SERGAI- Penerimaan 120 karyawan baru pemanen sawit dan penderes karet di PTPN 3 Tanah Raja pada Sabtu (17/3) lalu menimbulkan kecemburuan. Puluhan anak karyawan tetap yang berstatus karyawan pembantu (Karpem) yang tidak lulus, melakukan sweeping ke lokasi pekerjaan (ancak) dan melakukan pengusiran terhadap karyawan baru yang mereka jumpai.
Menurut Hartono (27), didampingi Suryadi (29), warga Afdeling IV, Sei Telang, Desa Tanah Raja, Kecamatan Sei Rampah mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan bentuk kekecewaan atas tidak lulusnya mereka pada seleksi penerimaan karyawan PTPN 3 Tanah Raja. Mereka menilai, seleksi yang dilakukan sengaja untuk menggugurkan mereka dengan berbagai cara.
“Termasuk berkas surat kesehatan kami yang berasal dari RS Pamela Tebingtinggi yang menyatakan sakit, sehingga tidak lulus ada berkas tipe-x dan ditulis dengan tangan, namun ketika berkas tersebut diminta untuk memastikannya pihak panitia tidak memberikannya,” keluh Hartono, Selasa (20/3).
Ironisnya, lanjut Hartono, dari 102 karyawan yang diterima, porsi untuk anak karyawan yang selama ini bertatus karpem tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang diterima dari luar daerah.
Menajer PTPN III Tanah Raja, Nelson Sembiring ketika dikonfirmasi di kantornya melalui petugas Satpam M Purba berpesan menajer tidak bisa diganggu, selanjutnya ketika di hubungi mapun melaui pesan singkat (SMS) telepon selulernya tidak menjawab. (mag-16)