32 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Sempat Tertahan di RS, Kades Tumpatan Nibung Bantu Pemulangan Jenazah Balita Gizi Buruk ke Riau

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang melalui Pemerintah Desa Tumpatan Nibung, membantu pemulangan jenazah Firmansyah, Balita penderita gizi buruk asal Baganbatu, Riau, yang meninggal dunia di RS Grand Medistra Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Jumat (2/9).

Firmansyah menghembuskan nafas terakhir setelah dua minggu menjalani perawatan. Dalam suasana berduka, keluarga balita Firmansyah yang berasal dari keluarga tidak mampu, sempat bingung dengan biaya rawat RS Grand Medistra yang mencapai Rp35 juta dan ongkos ambulans pemulangan jenazah sebesar Rp7 juta.

Kesulitan tersebut akhirnya terpecahkan, setelah Fitri, warga Dusun VIII Cemara IV, Desa Tanjungsari, Kecamatan Batangkuis, yang saat itu satu ruangan, men-tag Kepala Desa Tumpatan Nibung Sarianto, melalui media sosial Facebook. “Awalnya saya di-tag di Facebook. Setelah memverifikasi informasi tersebut, saya dan istri langsung bergegas menuju RS Grand Medistra,” kata Surianto didampingi istrinya Kristina Melati kepada wartawan, Jumat (2/9).

Sesampainya di RS Grand Medistra, mereka ditemui Sumi, ibu Firmansyah, di ruang tunggu. Sumi pun menceritakan kondisi anaknya yang telah meninggal dunia dan sudah tertahan selama 5 jam di rumah sakit itu. “Jenazah anaknya belum bisa dibawa pulang karena belum lunas biaya perawatan dan terkendala ambulans untuk membawa jenazah dari Deliserdang menuju rumah duka di daerah Balam, Baganbatu, Riau, sebesar Rp7 juta,” ungkap Sarianto.

Mendengar keluhan Sumi, Surianto pun bersedia membantu melunasi biaya perawatan rumah sakit. Setelah biaya administrasi perawatan rumah sakit terselesaikan, persoalan transportasi pun sudah tak menjadi kendala lagi. Pasalnya, Pemerintah Desa Tumpatan Nibung saat ini sudah memiliki mobil ambulans sendiri.

Sarana smbulans ini memprioritaskan layanan untuk kaum dhuafa dan juga bisa digunakan seluruh masyarakat yang membutuhkan, tanpa membedakan golongan, suku, ras dan agama. “24 jam mobil ambulans Desa Tumpatan Nibung ini siap membantu warga dan saya pastikan gratis,” ujar Sarianto. (adz)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang melalui Pemerintah Desa Tumpatan Nibung, membantu pemulangan jenazah Firmansyah, Balita penderita gizi buruk asal Baganbatu, Riau, yang meninggal dunia di RS Grand Medistra Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Jumat (2/9).

Firmansyah menghembuskan nafas terakhir setelah dua minggu menjalani perawatan. Dalam suasana berduka, keluarga balita Firmansyah yang berasal dari keluarga tidak mampu, sempat bingung dengan biaya rawat RS Grand Medistra yang mencapai Rp35 juta dan ongkos ambulans pemulangan jenazah sebesar Rp7 juta.

Kesulitan tersebut akhirnya terpecahkan, setelah Fitri, warga Dusun VIII Cemara IV, Desa Tanjungsari, Kecamatan Batangkuis, yang saat itu satu ruangan, men-tag Kepala Desa Tumpatan Nibung Sarianto, melalui media sosial Facebook. “Awalnya saya di-tag di Facebook. Setelah memverifikasi informasi tersebut, saya dan istri langsung bergegas menuju RS Grand Medistra,” kata Surianto didampingi istrinya Kristina Melati kepada wartawan, Jumat (2/9).

Sesampainya di RS Grand Medistra, mereka ditemui Sumi, ibu Firmansyah, di ruang tunggu. Sumi pun menceritakan kondisi anaknya yang telah meninggal dunia dan sudah tertahan selama 5 jam di rumah sakit itu. “Jenazah anaknya belum bisa dibawa pulang karena belum lunas biaya perawatan dan terkendala ambulans untuk membawa jenazah dari Deliserdang menuju rumah duka di daerah Balam, Baganbatu, Riau, sebesar Rp7 juta,” ungkap Sarianto.

Mendengar keluhan Sumi, Surianto pun bersedia membantu melunasi biaya perawatan rumah sakit. Setelah biaya administrasi perawatan rumah sakit terselesaikan, persoalan transportasi pun sudah tak menjadi kendala lagi. Pasalnya, Pemerintah Desa Tumpatan Nibung saat ini sudah memiliki mobil ambulans sendiri.

Sarana smbulans ini memprioritaskan layanan untuk kaum dhuafa dan juga bisa digunakan seluruh masyarakat yang membutuhkan, tanpa membedakan golongan, suku, ras dan agama. “24 jam mobil ambulans Desa Tumpatan Nibung ini siap membantu warga dan saya pastikan gratis,” ujar Sarianto. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/