ada warga kita yang tidak siap untuk diajak maju. Jukir kita sudah tegas menerapkan SOP, ternyata masyarakat kita belum siap untuk itu,” tegasnya.
Sebaliknya, Iswar mengaku salut dan berterimakasih kepada jukir yang dengan teguh menerapkan sistem e-Parking dan berharap hal ini dapat ditiru oleh juli e-Parking lainnya di kota Medan. “Saya ucapkan terima kasih kepada jukir yang sudah tegas menerapkan sistem e-Parking. Ini sekaligus imbauan kepada jukir kita lainnya agar tetap kokoh dan teguh memegang SOP yang ada,” tuturnya.
Iswar juga berharap agar masyarakat dapat mendukung sistem e-Parking dengan sistem pembayaran digitalisasi modern. “Bagi masyarakat kita minta untuk sama-sama berubah agar membawa Kota Medan ke arah yang lebih maju. Kalau ada segelintir kendala, itu yang harus kita atasi,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Nikmal Fauzi Lubis juga membenarkan peristiwa itu. Nikmal mengatakan, apa dilakukan petugas e-Parking itu sudah benar dan sesuai dengan aturan. Menurutnya, seharusnya masyarakat dapat bekerja sama dan melaksanakan peraturan terbaru dengan membayar parkir secara nontunai. “Petugasnya sudah betul, sekarang tinggal masyarakatnya. Mau dikasih tunai jukir kita menolak, tapi malah digitui,” kata Nikmal.
Nikmal berharap, sikap petugas e-Parking tersebut dapat menjadi contoh bagi seluruh petugas e-Parking di Kota Medan yang masih menerima retribusi parkir secara tunai dan menolak nontunai.
Sementara itu, Polrestabes Medan memburu pengendara mobil yang mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Aksi pengancaman pengendara mobil dengan ciri fisik berambut gondrong dan memakai kacamata ini viral di media sosial karena menolak sistem e-parking.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, ancaman pelaku yang sedang diburu tersebut terjadi pada saat beradu argumen dengan petugas e-parking. “Memang sampai sekarang belum ada (buat laporan). Tapi, tetap kita lakukan penyelidikan terkait video itu,” kata Fathir, Minggu (24/4).
Fathir menyebutkan, pihaknya sedang mendalami identitas pelaku tersebut. “Masih kita lakukan penyelidikan, nanti perkembangan hasil penyelidikan kita informasikan lebih lanjut,” sebutnya.
Menurut Fathir, aksi pelaku terjadi di wilayah hukum Polsek Medan Kota. Namun, memang sejauh ini belum ada memeriksa saksi terkait persoalan tersebut. “Kejadiannya di seputaran Kecamatan Medan Kota. Nanti kalau sudah rampung hasil penyelidikan tentu kita informasikan,” pungkasnya. (map/ris/ila)