29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

SUN Energy Kembangkan Sistem PLTS Atap di Universitas HKBP Nommensen

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sebagai wujud pemanfaatan energi bersih semakin diminati oleh berbagai sektor, baik sektor industri hingga sektor pendidikan.

Seiring dengan target bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025 dan target pengurangan emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030, pengaplikasian energi terbarukan di Indonesia diketahui semakin masif dimanfaatkan.

Demi menyongsong target bauran energi dan dekarbonisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tentu memerlukan keseriusan berbagai pihak dalam mengembangkan penggunaan energi terbarukan sebagai energi bersih, baik pemerintah, pelaku industri hingga pengembang EBT.

Sebagai perusahaan pengembang solar yang mendukung pemanfaatan energi bersih melalui instalasi PLTS yang telah beroperasi sejak 2016 dan mencatatkan proyek lebih dari 230 MWp, SUN Energy terus berupaya membuka akses seluas-luasnya kepada seluruh sektor untuk beralih menggunakan energi bersih.

Lembaga pendidikan tinggi hal transisi energi di Indonesia turut memegang peranan penting dalam menjawab tantangan besar menuju Indonesia Bebas Emisi Karbon (Net Zero Emission). Sebagai sentra pengembangan ilmu pengetahuan, lembaga pendidikan tinggi diharapkan dapat melakukan kajian ilmiah dan riset, peningkatan sumber daya manusia, serta peningkatan mutu dalam pengembangan energi terbarukan agar dapat tumbuh secara eksponensial di Indonesia.

SUN Energy terus berupaya mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, salah satunya dengan mendukung instalasi PLTS di kawasan pendidikan. Pemasangan sistem PLTS di Universitas HKBP Nommensen Medan adalah pemasangan ketujuh di kawasan pendidikan tinggi setelah instalasi di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkapasitas 1 MWp; ITN Malang berkapasitas 0.5 MWp; dan Universitas Tanjungpura dengan kapasitas 1,5 MWp, Politeknik Bengkalis, Universitas Diponegoro, serta Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Del.

Sistem PLTS Atap ini berkapasitas total 823 kWp; dengan pemasangan 618 kWp di Universitas HKBP Nommensen Medan dan 205 kWp di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar dengan PLTS On-Grid Ground Mounted. Proyek tersebut berhasil mencatatkan Universitas HKBP Nommensen sebagai proyek pemasangan PLTS SUN Energy yang kedua di sektor pendidikan di Sumatera Utara.

Pemanfaatan PLTS di Universitas HKBP Nommensen ini diyakini dapat memberi dampak positif pada aktivitas pendidikan, menjadi penunjang pembelajaran dengan menjadi laboratorium pembelajaran bagi seluruh civitas akademika dalam mengenal proses kerja PLTS sebagai wujud energi terbarukan dan mampu mendukung pengembangan di bidang riset. Selain itu, kehadiran PLTS di lingkungan pendidikan secara tidak langsung akan memperkenalkan manfaat pengaplikasian energi baru terbarukan (EBT) yang dianggap sebagai energi masa depan kepada generasi muda.

Sebagai bagian dari komitmen dan dukungan SUN Energy terhadap upaya transisi energi, Dionpius Jefferson selaku Chief Commercial Officer SUN Energy mengungkapkan, PLTS dikenal sebagai solusi energi terbarukan yang juga menawarkan efisiensi biaya listrik, namun kehadiran PLTS di institusi pendidikan ini juga menyertakan nilai tambah tersendiri dalam aktivitas pendidikan, sekaligus menjadi ajang promotor terhadap para mahasiswa sebagai generasi muda mengenai urgensi penggunaan energi baru terbarukan di masa sekarang hingga masa mendatang. (sih)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sebagai wujud pemanfaatan energi bersih semakin diminati oleh berbagai sektor, baik sektor industri hingga sektor pendidikan.

Seiring dengan target bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025 dan target pengurangan emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030, pengaplikasian energi terbarukan di Indonesia diketahui semakin masif dimanfaatkan.

Demi menyongsong target bauran energi dan dekarbonisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tentu memerlukan keseriusan berbagai pihak dalam mengembangkan penggunaan energi terbarukan sebagai energi bersih, baik pemerintah, pelaku industri hingga pengembang EBT.

Sebagai perusahaan pengembang solar yang mendukung pemanfaatan energi bersih melalui instalasi PLTS yang telah beroperasi sejak 2016 dan mencatatkan proyek lebih dari 230 MWp, SUN Energy terus berupaya membuka akses seluas-luasnya kepada seluruh sektor untuk beralih menggunakan energi bersih.

Lembaga pendidikan tinggi hal transisi energi di Indonesia turut memegang peranan penting dalam menjawab tantangan besar menuju Indonesia Bebas Emisi Karbon (Net Zero Emission). Sebagai sentra pengembangan ilmu pengetahuan, lembaga pendidikan tinggi diharapkan dapat melakukan kajian ilmiah dan riset, peningkatan sumber daya manusia, serta peningkatan mutu dalam pengembangan energi terbarukan agar dapat tumbuh secara eksponensial di Indonesia.

SUN Energy terus berupaya mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, salah satunya dengan mendukung instalasi PLTS di kawasan pendidikan. Pemasangan sistem PLTS di Universitas HKBP Nommensen Medan adalah pemasangan ketujuh di kawasan pendidikan tinggi setelah instalasi di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkapasitas 1 MWp; ITN Malang berkapasitas 0.5 MWp; dan Universitas Tanjungpura dengan kapasitas 1,5 MWp, Politeknik Bengkalis, Universitas Diponegoro, serta Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Del.

Sistem PLTS Atap ini berkapasitas total 823 kWp; dengan pemasangan 618 kWp di Universitas HKBP Nommensen Medan dan 205 kWp di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar dengan PLTS On-Grid Ground Mounted. Proyek tersebut berhasil mencatatkan Universitas HKBP Nommensen sebagai proyek pemasangan PLTS SUN Energy yang kedua di sektor pendidikan di Sumatera Utara.

Pemanfaatan PLTS di Universitas HKBP Nommensen ini diyakini dapat memberi dampak positif pada aktivitas pendidikan, menjadi penunjang pembelajaran dengan menjadi laboratorium pembelajaran bagi seluruh civitas akademika dalam mengenal proses kerja PLTS sebagai wujud energi terbarukan dan mampu mendukung pengembangan di bidang riset. Selain itu, kehadiran PLTS di lingkungan pendidikan secara tidak langsung akan memperkenalkan manfaat pengaplikasian energi baru terbarukan (EBT) yang dianggap sebagai energi masa depan kepada generasi muda.

Sebagai bagian dari komitmen dan dukungan SUN Energy terhadap upaya transisi energi, Dionpius Jefferson selaku Chief Commercial Officer SUN Energy mengungkapkan, PLTS dikenal sebagai solusi energi terbarukan yang juga menawarkan efisiensi biaya listrik, namun kehadiran PLTS di institusi pendidikan ini juga menyertakan nilai tambah tersendiri dalam aktivitas pendidikan, sekaligus menjadi ajang promotor terhadap para mahasiswa sebagai generasi muda mengenai urgensi penggunaan energi baru terbarukan di masa sekarang hingga masa mendatang. (sih)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/