26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

JR Saragih Manjakan Wisatawan Danau Toba

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Objek Wisata Danau Toba selalu menjadi sasaran wisatawan domestik dan mancanegara bila ke Sumatera Utara. Karenanya, agar wisatawan selalu teringat dan betah berkunjung ke danau terbesar di Asia Tenggara ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun telah membuat konsep baru dan sedang mengerjakan lima proyek besar untuk menambah daya tarik Danau Toba.

Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, yang paling utama dilakukan adalah memindahkan kantor Dinas Pariwisata dari Ibu Kota Kabupaten Simalungun di Pematang Raya ke Parapat yang menjadi pintu masuk utama destinasi Danau Toba. Tujuannya, Pemkab Simalungun ingin berbuat lebih baik dan dekat untuk Danau Toba dalam menambah kesejahteraan masyarakat di sekitar Danau Toba.

Selanjutnya membangun wahana permainan atau atraksi bagi anak-anak. Sehingga, wisatawan yang datang bersama anak-anak dapat menikmati wahana tersebut.

“Orang tua mereka dapat menikmati Danau Toba, kemudian anak-anak dapat menikmati wahana mereka secara nyaman dan aman. Orang tua mereka pun dapat mengawasi lebih dekat lagi,” ungkap JR Saragih saat meninjau Danau Toba, akhir pekan lalu.

Pemkab Simalungun juga akan menyiapkan kapal speed boat besar bagi wisatawan yang ingin mengelilingi Danau Toba secara aman, nyaman dan elegan. “Sampai akhir tahun 2017, Pemkab Simalungun menargetkan speed boat tersebut sudah dapat dinikmati wisatawan. Selain itu, kami juga menyiapkan Jet Ski untuk olah raga air bagi para wisatawan,” terangnya.

Upaya lain yang akan diwujudkan JR Saragih menarik wisatawan ke Danau Toba adalah membangun Kedai Kuliner dengan ciri khas Simalungun di kawasan Parapat. “Simalungun, memiliki kuliner khas, di antaranya dolung-dolung, kopi, dan teh. Jadi, nanti wisatawan itu dapat menikmati kuliner sambil manortor,” tegasnya.

JR Saragih mengaku belum memprogramkan untuk membuat even berskala internasional. Sebab menurut JR Saragih, dananya lebih baik untuk membangun infrastruktur dan prasarana atraksi di kawasan Danau Toba. “Even berskala internasional memang sangat bagus untuk mendatangkan wisatawan. Namun, efeknya tidak dapat dirasakan setiap hari oleh warga setempat,” urai JR Saragih.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Objek Wisata Danau Toba selalu menjadi sasaran wisatawan domestik dan mancanegara bila ke Sumatera Utara. Karenanya, agar wisatawan selalu teringat dan betah berkunjung ke danau terbesar di Asia Tenggara ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun telah membuat konsep baru dan sedang mengerjakan lima proyek besar untuk menambah daya tarik Danau Toba.

Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, yang paling utama dilakukan adalah memindahkan kantor Dinas Pariwisata dari Ibu Kota Kabupaten Simalungun di Pematang Raya ke Parapat yang menjadi pintu masuk utama destinasi Danau Toba. Tujuannya, Pemkab Simalungun ingin berbuat lebih baik dan dekat untuk Danau Toba dalam menambah kesejahteraan masyarakat di sekitar Danau Toba.

Selanjutnya membangun wahana permainan atau atraksi bagi anak-anak. Sehingga, wisatawan yang datang bersama anak-anak dapat menikmati wahana tersebut.

“Orang tua mereka dapat menikmati Danau Toba, kemudian anak-anak dapat menikmati wahana mereka secara nyaman dan aman. Orang tua mereka pun dapat mengawasi lebih dekat lagi,” ungkap JR Saragih saat meninjau Danau Toba, akhir pekan lalu.

Pemkab Simalungun juga akan menyiapkan kapal speed boat besar bagi wisatawan yang ingin mengelilingi Danau Toba secara aman, nyaman dan elegan. “Sampai akhir tahun 2017, Pemkab Simalungun menargetkan speed boat tersebut sudah dapat dinikmati wisatawan. Selain itu, kami juga menyiapkan Jet Ski untuk olah raga air bagi para wisatawan,” terangnya.

Upaya lain yang akan diwujudkan JR Saragih menarik wisatawan ke Danau Toba adalah membangun Kedai Kuliner dengan ciri khas Simalungun di kawasan Parapat. “Simalungun, memiliki kuliner khas, di antaranya dolung-dolung, kopi, dan teh. Jadi, nanti wisatawan itu dapat menikmati kuliner sambil manortor,” tegasnya.

JR Saragih mengaku belum memprogramkan untuk membuat even berskala internasional. Sebab menurut JR Saragih, dananya lebih baik untuk membangun infrastruktur dan prasarana atraksi di kawasan Danau Toba. “Even berskala internasional memang sangat bagus untuk mendatangkan wisatawan. Namun, efeknya tidak dapat dirasakan setiap hari oleh warga setempat,” urai JR Saragih.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/