25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Sah, Klokter I Sumut Berangkat 11 Juni

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jadwal pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) Indonesia tahun ini, tinggal hitungan hari. Secara nasional, kloter pertama akan diterbangkan pada 4 Juni 2022. Namun, Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumut memastikan, keberangkatan CJH asal Sumatera Utara ke Tanah Suci Makkah, baru akan dilakukan pada Sabtu, 11 Juni 2022.

Dengan begitu, para CJH yang tergabung dalam Kloter I Embarkasi Medan, akan masuk ke Asrama Haji Medan pada Hari Jumat, 10 Juni 2022. “Semoga jadwal tidak berubah lagi. Untuk fasilitas, Insya Allah UPT Asrama Haji Medan telah menyiapkannya, mulai dari penerimaan, cek kesehatan, kemudian kamar, tempat makan,dan lainnya sudah 98 persen siap,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sumut, H Abdul Amri Siregar saat menerima kunjungan kerja spesifik anggota Komisi IX DPR, di Asrama Haji Medan, Rabu (25/5).

Abdul Amri juga mengaku telah menyampaikan kepada Kemenag kabupaten kota, untuk mengingatkan calon jamaah haji melakukan vaksinasi minimal 2 dosis. “Seperti kita ketahui bersama, aturan yang berlaku untuk vaksinasi minimal 2 kali, begitu juga harus sudah vaksin meningitis. Kita juga sudah ingatkan calon jamaah untuk PCR di daerah masing-masing sebelum berangkat menuju Asrama Haji,” lanjutnya.

Ketua PPIH Embarkasi Medan itu juga memastikan, seluruh jamaah haji menerima pelayanan maksimal selama pemberangkatan dan kepulangan. “Tahun ini sangat berbeda karena aturan yang berubah. Namun untuk pelayanan, saya dan seluruh panitia berupaya maksimal melakukan pelayanan sampai nanti pemulangan,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan, kerjasama dengan tim kesehatan diantaranya Dinas Kesehatan Sumut, KKP Belawan, dan Asrama Haji Medan berjalan dengan baik. Kunjungan Kerja Spesifik Anggota Komisi IX DPR RI ke Asrama Haji Medan dalam rangka meninjau persiapan pelaksanaan Ibadah Haji 1443 H/2022 M Sumatera Utara terutama di bidang kesehatan.

Sebagaimana diketahui, jumlah kuota haji reguler Sumut tahun ini hanya sebanyak 3.777. Jumlah tersebut, nantinya dibagi menjadi 10 kloter dengan dua gelombang pemberangkatan. Gelombang pertama 7 kloter dan gelombang kedua 3 kloter.

Pesan Kemenag

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengingatkan tiga hal yang harus diperhatikan jamaah sebelum berangkat. Pertama, pentingnya sikap disiplin untuk mematuhi protokol yang telah ditetapkan. “Karena saat ini konteksnya masih pandemi, meskipun sudah banyak kelonggaran,” kata Hilman kepada wartawan, Kamis (26/5).

“Kedua, tentu saja persyaratan-persyaratan yang diminta, segera dipenuhi, seperti vaksin, PCR dan seterusnya. Karena, waktunya juga sudah semakin dekat,” sambungnya.

Ketiga, kepada para pembimbing ibadah haji untuk tertib mengatur pergerakan jamaah selama musim haji. “Jangan sampai terlalu lelah, karena musim haji kali ini Insya Allah semakin dekat dan situasinya agak berat,” jelasnya.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid mengimbau jamaah haji Indonesia makan tepat waktu selama berada di Tanah Suci Makkah dan Madinah, Arab Saudi. “Pada haji kali ini jamaah mendapatkan tiga kali makan, sebelumnya hanya dua kali sehari,” ujarnya.

Makan pagi untuk jamaah haji Indonesia disediakan pukul 06.00 sampai 09.00 waktu Arab Saudi (WAS) dan paling lambat harus sudah dimakan pada pukul 11.00 WAS. Makan siang disediakan pukul 12.00 sampai 15.00 WAS dan paling lambat harus sudah dikonsumsi pada pukul 17.00 WAS. Makan malam disediakan dari pukul 18.00 sampai 21.00 WAS dan paling lambat harus sudah disantap pada pukul 23.00 WAS.

Subhan mengatakan, makanan yang disediakan tiga kali sehari sebaiknya disantap sesuai waktu yang ditentukan untuk menghindari kemungkinan makanan menjadi basi atau tidak layak dikonsumsi lagi. Selain itu, makan secara teratur penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit saat menunaikan ibadah di Tanah Suci, mengingat prosesi ibadah haji menuntut kekuatan fisik, terlebih pada masa suhu udara di Arab Saudi bisa mencapai 49 derajat Celsius pada puncak musim panas.

Pada tahun ini pemerintah akan menyediakan aneka makanan khas Nusantara untuk jamaah haji, termasuk rendang daging, semur ayam, tumis tempe balado, tongseng sapi, dan terong balado. Pada musim haji 1443H/2022M, jamaah haji Indonesia akan mendapat 27 kali makan di Kota Madinah dan 75 kali makan di Kota Makkah.

