26 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Labuhanbatu Penyumbang Angka KIBBLA Sumut

LABUHANBATU – Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar menghadiri workshop peningkatan kapasitas pelayanan KBPP bagi PKB/PLKB, Selasa (2/8/2022) di Rantauprapat.

Saat membuka workshop, Wakil Bupati Labuhanbatu menyebutkan saat ini Kabupaten Labuhanbatu masih menjadi salah satu kabupaten yang menyumbang kepada angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBLA) serta angka sunting di Sumatera Utara.

Tercatat jumlah kematian ibu sebanyak 3 kasus kematian dan kematian bayi baru lahir sebanyak 5 kasus sampai dengan Juni 2022.

“Dimana saat ini kita juga masih berada di angka 27% kondisi ini tentunya merupakan Pr besar yang mesti segera kita atasi,” ujar Wabup.

Dijelaskan Wabup, gerakan Gema KIBBLA saat ini mendapatkan dukungan kuat dari pimpinan daerah dan stakeholder terkait. Ditandai dengan penandatangan komitmen bersama zero tolerance untuk kematian ibu dan bayi baru lahir.

Gema KIBBLA menjadi salah satu wadah bersama bagi semua stakeholder untuk bergerak menurunkan AKI dan AKB serta angka sunting.dan kita juga sudah membentuk Pokja/tim pelaksana Kibbla sebagai motor untuk upaya ini.

“Saya berharap, DP2KB dan DInas kesehatan dapat memberikan perhatian khusus dengan peran PKB dan PLKB yang secara struktural berada di bawah koordinasi BKKBN,” harap Wabub.

Di tempat yang sama selaku pemateri kepala perwakilan BKKBN provinsi Sumatera Utara M Irzal menjelaskan, Workshop itu adalah suatu wadah bagaimana orang berdiskusi untuk membenahi hal- hal yang tidak baik agar dilakukan perbaikan secepat mungkin.

Disebutkan Irzal, masalah KBPP adalah masalah yang mudah untuk diatasi salah satunya hanya dengan menandai ibu yang sedang hamil.

“Melalui workshop ini harapan besar saya kiranya peserta KBPP dapat meningkat, ibu hamil, melahirkan dan balita stunting dapat berkurang,” harapnya.

Masih menurut Irzal, dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara cuma ada empat Kabupaten yang memperoleh bantuan dari jhpiego salah satunya Kabupaten Labuhanbatu.

“Ini patut saudara syukuri dan manfaatkan agar program Kibbla KBPP di Labuhanbatu berjalan sukses sesuai yang kita harapkan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” pungkasnya.

Usai dibuka oleh Wakil Bupati, workshop diisi dengan materi oleh Kabid KB Dinas P2KB Labuhanbatu Hety Lumban Tobing dan Safrina SaliD, Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat terkait strategi KBPP di Kabupaten Labuhanbatu dengan sasaran ibu hamil, pasca persalinan, menyusui dan pasca bortus.

Kemudian para peserta melakukan tanya jawab terkait kendala dilapangan yang selama ini dihadapi terkait susahnya masyarakat menerima program KB, di sana peserta mendapatkan bimbingan dan arahan untuk jalan keluar permasalahan tersebut. (fdh/ila)

LABUHANBATU – Wakil Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar menghadiri workshop peningkatan kapasitas pelayanan KBPP bagi PKB/PLKB, Selasa (2/8/2022) di Rantauprapat.

Saat membuka workshop, Wakil Bupati Labuhanbatu menyebutkan saat ini Kabupaten Labuhanbatu masih menjadi salah satu kabupaten yang menyumbang kepada angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBLA) serta angka sunting di Sumatera Utara.

Tercatat jumlah kematian ibu sebanyak 3 kasus kematian dan kematian bayi baru lahir sebanyak 5 kasus sampai dengan Juni 2022.

“Dimana saat ini kita juga masih berada di angka 27% kondisi ini tentunya merupakan Pr besar yang mesti segera kita atasi,” ujar Wabup.

Dijelaskan Wabup, gerakan Gema KIBBLA saat ini mendapatkan dukungan kuat dari pimpinan daerah dan stakeholder terkait. Ditandai dengan penandatangan komitmen bersama zero tolerance untuk kematian ibu dan bayi baru lahir.

Gema KIBBLA menjadi salah satu wadah bersama bagi semua stakeholder untuk bergerak menurunkan AKI dan AKB serta angka sunting.dan kita juga sudah membentuk Pokja/tim pelaksana Kibbla sebagai motor untuk upaya ini.

“Saya berharap, DP2KB dan DInas kesehatan dapat memberikan perhatian khusus dengan peran PKB dan PLKB yang secara struktural berada di bawah koordinasi BKKBN,” harap Wabub.

Di tempat yang sama selaku pemateri kepala perwakilan BKKBN provinsi Sumatera Utara M Irzal menjelaskan, Workshop itu adalah suatu wadah bagaimana orang berdiskusi untuk membenahi hal- hal yang tidak baik agar dilakukan perbaikan secepat mungkin.

Disebutkan Irzal, masalah KBPP adalah masalah yang mudah untuk diatasi salah satunya hanya dengan menandai ibu yang sedang hamil.

“Melalui workshop ini harapan besar saya kiranya peserta KBPP dapat meningkat, ibu hamil, melahirkan dan balita stunting dapat berkurang,” harapnya.

Masih menurut Irzal, dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara cuma ada empat Kabupaten yang memperoleh bantuan dari jhpiego salah satunya Kabupaten Labuhanbatu.

“Ini patut saudara syukuri dan manfaatkan agar program Kibbla KBPP di Labuhanbatu berjalan sukses sesuai yang kita harapkan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai,” pungkasnya.

Usai dibuka oleh Wakil Bupati, workshop diisi dengan materi oleh Kabid KB Dinas P2KB Labuhanbatu Hety Lumban Tobing dan Safrina SaliD, Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat terkait strategi KBPP di Kabupaten Labuhanbatu dengan sasaran ibu hamil, pasca persalinan, menyusui dan pasca bortus.

Kemudian para peserta melakukan tanya jawab terkait kendala dilapangan yang selama ini dihadapi terkait susahnya masyarakat menerima program KB, di sana peserta mendapatkan bimbingan dan arahan untuk jalan keluar permasalahan tersebut. (fdh/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/