26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Warga Desa Purbadolok Keluhkan Air PAM Nyendat

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Air yang merupakan kebutuhan pokok yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan air tidak tersalur bisa berdampak pada kesehatan ataupun sosial.

Seperti terjadi di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), tepatnya penduduk Desa Purbadolok Kecamatan Dolok Sanggul, kembali mengeluhkan pasokan air bersih Perusahaan Air Minum (PAM) nyendat sejak, Minggu (7/8) kemarin. Selain itu, ada juga debit air yang didistribusikan ke rumah-rumah sangat mengecil.

Seperti disampaikan, Ibu Megawarni boru Sihotang warga Dusun 2. “Sudah tiga hari air PAM mati, sampai sekarang juga. Kita lihat tidak ada tanda-tanda perbaikan dari UPT PAM. Padahal, kami butuh air, karena air kebutuhan pokok,” keluhnya kepada wartawan, Selasa (9/8).

Selain mati, bahkan malamnya hingga paginya air minum yang dikelola UPT PAM Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) yang mengalir untuk kebutuhan konsumen rumah tangga mengecil. “Malam mengecil sampai pagi, kejadian ini sudah cukup lama,”tambahnya.

Karena tidak mengalirnya air ke rumahnya, lanjut ibu tiga anak ini , mereka akhirnya repot dengan pergi keluar dari Desa Purbadolok untuk menampung air sebanyak-banyaknya di tempat penampungan yang telah disediakan sebelumnya. Apabila, tidak dilakukan maka terancam tidak bisa memiliki air.

“Terpaksa kita kerumah warga lain di luar dari Desa Purbadolok ini untuk mengisi air. Jika tidak kita isi, ya tidak bisa minum, makan, mandi dan mencuci,” keluhnya.

Keluhan ini juga dibenarkan Kepala Desa Purbadolok Desmon Purba.” Bahwa benar adanya keluhan masyarakat Desa Purbadolok terkait tidak lancarnya Ketersediaan air bersih di sebagian wilayah desa purbadolok di sekitaran Jalan Tahi Raja,” ujar Desmon.

Dia menegaskan, atas keluhan masyarakatnya agar UPT PAM Dinas Perkim Humbahas untuk tidak diam melihat persoalan air di daerahnya. Mengingat air bersih salah satu kebutuhan utama di dalam hidup sehari-hari. ” Situasi sekarang ini warga kami mengambil air dari rumah rumah warga yang lancar air PAM nya. Jadi sebagai kepala desa saya meminta kepada UPT PDAM Humbang Hasundutan untuk segera turun ke lapangan memeriksa apa sebenarnya yang terjadi, karena sebagian rumah-rumah warga masih tetap di aliri air bersih dengan lancar,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas Perkim Kabupaten Humbahas Anggiat Simanullang saat diminta tanggapanya berkaitan dengan keluhan masyarakat tersebut, tak menjawab segala hamblang. “Silahkan ditanyakan ke UPT PAM yangg menangani air minum,” tandasnya via pesan singkat WhatsApp, Selasa (9/8).

Tak lama kemudian, Anggiat menyampaikan akan lebih lanjut menyuruh untuk dicek kebenarannya. “Lebih lanjut saya akan suruh mereka mencek kebenarannya,” sambung Anggiat.

Ketika disinggung, apa sebagai Kepala Dinas Perkim sanggup tidak menangani persoalan air yang merupakan kebutuhan masyarakat sehari-hari, Anggiat meminta datang siangnya ke kantor. “Ke kantor aja siang biar saya jelaskan,” tukasnya.

Kembali, ketika disinggung jam berapa, Anggiat menjawab akan diinfokan. ” Nanti saya info,” jawabnya.

Hingga berita ini diturunkan, Anggiat sampai sekarang belum dapat menjawab permasalahan air di Desa Purba Dolok. “Besok pagi atau sianglah. Saya masih di lapangan,” jawabnya lagi ketika disinggung kembali penjelasan masalah air di Purbadolok.(des/azw)

 

 

 

 

 

 

 

 

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Air yang merupakan kebutuhan pokok yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan air tidak tersalur bisa berdampak pada kesehatan ataupun sosial.

