SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster kedua bagi tenaga kesehatan (Nakes) di Sumatera Utara (Sumut), akan mulai dilaksanakan hari ini, Senin (1/8). Sebanyak 71 ribu nakes akan menjadi sasaran dalam program ini
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Ismail Lubis mengatakan, vaksinasi dosis keempat ini berdasarkan surat edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes bernomor HK.02.02/C.3615/2022. Menurut Ismail, proses penyuntikan vaksin dosis keempat ini dimulai dari nakes di rumah sakit.
Kemudian, nakes yang bertugas melayani atau merawat dan kontak langsung pasien Covid-19. “Selanjutnya tim vaksinator yang berhadapan langsung dengan orang yang divaksin, baru kemudian nakes di Puskesmas dan petugas administrasi kesehatan,” jelas Ismail.
Ismail juga menjelaskan, untuk melaksanakan vaksinasi dosis keempat ini harus mengacu pada regulasi Kemenkes. Pertama, harus terbuka di P-Care, kedua soal dosis atau jenis vaksin yang digunakan untuk vaksin keempat. “Kalau dulu kan, moderna, sekarang kita kasih apa vaksinnya? Kita harus ikutin itu. Direncanakan Senin kita mulai,” tutur Ismail.
Lebih lanjut, Ismail mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Ia mengungkapkan, saat ini persentase vaksinasi booter pertama atau sosis ketiga masih 27 persen. “Ini booster untuk masyarakatnya masih 27 persen,” tandas Ismail.
56,1 Juta Sudah Vaksinasi Booster
Sebanyak 56,1 juta atau tepatnya 56.107.904 penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis penguat. Angka itu berdasar data Kementerian Kesehatan pada Minggu (31/7) pukul 12.00 WIB.
Terdapat penambahan sebanyak 272.114 penduduk Indonesia yang melakukan vaksinasi ketiga atau dosis penguat dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan yang telah melakukan vaksinasi dosis kedua sebanyak 170.099.599 orang atau mengalami penambahan 43.905 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Jumlah yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama 202.478.708 penduduk Indonesia, atau mengalami penambahan 35.497 orang. Target sasaran vaksin sebanyak 208.265.720 orang. Kemenkes melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/ 3615 /2022 yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk menyelenggarakan vaksinasi penguat kedua yang menyasar total 1,9 juta orang nakes mulai 29 Juli.
Pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua tersebut diberikan dengan interval enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan hingga Minggu (31/7) pukul 12.00 WIB menyebutkan, penambahan kasus Covid-19 terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan jumlah 2.198 kasus harian. Diikuti Jawa Barat dengan 641 kasus harian dan Banten dengan 543 kasus harian. Total penambahan kasus harian di Tanah Air sebanyak 4.205 kasus.
Jumlah kasus sembuh terbanyak terjadi di DKI Jakarta sebanyak 2.478, kemudian diikuti Banten 954 kasus sembuh, dan Jawa Barat 508 kasus sembuh. Total kasus sembuh di Tanah Air sebanyak 4.597 kasus.
Untuk jumlah kasus meninggal harian terbanyak terjadi di DKI Jakarta dan Bali masing-masing dua kasus. Untuk daerah lain masing-masing satu kasus yakni Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Riau.
Kasus yang kurang dari 10 sebanyak 20 provinsi, sementara provinsi yang nol kasus sebanyak delapan provinsi. Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 74.639 spesimen.
Pemerintah terus menyerukan pada masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan, seiring meningkatnya kasus di Tanah Air. Selain itu juga didorong untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau penguat.
Kementerian kesehatan mengajak masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi Covid-19. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, PHBS merupakan komponen penting yang perlu dibudayakan dan menjadi gaya hidup masyarakat guna mengantisipasi berbagai penyakit termasuk juga Covid-19.
Misalnya, menurut dia, hal yang paling mudah dalam PHBS adalah mencuci tangan sebagai salah satu upaya mencegah penularan Covid-19. “Terlebih lagi jika ditambahkan kegiatan lain seperti membersihkan pekarangan, melakukan aktivitas fisik, olahraga akan meningkatkan imunitas,” terang Siti. (gus/jpc/adz)