28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Biaya Pra UN Dibebankan ke Siswa

Kalangan Pemerhati Dunia Pendidikan Salahkan Eddy Syofian

TEBING TINGGI- Hebohnya pesan dan gambar Pj Wali Kota Tebing Tinggi Eddy Syofian yang tertulis di lembar sampul soal pra Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Kota Tebing Tinggi mengundang reaksi berbagai kalangan.

Banyak kalangan yang kecewa dengan sikap Eddy Syofian. “Pesan tersebut bukan pesan mendidik, pesan tersebut sudah jelas muatan politisnya.

Karena masih banyak lagi pesan mendidik untuk siswa-siswi dan Pj Wali Kota salah penempatan,” ungkap pelaku dunia pendidikan yang enggan namanya dipublikasikan dengan alasan jabatan.

Sementara itu sumber di Dinas Pendidikan Tebing Tinggi menyebutkan dana pelaksanaan Pra UN tingkat SMA dinilai telah mencederai siswa. Soalnya dana pembuatan soal dibebankan kepada siswa yakni Rp5.000 per mata pelajaran. Sementara dalam pra UN tersebut ada enam mata pelajaran.

Dengan demikian setiap siswa dikenakan Rp30 ribu. “Disinilah Pj Wali Kota mengintruksikan rekanan pembuat soal ujian untuk mencetak gambar dan pesan Eddy Syofian,” uang sumber tersebut.

Sementara itu, sesuai rencana untuk Pra UN SMP dan SD dananya dibebankan dari BOS. Sementara tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan pra UN tidak pernah digelar.

Tak hanya itu, sumber tersebut juga memprotes pembuatan baliho yang bergambar Eddy Syofian dan pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya. Soalnya, dana itu tidak ada di anggarkan dalam APBD. “Ini sudah menyalai aturan, masa mau kampanye untuk menjadi Wali Kota harus mengorbankan para siswa-siswi,” ujarnya.
Ketua LIRA Kota Tebing Tinggi, Syaiful Amuan berang melihat tindakan Eddy Syofian yang tidak etis memilah mana kepentingan siswa dan mana kepentingan politik.

“Hendaknya Eddy Syofian jangan memancing di air yang keruh, jangan dijadikan kesempatan tersebut sebagai media politik,” katanya. Terkait masalah ini, sambung Syaiful Dinas Pendidikan juga harus mengambil sikap. Syaiful juga menilai tindakan Eddy Syofian selama menjabat sebagai PJ Wali Kota Tebing Tinggi terjadi tindakan yang sewenang-wenang.
Sementara itu Kadis Pendidikan Kota Tebing Tinggi Pardamean Siregar mengaku bahwa permasalahan pesan dan gambar Pj Wali Kota Eddy Syofian tidak ada muatan politisnya.

“Pesan tersebut termasuk mendidik dan memotivasi siswa agar giat belajar,” ungkapnya.
Sebelumnya kepala sekolah salah satu SMK Negeri di Tebing Tinggi mengaku kebenaran pesan dan gambar Pj Wali Kota Eddy Syofian di lembar soal jawaban Pra UN tersebut.

Pertama membuka lembar Pra UN kerjasama dengan Bimbingan Tes Bima membuat dia terkejut. Dan bahkan siswa dan guru juga demikian. “Ada apa ini, kok lain modelnya. Setelah itu kepala sekolah memohon agar jangan memberikan keterangan, bisa bahaya nanti dengan jabatan,” terangnya.

Salah seorang siswa SMA Negeri di Kota Tebing Tinggi yang menjadi peserta UN mengaku heran melihat lembar soal Pra Ujian Nasional bergambar dan pesan Pj Wali Kota tersebut.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Eddy Syofian ketika dikonfirmasi Sumut Pos  mengatakan, jangan semua kegiatan yang dilakukan diartikan dengan kepentingan politik dan jangan selalu berpikiran negatif. (mag-3)

Kalangan Pemerhati Dunia Pendidikan Salahkan Eddy Syofian

TEBING TINGGI- Hebohnya pesan dan gambar Pj Wali Kota Tebing Tinggi Eddy Syofian yang tertulis di lembar sampul soal pra Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Kota Tebing Tinggi mengundang reaksi berbagai kalangan.

Banyak kalangan yang kecewa dengan sikap Eddy Syofian. “Pesan tersebut bukan pesan mendidik, pesan tersebut sudah jelas muatan politisnya.

Karena masih banyak lagi pesan mendidik untuk siswa-siswi dan Pj Wali Kota salah penempatan,” ungkap pelaku dunia pendidikan yang enggan namanya dipublikasikan dengan alasan jabatan.

Sementara itu sumber di Dinas Pendidikan Tebing Tinggi menyebutkan dana pelaksanaan Pra UN tingkat SMA dinilai telah mencederai siswa. Soalnya dana pembuatan soal dibebankan kepada siswa yakni Rp5.000 per mata pelajaran. Sementara dalam pra UN tersebut ada enam mata pelajaran.

Dengan demikian setiap siswa dikenakan Rp30 ribu. “Disinilah Pj Wali Kota mengintruksikan rekanan pembuat soal ujian untuk mencetak gambar dan pesan Eddy Syofian,” uang sumber tersebut.

Sementara itu, sesuai rencana untuk Pra UN SMP dan SD dananya dibebankan dari BOS. Sementara tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan pra UN tidak pernah digelar.

Tak hanya itu, sumber tersebut juga memprotes pembuatan baliho yang bergambar Eddy Syofian dan pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya. Soalnya, dana itu tidak ada di anggarkan dalam APBD. “Ini sudah menyalai aturan, masa mau kampanye untuk menjadi Wali Kota harus mengorbankan para siswa-siswi,” ujarnya.
Ketua LIRA Kota Tebing Tinggi, Syaiful Amuan berang melihat tindakan Eddy Syofian yang tidak etis memilah mana kepentingan siswa dan mana kepentingan politik.

“Hendaknya Eddy Syofian jangan memancing di air yang keruh, jangan dijadikan kesempatan tersebut sebagai media politik,” katanya. Terkait masalah ini, sambung Syaiful Dinas Pendidikan juga harus mengambil sikap. Syaiful juga menilai tindakan Eddy Syofian selama menjabat sebagai PJ Wali Kota Tebing Tinggi terjadi tindakan yang sewenang-wenang.
Sementara itu Kadis Pendidikan Kota Tebing Tinggi Pardamean Siregar mengaku bahwa permasalahan pesan dan gambar Pj Wali Kota Eddy Syofian tidak ada muatan politisnya.

“Pesan tersebut termasuk mendidik dan memotivasi siswa agar giat belajar,” ungkapnya.
Sebelumnya kepala sekolah salah satu SMK Negeri di Tebing Tinggi mengaku kebenaran pesan dan gambar Pj Wali Kota Eddy Syofian di lembar soal jawaban Pra UN tersebut.

Pertama membuka lembar Pra UN kerjasama dengan Bimbingan Tes Bima membuat dia terkejut. Dan bahkan siswa dan guru juga demikian. “Ada apa ini, kok lain modelnya. Setelah itu kepala sekolah memohon agar jangan memberikan keterangan, bisa bahaya nanti dengan jabatan,” terangnya.

Salah seorang siswa SMA Negeri di Kota Tebing Tinggi yang menjadi peserta UN mengaku heran melihat lembar soal Pra Ujian Nasional bergambar dan pesan Pj Wali Kota tersebut.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Eddy Syofian ketika dikonfirmasi Sumut Pos  mengatakan, jangan semua kegiatan yang dilakukan diartikan dengan kepentingan politik dan jangan selalu berpikiran negatif. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/