24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Identifikasi Potensi Wisata Aek Milas Hutaraja, Madina

MADINA, SUMUTPOS.CO – Aek Milas Dano Hutaraja merupakan sebuah aliran sungai air panas alami yang mengalir dari hutan desa hutaraja, sungai air panas ini dijadikan oleh masyarakat sebaga tempat pemandian untuk menghilangkan lelah setelah beraktifitas seharian.

Aek Milas Dano Hutaraja semakin dikenal luas oleh masyarakat luar dari mulut kemulut sebagai tempat wisata pemandian dan dapat juga dijadikan sebaga pengobatan berbagai macam penyakit.

Lokasi Aek Milas Dano Hutaraja yang berada dipinggiran Desa Hutaraja dan berbatasan dengan daerah persawahan dan perkebunan masyarakat desa Hutaraja sehingga lokasi Aek Milas Dano Hutaraja ini memiliki pemandangan yang sangat asri dan alami serta menyejukkan.

Bagi orang Mandailing Natal atau Panyabungan khususnya, pemandian air panas Aek Milas Hutaraja tentu sudah tidak asing lagi.Berbeda dari pemandian air panas lainnya, Aek Milas Hutaraja memiliki keunikannya tersendiri. Dalam bahasa Mandailing, Aek Milas artinya air belerang.

Pemandian Aek Milas Dano Hutaraja merupakan aliran sungai air panas alami yang terletak di sekitar 35 kilometer kearah selatan Panyabungan. Karena berada di bawah kaki gunung Sorik Marapi, suasana di pemandian terasa sejuk dan asri.Di sini, pengunjung bisa berendam di aliran air panas yang masih murni.Pengunjung bisa berendam di balik bebatuan sungai untuk merileksasikan badan dan merenggangkan otot.Suhu air panas di Hutaraja berkisar di antara 33 sampai 67 derajat Celcius. Air panas yang masih alami berasal dari mata air gunung aktif. Selain itu, air panas di Hutaraja mengandung tiga unsur penting bagi kesehatan, yakni belerang, garam, dan kapur.

Universitas Sumatera Utara berinisiasi melakukan diskusi mengidentifikasi masalah bersama mitra pemuda dari Bumdes untuk mengembangkan sumber daya alam dan potensi Desa Hutaraja. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) menawarkan diri mendampingi masyarakat di sekitar Aek Milas, Desa Hutaraja untuk melakukan kegiatan penghijauan, menjaga kebersihan sungai, dan edukasi kepada masyarakat untuk mengelola DAS tepat guna.

Ketua LPPM USU, Prof.Dr.Tulus Vor,Dipl,Math,M.Si,Ph.D menyampaikan USU harus berkolaborasi dan bermanfaat menyumbangkan ilmu pengetahuan, pendampingan dan bersinergi dengan pemuda, stakeholder dan masyarakat dalam mengelola sungai ramah lingkungan.

Menurut Prof Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN dengan anggota tim Pengabdian terdiri dari Prof.Irmawati, M.Si, Psikolog Dr.Surya Utama, MS dan Dr Sutarman,M. Sc dalam rangka sosialisasi dan pendampingan masyarakat sadar wisata disumber air panas Aek Milas Dano Hutaraja mengadakan diskusi, penguatan peran anak muda desa dan mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah kealiran sungai untuk menjaga lingkungan. Selanjutnya, Kepala Dinas Parawisata Madina, Bapak Ahmad Yasir Lubis,SP mengapresiasi kegiatan pengabdian USU dalam mendampingi masyarakat mengelola potensi wisata Desa di Madina, semoga kerjasama ini tetap berjalan baik dan berkesinambungan dimasa mendatang.

Mari melaksanakan kearifan lokal dan wisata di Madina yang secara potensial memiliki sungai, sumber air panas, lubuk larangan, gunung, pertanian, tanaman kehutanan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mandailing Natal.(Rel/Tri)

MADINA, SUMUTPOS.CO – Aek Milas Dano Hutaraja merupakan sebuah aliran sungai air panas alami yang mengalir dari hutan desa hutaraja, sungai air panas ini dijadikan oleh masyarakat sebaga tempat pemandian untuk menghilangkan lelah setelah beraktifitas seharian.

Aek Milas Dano Hutaraja semakin dikenal luas oleh masyarakat luar dari mulut kemulut sebagai tempat wisata pemandian dan dapat juga dijadikan sebaga pengobatan berbagai macam penyakit.

Lokasi Aek Milas Dano Hutaraja yang berada dipinggiran Desa Hutaraja dan berbatasan dengan daerah persawahan dan perkebunan masyarakat desa Hutaraja sehingga lokasi Aek Milas Dano Hutaraja ini memiliki pemandangan yang sangat asri dan alami serta menyejukkan.

Bagi orang Mandailing Natal atau Panyabungan khususnya, pemandian air panas Aek Milas Hutaraja tentu sudah tidak asing lagi.Berbeda dari pemandian air panas lainnya, Aek Milas Hutaraja memiliki keunikannya tersendiri. Dalam bahasa Mandailing, Aek Milas artinya air belerang.

Pemandian Aek Milas Dano Hutaraja merupakan aliran sungai air panas alami yang terletak di sekitar 35 kilometer kearah selatan Panyabungan. Karena berada di bawah kaki gunung Sorik Marapi, suasana di pemandian terasa sejuk dan asri.Di sini, pengunjung bisa berendam di aliran air panas yang masih murni.Pengunjung bisa berendam di balik bebatuan sungai untuk merileksasikan badan dan merenggangkan otot.Suhu air panas di Hutaraja berkisar di antara 33 sampai 67 derajat Celcius. Air panas yang masih alami berasal dari mata air gunung aktif. Selain itu, air panas di Hutaraja mengandung tiga unsur penting bagi kesehatan, yakni belerang, garam, dan kapur.

Universitas Sumatera Utara berinisiasi melakukan diskusi mengidentifikasi masalah bersama mitra pemuda dari Bumdes untuk mengembangkan sumber daya alam dan potensi Desa Hutaraja. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) menawarkan diri mendampingi masyarakat di sekitar Aek Milas, Desa Hutaraja untuk melakukan kegiatan penghijauan, menjaga kebersihan sungai, dan edukasi kepada masyarakat untuk mengelola DAS tepat guna.

Ketua LPPM USU, Prof.Dr.Tulus Vor,Dipl,Math,M.Si,Ph.D menyampaikan USU harus berkolaborasi dan bermanfaat menyumbangkan ilmu pengetahuan, pendampingan dan bersinergi dengan pemuda, stakeholder dan masyarakat dalam mengelola sungai ramah lingkungan.

Menurut Prof Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN dengan anggota tim Pengabdian terdiri dari Prof.Irmawati, M.Si, Psikolog Dr.Surya Utama, MS dan Dr Sutarman,M. Sc dalam rangka sosialisasi dan pendampingan masyarakat sadar wisata disumber air panas Aek Milas Dano Hutaraja mengadakan diskusi, penguatan peran anak muda desa dan mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah kealiran sungai untuk menjaga lingkungan. Selanjutnya, Kepala Dinas Parawisata Madina, Bapak Ahmad Yasir Lubis,SP mengapresiasi kegiatan pengabdian USU dalam mendampingi masyarakat mengelola potensi wisata Desa di Madina, semoga kerjasama ini tetap berjalan baik dan berkesinambungan dimasa mendatang.

Mari melaksanakan kearifan lokal dan wisata di Madina yang secara potensial memiliki sungai, sumber air panas, lubuk larangan, gunung, pertanian, tanaman kehutanan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mandailing Natal.(Rel/Tri)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/