29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Melawan Cuaca dan Rekor Buruk

MILAN- Cuaca buruk di Italia bagian Utara menjadi perhatian jelang pekan ke-22 Serie A Liga Italia. Setelah dua pertandingan kemarin ditunda, malam nanti WIB, setiap tim yang bertanding hanya berharap cuaca bisa bersahabat.

Permintaan Milan untuk menunda pertandingan pekan ini ditolak LEGA (otoritas pelaksana Serie A).

Sebagai gantinya, jadwal hanya dimajukan dari malam hari waktu setempat atau dini hari nanti WIB ke pukul 3 sore waktu setempat atau pukul 21.00 WIB.

Terlepas dari alasan cuaca dan stadion yang belum memiliki teknologi undersoil heating, Milan harus siap menjamu Napoli.

Mereka tidak boleh kalah lagi pada malam nanti atau ketinggalan semakin jauh (siaran langsung Telkomvision Arena pukul 21.00 WIB).

Akibat kekalahan dari Lazio 0-2 pada tengah pekan lalu (1/2), membuat peluang Milan mengkudeta Juventus yang berkuasa di puncak klasemen lenyap. Milan berada di posisi kedua dengan 43 poin, hanya tertinggal satu angka, tetapi Juve punya satu sisa laga lebih banyak.

Bukan hanya problem cuaca saja yang akan menjadi batu sandungan buat Milan, dini hari nanti. Kendati berada di urutan dua besar dan terus konsisten membayangi Juve dalam perburuan gelar, rekor Milan melawan tim papan atas musim ini buruk.

Melawan para pesaing utama dalam perburuan scudetto musim ini, seperti Juve, Inter Milan, dan Lazio, klub berjuluk Rossoneri itu takluk. Mereka hanya menang ketika berhadapan dengan AS Roma yang sedang limbung.

“Sama seperti musim lalu, bentrok Milan versus Napoli bisa menjadi penentu perburuan scudetto. Setelah kalah dari Lazio, kami tidak boleh kehilangan poin lagi,” kata Mark van Bommel, gelandang Milan, seperti dikutip Football Italia.

“Kami tidak senang karena gagal menang. Sebab, kami bisa tertinggal dari Juve. Kami berharap berreaksi dengan positif dan seluruh skuad menyadari yang terpenting adalah belajar dari kesalahan,” ungkap kapten timnas Belanda itu.

Motivasi Milan untuk bangkit memang besar, tetapi mereka juga punya kendala besar pula.

Daftar pemain cedera mereka sangat panjang. Antara lain Kevin Prince Boateng, Gennaro Gattuso, Mathieu Flamini, Alexander Merkel, Alberto Aquilani, dan Antonio Cassano.

Bandingkan dengan Napoli yang berangkat ke San Siro dengan kekuatan terbaiknya. Tidak ada pemain utama yang cedera. Bek tengah Paolo Cannavaro sempat mengalami cedera engkel, tetapi sudah siap kembali ke lapangan.

Mereka juga punya motivasi besar mengulang kemenangan 3-1 pada paro pertama di San Paolo, 18 September tahun lalu.

“Performa kami sedang labil di Serie A, tetapi kami punya motivasi besar untuk menang melawan Milan,” kata Walter Mazzarri, pelatih Napoli.(ham/jpnn)

MILAN- Cuaca buruk di Italia bagian Utara menjadi perhatian jelang pekan ke-22 Serie A Liga Italia. Setelah dua pertandingan kemarin ditunda, malam nanti WIB, setiap tim yang bertanding hanya berharap cuaca bisa bersahabat.

Permintaan Milan untuk menunda pertandingan pekan ini ditolak LEGA (otoritas pelaksana Serie A).

Sebagai gantinya, jadwal hanya dimajukan dari malam hari waktu setempat atau dini hari nanti WIB ke pukul 3 sore waktu setempat atau pukul 21.00 WIB.

Terlepas dari alasan cuaca dan stadion yang belum memiliki teknologi undersoil heating, Milan harus siap menjamu Napoli.

Mereka tidak boleh kalah lagi pada malam nanti atau ketinggalan semakin jauh (siaran langsung Telkomvision Arena pukul 21.00 WIB).

Akibat kekalahan dari Lazio 0-2 pada tengah pekan lalu (1/2), membuat peluang Milan mengkudeta Juventus yang berkuasa di puncak klasemen lenyap. Milan berada di posisi kedua dengan 43 poin, hanya tertinggal satu angka, tetapi Juve punya satu sisa laga lebih banyak.

Bukan hanya problem cuaca saja yang akan menjadi batu sandungan buat Milan, dini hari nanti. Kendati berada di urutan dua besar dan terus konsisten membayangi Juve dalam perburuan gelar, rekor Milan melawan tim papan atas musim ini buruk.

Melawan para pesaing utama dalam perburuan scudetto musim ini, seperti Juve, Inter Milan, dan Lazio, klub berjuluk Rossoneri itu takluk. Mereka hanya menang ketika berhadapan dengan AS Roma yang sedang limbung.

“Sama seperti musim lalu, bentrok Milan versus Napoli bisa menjadi penentu perburuan scudetto. Setelah kalah dari Lazio, kami tidak boleh kehilangan poin lagi,” kata Mark van Bommel, gelandang Milan, seperti dikutip Football Italia.

“Kami tidak senang karena gagal menang. Sebab, kami bisa tertinggal dari Juve. Kami berharap berreaksi dengan positif dan seluruh skuad menyadari yang terpenting adalah belajar dari kesalahan,” ungkap kapten timnas Belanda itu.

Motivasi Milan untuk bangkit memang besar, tetapi mereka juga punya kendala besar pula.

Daftar pemain cedera mereka sangat panjang. Antara lain Kevin Prince Boateng, Gennaro Gattuso, Mathieu Flamini, Alexander Merkel, Alberto Aquilani, dan Antonio Cassano.

Bandingkan dengan Napoli yang berangkat ke San Siro dengan kekuatan terbaiknya. Tidak ada pemain utama yang cedera. Bek tengah Paolo Cannavaro sempat mengalami cedera engkel, tetapi sudah siap kembali ke lapangan.

Mereka juga punya motivasi besar mengulang kemenangan 3-1 pada paro pertama di San Paolo, 18 September tahun lalu.

“Performa kami sedang labil di Serie A, tetapi kami punya motivasi besar untuk menang melawan Milan,” kata Walter Mazzarri, pelatih Napoli.(ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/