Khusus pada 5,6,7 Dzulhijjah atau tiga hari sebelum Arafah serta 14-15 Dzulhijjah atau dua hari setelah prosesi ibadah di Mina, jamaah haji akan mendapat konsumsi 10 kali berupa makanan siap saji. Selain itu, jamaah akan mendapatkan layanan konsumsi satu kali di Bandara Jeddah saat kedatangan atau kepulangan serta 16 kali konsumsi, empat di antaranya berupa makanan siap saji, selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Subhan mengatakan, salah satu tantangan dalam menyediakan makanan bagi jamaah haji di Tanah Suci adalah membagikan makanan tiga kali sehari dalam waktu yang singkat.

Terbitkan 10 Ribu Visa Per Hari

Untuk kelancaran keberangkatan para CJH, penerbitan visa terus dikebut. Kementerian Agama memastikan dokumen itu akan siap sebelum pemberangkatan kloter pertama yang dijadwalkan pada 4 Juni.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid menjelaskan, penerbitan visa haji masih diproses. “Masih on the track. Hanya sedikit ter-delay,” ujarnya kemarin (25/5).

Dia mengakui bahwa masa persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mepet. Sebagaimana diketahui, dalam kondisi normal, persiapan setidaknya berlangsung 4–5 bulan. Namun, tahun ini, waktunya hanya 47 hari sejak ada kepastian kuota dari Arab Saudi. Itu pun masih terpotong libur Lebaran.

Subhan optimistis visa jemaah haji itu rampung tepat waktu. Dari komunikasi dengan pihak Saudi, disanggupi penerbitan 10 ribu–12 ribu visa per hari. Dengan 100.051 jemaah haji Indonesia tahun ini, setidaknya dalam sepuluh hari urusan visa tersebut akan rampung.

Pada 2 Juni, lanjut Subhan, visa bagi CJH yang masuk kloter-kloter awal diharapkan sudah siap. ’’Setidaknya pada 2 Juni kita sudah punya visa untuk tujuh hari atau seminggu pemberangkatan jamaah haji,’’ tuturnya.

Sementara, tahun ini Kemenag tidak melakukan pengundian penempatan hotel jamaah berdasar embarkasinya. Pemerintah menggunakan patokan pembagian wilayah haji tahun 2019. Jamaah dari embarkasi Surabaya (SUB), misalnya, menempati hotel di wilayah Mahbas Jin atau sektor 1.  (man/jpc)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jadwal pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) Indonesia tahun ini, tinggal hitungan hari. Secara nasional, kloter pertama akan diterbangkan pada 4 Juni 2022. Namun, Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumut memastikan, keberangkatan CJH asal Sumatera Utara ke Tanah Suci Makkah, baru akan dilakukan pada Sabtu, 11 Juni 2022.

Dengan begitu, para CJH yang tergabung dalam Kloter I Embarkasi Medan, akan masuk ke Asrama Haji Medan pada Hari Jumat, 10 Juni 2022. “Semoga jadwal tidak berubah lagi. Untuk fasilitas, Insya Allah UPT Asrama Haji Medan telah menyiapkannya, mulai dari penerimaan, cek kesehatan, kemudian kamar, tempat makan,dan lainnya sudah 98 persen siap,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sumut, H Abdul Amri Siregar saat menerima kunjungan kerja spesifik anggota Komisi IX DPR, di Asrama Haji Medan, Rabu (25/5).

Abdul Amri juga mengaku telah menyampaikan kepada Kemenag kabupaten kota, untuk mengingatkan calon jamaah haji melakukan vaksinasi minimal 2 dosis. “Seperti kita ketahui bersama, aturan yang berlaku untuk vaksinasi minimal 2 kali, begitu juga harus sudah vaksin meningitis. Kita juga sudah ingatkan calon jamaah untuk PCR di daerah masing-masing sebelum berangkat menuju Asrama Haji,” lanjutnya.

Ketua PPIH Embarkasi Medan itu juga memastikan, seluruh jamaah haji menerima pelayanan maksimal selama pemberangkatan dan kepulangan. “Tahun ini sangat berbeda karena aturan yang berubah. Namun untuk pelayanan, saya dan seluruh panitia berupaya maksimal melakukan pelayanan sampai nanti pemulangan,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan, kerjasama dengan tim kesehatan diantaranya Dinas Kesehatan Sumut, KKP Belawan, dan Asrama Haji Medan berjalan dengan baik. Kunjungan Kerja Spesifik Anggota Komisi IX DPR RI ke Asrama Haji Medan dalam rangka meninjau persiapan pelaksanaan Ibadah Haji 1443 H/2022 M Sumatera Utara terutama di bidang kesehatan.

Sebagaimana diketahui, jumlah kuota haji reguler Sumut tahun ini hanya sebanyak 3.777. Jumlah tersebut, nantinya dibagi menjadi 10 kloter dengan dua gelombang pemberangkatan. Gelombang pertama 7 kloter dan gelombang kedua 3 kloter.

