Mau Pergi Kerja, Tubuh Juda Gurusinga Dihujani Tembakan
SUMUTPOS.CO – Suasana duka menyelimuti keluarga Juda Gurusinga, korban kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, di Dusun III, Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (18/7). Ratusan orang silih berganti mendatangi rumah mendiang Juda Guruasinga, pria berusia 22 tahun ini.
MEREKA tampak khidmat melaksanakan tradisi upacara kematian Maneh-maneh dan Mora-mora di sebuah ruangan sederhana, Kepala Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Namaken Gurusinga mengatakan, jenazah Juda Gurusinga tiba di kampung halaman pada Senin (18/7) dini hari sekira pukul 00.30 WIB. Jenazah disambut penuh haru oleh keluarganya setelah tiba dari Papua melalui Bandara Kualanamu.
Namaken menyebut, jenazah Juda sudah disemayamkan di pemakaman keluarga di Desa Sayum Sabah sekitar pukul 10.00 WIB. Pemakaman dilakukan lebih awal karena jenazah korban sudah tidak memungkinkan.
Namaken, selaku Kepala Desa, mengutuk keras tindakan biadab kelompok bersenjata yang menewaskan warganya. Menurutnya, banyak warganya yang merantau ke Papua untuk mencari nafkah.”Hal ini hal yang sangat keji karena masyarakat saya banyak yang mencari nafkah di Papua, termasuk di Kabupaten Nduga. Saya sedih,” kata Namaken.
Dia berharap, tidak ada lagi korban yang mengalami kekejaman KKB. Dia meminta baik aparat maupun pemerintah mampu memberangus kelompok yang meresahkan tersebut. “Pembantaian yang terjadi di Papua sangat keji bagi kita semua,” tutupnya.
Juda Gurusinga, warga Dusun III, Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang adalah satu dari 10 korban kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Juda Gurusinga dihujani tembakan, saat dirinya hendak pergi bekerja bersama temannya di kawasan Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Sabtu lalu (16/7).
Menurut cerita Dani Gurusinga, kerabat Juda Gurusinga, pagi itu korban bersama rekannya yang merupakan warga Makassar hendak mengantarkan barang ke kios tempatnya bekerja. Kios itu menjual segala keperluan rumah tangga.
Di perjalanan, korban yang berboncengan dengan rekannya, sempat melihat ada keributan. Namun, korban dan rekannya tidak bisa memutar arah. Mereka terjebak di dalam kepanikan, dan kemudian dihujani tembakan oleh KKB Papua. “Keduanya tidak selamat,” kata Dani Gurusinga, Minggu (17/7).
Menurut Dani, setelah dihujani tembakan, korban tewas terkapar bersama rekannya yang merupakan warga Makassar. Atas insiden ini, Dani pun merasa kesal dan tidak terima dengan perbuatan KKB Papua.
Ia meminta ada tindakan tegas dari negara terhadap pengacau keamanan ini. “Kami ke sana (Papua) itu kan bukan mau mencuri dan bukan mau membunuh,” kata Dani.
Ia mengatakan, dirinya dan Juda Gurusinga berangkat ke Papua semata-mata ingin bekerja dan mencari nafkah. Namun, kenapa KKB Papua bisa bertindak begitu brutal. Dani meminta negara hadir dalam kasus seperti ini. KKB Papua tidak boleh dibiarkan, karena sudah banyak merenggut nyawa masyarakat sipil.
Dalam insiden penembakan yang membabi buta ini, adapun 10 korban tewas diantaranya Yulius Watu (23), Hubertus Goti (41), Daeng Marannu (42), Taufan Amir (42), Johan (26), Alex (45), Eliaser Baner (54), Juda Gurusinga (22), Nasjen (41), dan Sudirman (36). Untuk Juda Gurusinga, jenazahnya tiba di Bandara Kualanamu pada Minggu (17/7) malam.
Jenazahnya disambut jajaran Pemkab Deliserdang, diantaranya Sekda Deliserdang, Darwin Zein, Asisten I Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, Citra Effendi Capah dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, M Ari Mulyawan, Camat Sibolangit, Febri E Gurusinga serta Kades Sayum Sabah, Namaken Gurusinga. Jenazah Juda Gurusinga kemudian dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan. (trb/adz)