Berencana Membangun Kota Mandiri
JAKARTA- PT Jasa Marga (Persero) akan merambah ke bisnis properti se perti pembangunan kota mandiri. Operator dan investor jalan tol ini siap bermitra dengan perusahaan properti.
Perseroan siap bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT PP (Persero) dan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Lahan siap berdiri perumahan dan kawasan industri.
Menurut Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman, pada tahap awal JSMR akan memegang saham minoritas. Pertimbangannya, perseroan belum mampu menggarap bisnis properti secara utuh.
“Karyawan bisanya jalan tol saja. Makanya kita ingin kembangkan, demi optimalisasi aset yang ada. Tahun pertama kami masih minoritas. Kita ajak mitra yang perpengalaman,” kata Adit kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/1).
Menurut Direktur Pengembangan Bisnis Jasa Marga Abdul Hadi, lahan yang dikuasai saat ini mencapai 50 hektar. Bagi perseroan, idealnya untuk membangun kota mandiri harus memiliki lahan 200 hektar. Untuk mengembangkan bisnis non tol, perseroan menyiapkan dana Rp150 miliar.
Sementara itu, rencana pengemba ngan taman lalu lintas di kilometer 88 Cipularang terus berjalan.
Jika memungkinkan, perseroan me ngajak serta mitra untuk pembangunan pusat rekreasi seperti Ancol.
“Ide awalnya adalah taman lalu lintas di kilometer 88 untuk mendidik anak dari kecil tertib,” paparnya.
Abdul Hadi masih menunggu hasil kajian dari konsultan dalam rangka pengembangan kilometer 88. Pertimbangan pembangunan rest area terpadu ini adalah wilayah Purbaleunyi strategis.
“Ini berupa memberdayakan aset. kilometer 88 ini tanggung. Dari arah Jakarta, ada rest are km 57, jadi kecenderungannya langsung ke Ban dung. Lokasi ini juga cukup luas,” pungkas Abdul.
Selain mengoptimalkan aset, masalah kenaikan traffic kendaraan yang tidak sebesar periode sebelumnya, diduga salah satu alasan Jasa Marga untuk mendiversifikasi usaha selain jalan tol. Pengembangan kota mandiri di dekat jalan tol menjadi salah rencana perseroan ke depannya. (net/jpnn)
Memang sebelumnya PT Jasa Marga bersama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk berencana membangun kawasan pusat rekreasi di kilometer 88 Tol Cipularang.
Rencananya kawasan seluas 8 hektar tersebut akan disulap menjadi ‘Dufan’ baru bertemakan taman lalu-lintas. “Ya, bentuknya seperti Dufan (Dunia Fantasi). Jadi luasnya memang seperti Dufan. Namun wahananya agak beda karena bertemakan taman lalu lintas, jadi edukasi soal lalu lintas,” kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi kepada wartawan.
Budi mengatakan, luas lahan yang digunakan kurang lebih sama dengan luas Dufan di kawasan Ancol, Jakarta saat ini. Hanya tipe wahananya yang berbeda. “Akan banyak unsur edukasinya, ada sirkuit kecil dan sebagainya. Jadi temanya soal traffic atau lalu lintas,” tegas Budi.
Pihak Jaya Ancol menangkap peluang pasar yang besar terkait adanya traffic kendaraan yang tinggi di tol Cipularang. Rencananya akan dibangun 10 wahana di pusat rekreasi tersebut. Pembangunan wahana diperkirakan menghabiskan dana Rp70 miliar yang ditargetkan dimulai tahun ini. (net/jpnn)