Pesan Kemenag

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengingatkan tiga hal yang harus diperhatikan jamaah sebelum berangkat. Pertama, pentingnya sikap disiplin untuk mematuhi protokol yang telah ditetapkan. “Karena saat ini konteksnya masih pandemi, meskipun sudah banyak kelonggaran,” kata Hilman kepada wartawan, Kamis (26/5).

“Kedua, tentu saja persyaratan-persyaratan yang diminta, segera dipenuhi, seperti vaksin, PCR dan seterusnya. Karena, waktunya juga sudah semakin dekat,” sambungnya.

Ketiga, kepada para pembimbing ibadah haji untuk tertib mengatur pergerakan jamaah selama musim haji. “Jangan sampai terlalu lelah, karena musim haji kali ini Insya Allah semakin dekat dan situasinya agak berat,” jelasnya.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid mengimbau jamaah haji Indonesia makan tepat waktu selama berada di Tanah Suci Makkah dan Madinah, Arab Saudi. “Pada haji kali ini jamaah mendapatkan tiga kali makan, sebelumnya hanya dua kali sehari,” ujarnya.

Makan pagi untuk jamaah haji Indonesia disediakan pukul 06.00 sampai 09.00 waktu Arab Saudi (WAS) dan paling lambat harus sudah dimakan pada pukul 11.00 WAS. Makan siang disediakan pukul 12.00 sampai 15.00 WAS dan paling lambat harus sudah dikonsumsi pada pukul 17.00 WAS. Makan malam disediakan dari pukul 18.00 sampai 21.00 WAS dan paling lambat harus sudah disantap pada pukul 23.00 WAS.

Subhan mengatakan, makanan yang disediakan tiga kali sehari sebaiknya disantap sesuai waktu yang ditentukan untuk menghindari kemungkinan makanan menjadi basi atau tidak layak dikonsumsi lagi. Selain itu, makan secara teratur penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit saat menunaikan ibadah di Tanah Suci, mengingat prosesi ibadah haji menuntut kekuatan fisik, terlebih pada masa suhu udara di Arab Saudi bisa mencapai 49 derajat Celsius pada puncak musim panas.

Pada tahun ini pemerintah akan menyediakan aneka makanan khas Nusantara untuk jamaah haji, termasuk rendang daging, semur ayam, tumis tempe balado, tongseng sapi, dan terong balado. Pada musim haji 1443H/2022M, jamaah haji Indonesia akan mendapat 27 kali makan di Kota Madinah dan 75 kali makan di Kota Makkah.

Khusus pada 5,6,7 Dzulhijjah atau tiga hari sebelum Arafah serta 14-15 Dzulhijjah atau dua hari setelah prosesi ibadah di Mina, jamaah haji akan mendapat konsumsi 10 kali berupa makanan siap saji. Selain itu, jamaah akan mendapatkan layanan konsumsi satu kali di Bandara Jeddah saat kedatangan atau kepulangan serta 16 kali konsumsi, empat di antaranya berupa makanan siap saji, selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Subhan mengatakan, salah satu tantangan dalam menyediakan makanan bagi jamaah haji di Tanah Suci adalah membagikan makanan tiga kali sehari dalam waktu yang singkat.

Terbitkan 10 Ribu Visa Per Hari

Untuk kelancaran keberangkatan para CJH, penerbitan visa terus dikebut. Kementerian Agama memastikan dokumen itu akan siap sebelum pemberangkatan kloter pertama yang dijadwalkan pada 4 Juni.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid menjelaskan, penerbitan visa haji masih diproses. “Masih on the track. Hanya sedikit ter-delay,” ujarnya kemarin (25/5).

Dia mengakui bahwa masa persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mepet. Sebagaimana diketahui, dalam kondisi normal, persiapan setidaknya berlangsung 4–5 bulan. Namun, tahun ini, waktunya hanya 47 hari sejak ada kepastian kuota dari Arab Saudi. Itu pun masih terpotong libur Lebaran.

Subhan optimistis visa jemaah haji itu rampung tepat waktu. Dari komunikasi dengan pihak Saudi, disanggupi penerbitan 10 ribu–12 ribu visa per hari. Dengan 100.051 jemaah haji Indonesia tahun ini, setidaknya dalam sepuluh hari urusan visa tersebut akan rampung.

Pada 2 Juni, lanjut Subhan, visa bagi CJH yang masuk kloter-kloter awal diharapkan sudah siap. ’’Setidaknya pada 2 Juni kita sudah punya visa untuk tujuh hari atau seminggu pemberangkatan jamaah haji,’’ tuturnya.

Sementara, tahun ini Kemenag tidak melakukan pengundian penempatan hotel jamaah berdasar embarkasinya. Pemerintah menggunakan patokan pembagian wilayah haji tahun 2019. Jamaah dari embarkasi Surabaya (SUB), misalnya, menempati hotel di wilayah Mahbas Jin atau sektor 1.  (man/jpc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/