Seperti terjadi di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), tepatnya penduduk Desa Purbadolok Kecamatan Dolok Sanggul, kembali mengeluhkan pasokan air bersih Perusahaan Air Minum (PAM) nyendat sejak, Minggu (7/8) kemarin. Selain itu, ada juga debit air yang didistribusikan ke rumah-rumah sangat mengecil.

Seperti disampaikan, Ibu Megawarni boru Sihotang warga Dusun 2. “Sudah tiga hari air PAM mati, sampai sekarang juga. Kita lihat tidak ada tanda-tanda perbaikan dari UPT PAM. Padahal, kami butuh air, karena air kebutuhan pokok,” keluhnya kepada wartawan, Selasa (9/8).

Selain mati, bahkan malamnya hingga paginya air minum yang dikelola UPT PAM Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) yang mengalir untuk kebutuhan konsumen rumah tangga mengecil. “Malam mengecil sampai pagi, kejadian ini sudah cukup lama,”tambahnya.

Karena tidak mengalirnya air ke rumahnya, lanjut ibu tiga anak ini , mereka akhirnya repot dengan pergi keluar dari Desa Purbadolok untuk menampung air sebanyak-banyaknya di tempat penampungan yang telah disediakan sebelumnya. Apabila, tidak dilakukan maka terancam tidak bisa memiliki air.

“Terpaksa kita kerumah warga lain di luar dari Desa Purbadolok ini untuk mengisi air. Jika tidak kita isi, ya tidak bisa minum, makan, mandi dan mencuci,” keluhnya.

Keluhan ini juga dibenarkan Kepala Desa Purbadolok Desmon Purba.” Bahwa benar adanya keluhan masyarakat Desa Purbadolok terkait tidak lancarnya Ketersediaan air bersih di sebagian wilayah desa purbadolok di sekitaran Jalan Tahi Raja,” ujar Desmon.

Dia menegaskan, atas keluhan masyarakatnya agar UPT PAM Dinas Perkim Humbahas untuk tidak diam melihat persoalan air di daerahnya. Mengingat air bersih salah satu kebutuhan utama di dalam hidup sehari-hari. ” Situasi sekarang ini warga kami mengambil air dari rumah rumah warga yang lancar air PAM nya. Jadi sebagai kepala desa saya meminta kepada UPT PDAM Humbang Hasundutan untuk segera turun ke lapangan memeriksa apa sebenarnya yang terjadi, karena sebagian rumah-rumah warga masih tetap di aliri air bersih dengan lancar,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dinas Perkim Kabupaten Humbahas Anggiat Simanullang saat diminta tanggapanya berkaitan dengan keluhan masyarakat tersebut, tak menjawab segala hamblang. “Silahkan ditanyakan ke UPT PAM yangg menangani air minum,” tandasnya via pesan singkat WhatsApp, Selasa (9/8).

Tak lama kemudian, Anggiat menyampaikan akan lebih lanjut menyuruh untuk dicek kebenarannya. “Lebih lanjut saya akan suruh mereka mencek kebenarannya,” sambung Anggiat.

Ketika disinggung, apa sebagai Kepala Dinas Perkim sanggup tidak menangani persoalan air yang merupakan kebutuhan masyarakat sehari-hari, Anggiat meminta datang siangnya ke kantor. “Ke kantor aja siang biar saya jelaskan,” tukasnya.

Kembali, ketika disinggung jam berapa, Anggiat menjawab akan diinfokan. ” Nanti saya info,” jawabnya.

Hingga berita ini diturunkan, Anggiat sampai sekarang belum dapat menjawab permasalahan air di Desa Purba Dolok. “Besok pagi atau sianglah. Saya masih di lapangan,” jawabnya lagi ketika disinggung kembali penjelasan masalah air di Purbadolok.(des/azw)

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/