29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Warga dan PT BUK Bentrok di Puncak 2000 Siosar, Warung dan 12 Motor Dibakar

KARO, SUMUTPOS.CO – Terkait sengketa lahan di Puncak 2000 Siosar, warga Desa Suka Maju bentrok dengan pihak diduga suruhan PT Bibit Unggul Karobiotek (BUK). Peristiwa ini mengakibatkan 4 orang menderita luka bacok, 12 sepeda motor dan satu warung dibakar. Peristiwa mencekam itu, terjadi pada Selasa (17/5) siang.

Dari informasi yang dihimpun, dugaan sementara bentrokan dipicu akibat adanya aktivitas ekskavator milik PT BUK, yang hendak melakukan pengerukan tanah di lahan sengketa. Aktivitas ini, diketahui mendapat pengawalan sejumlah orang yang diduga suruhan dari PT BUK.

Melihat adanya aktivitas dari PT BUK di kawasan tersebut, sejumlah masyarakat Desa Suka Maju, pun langsung mendatangi lokasi dan menyuruh operator alat berat tersebut untuk menghentikan aktivitasnya.

Namun, belum diketahui pasti apa yang mendasari terjadinya bentrokan kedua kelompok tersebut. Menurut beberapa saksi mata yang melihat kejadian, diduga bentrokan terjadi akibat imbauan dari kelompok masyarakat Desa Sukamaju tidak diindahkan, sehingga terjadi saling cekcok mulut.

Oknum-oknum dari pihak PT BUK pun menyerang masyarakat menggunakan berbagai senjata tajam, seperti parang dan klewang. Akibat baku hantam itu, 3 orang dari pihak masyarakat Desa Suka Maju, masing-masing Simon Ginting (45), Heri Randa Ginting (22), dan Tora Sitepu (23), memgalami luka bacokan. Bahkan, Tora harus dilarikan ke RSUP H Adam Malik, karena mengalami luka cukup parah.

Kepada wartawan, Pengacara Warga Desa Suka Maju Imanuel Elihu Tarigan, pun membeberkan kondisi ketiga korban. Dia juga menjelaskan, pihaknya telah membuat laporan tindak pidana penganiayaan di SPKT Polres Karo.

Imanuel mengatakan, pihaknya bersama warga Desa Suka Maju akan mendesak pihak Polres Karo segera mengungkap pelaku tindak pidana penganiayaan yang dialami oleh para kliennya.

“Saya berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas siapa dalang di balik kejadian ini. Dan menangkap para pelaku penganiayaan yang dialami warga,” harapnya.

Selain 3 warga yang menjadi korban tindak kekerasan, harta benda berupa 12 unit sepeda motor, dan sebuah warung milik warga juga diduga dibakar.

Selain itu, keberingasan pihak suruhan PT BUK, juga merusak satu unit mobil pickup. “Kaca depannya dipecahkan dan keempat bannya dikempeskan, sehingga kerugian warga ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” tutur Imanuel.

Pasca mendapat laporan adanya bentrok, personel gabungan dari Polres Karo langsung berangkat menuju lokasi.

“Tercatat ada 4 korban luka-luka. Ada 3 korban warga asal Desa Suka Maju, dan satu korban dari pihak PT BUK, yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Pasca bentrokan, situasi di TKP saat ini sudah kondusif,” ungkap Kapolres Karo AKBP Ronny Nicolas Sidabutar.

Saat ini, lanjut Ronny, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait adanya tindak pidana kekerasan dan perusakan, sekaligus mengungkap siapa saja pihak yang terlibat.

“Kami imbau kepada masyarakat agar saling menjaga diri, jangan terprovokasi, agar tercipta situasi kamtibmas yang aman dan damai,” harapnya.

Untuk mencegah bentrok susulan, personel gabungan TNI dan Polri disiagakan di lokasi kejadian. Personel kepolisian juga telah memasang garis polisi di sekitar lokasi. (deo/saz)

KARO, SUMUTPOS.CO – Terkait sengketa lahan di Puncak 2000 Siosar, warga Desa Suka Maju bentrok dengan pihak diduga suruhan PT Bibit Unggul Karobiotek (BUK). Peristiwa ini mengakibatkan 4 orang menderita luka bacok, 12 sepeda motor dan satu warung dibakar. Peristiwa mencekam itu, terjadi pada Selasa (17/5) siang.

Dari informasi yang dihimpun, dugaan sementara bentrokan dipicu akibat adanya aktivitas ekskavator milik PT BUK, yang hendak melakukan pengerukan tanah di lahan sengketa. Aktivitas ini, diketahui mendapat pengawalan sejumlah orang yang diduga suruhan dari PT BUK.

Melihat adanya aktivitas dari PT BUK di kawasan tersebut, sejumlah masyarakat Desa Suka Maju, pun langsung mendatangi lokasi dan menyuruh operator alat berat tersebut untuk menghentikan aktivitasnya.

Namun, belum diketahui pasti apa yang mendasari terjadinya bentrokan kedua kelompok tersebut. Menurut beberapa saksi mata yang melihat kejadian, diduga bentrokan terjadi akibat imbauan dari kelompok masyarakat Desa Sukamaju tidak diindahkan, sehingga terjadi saling cekcok mulut.

Oknum-oknum dari pihak PT BUK pun menyerang masyarakat menggunakan berbagai senjata tajam, seperti parang dan klewang. Akibat baku hantam itu, 3 orang dari pihak masyarakat Desa Suka Maju, masing-masing Simon Ginting (45), Heri Randa Ginting (22), dan Tora Sitepu (23), memgalami luka bacokan. Bahkan, Tora harus dilarikan ke RSUP H Adam Malik, karena mengalami luka cukup parah.

Kepada wartawan, Pengacara Warga Desa Suka Maju Imanuel Elihu Tarigan, pun membeberkan kondisi ketiga korban. Dia juga menjelaskan, pihaknya telah membuat laporan tindak pidana penganiayaan di SPKT Polres Karo.

Imanuel mengatakan, pihaknya bersama warga Desa Suka Maju akan mendesak pihak Polres Karo segera mengungkap pelaku tindak pidana penganiayaan yang dialami oleh para kliennya.

“Saya berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas siapa dalang di balik kejadian ini. Dan menangkap para pelaku penganiayaan yang dialami warga,” harapnya.

Selain 3 warga yang menjadi korban tindak kekerasan, harta benda berupa 12 unit sepeda motor, dan sebuah warung milik warga juga diduga dibakar.

Selain itu, keberingasan pihak suruhan PT BUK, juga merusak satu unit mobil pickup. “Kaca depannya dipecahkan dan keempat bannya dikempeskan, sehingga kerugian warga ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” tutur Imanuel.

Pasca mendapat laporan adanya bentrok, personel gabungan dari Polres Karo langsung berangkat menuju lokasi.

“Tercatat ada 4 korban luka-luka. Ada 3 korban warga asal Desa Suka Maju, dan satu korban dari pihak PT BUK, yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Pasca bentrokan, situasi di TKP saat ini sudah kondusif,” ungkap Kapolres Karo AKBP Ronny Nicolas Sidabutar.

Saat ini, lanjut Ronny, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait adanya tindak pidana kekerasan dan perusakan, sekaligus mengungkap siapa saja pihak yang terlibat.

“Kami imbau kepada masyarakat agar saling menjaga diri, jangan terprovokasi, agar tercipta situasi kamtibmas yang aman dan damai,” harapnya.

Untuk mencegah bentrok susulan, personel gabungan TNI dan Polri disiagakan di lokasi kejadian. Personel kepolisian juga telah memasang garis polisi di sekitar lokasi. (deo/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/