DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kepala SMA Negeri 1 Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Herrisson Yehuda Samosir, berupaya menerapkan transparansi pada penggunaan anggaran di sekolahnya. Baik anggaran yang bersumber dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), maupun dana bantuan pendidikan dari wali siswa, atau uang komite sekolah.
Upaya transparansi anggaran itu, disampaikannya pada rapat pleno komite sekolah/wali siswa, serta dewan guru, yang digelar di SMAN 1 Siempat Nempu Hilir, Pardamean, Selasa (6/9).
Rapat ini dipimpin Ketua Komite SMAN 1 Siempat Nempu Hilir, Monson Sinaga, serta dihadiri Kepala Desa Janji, Rekson Marbun.
Sebagai bentuk transparansi, dalam rapat tersebut secara rinci dilaporkan semua penggunaan anggaran yang bersumber dari dana komite sekolah kepada orangtua siswa. Dalam laporan itu, ada saldo uang komite sekolah Tahun Pelajaran (TP) 2021-2022 sebesar Rp46 juta. “Musyawarah seperti ini dilakukan setiap tahun untuk mempertangunjawabkan dan meminta dukungan melalui sumbangan pendidikan dari para orangtua siswa,” ungkap Herrisson.
Herrisson juga mengatakan, untuk TP 2022-2023, pihaknya meminta kepada orangtua, sesuai proposal yang diajukan, uang komite sekolah sebesar Rp70 ribu per siswa.
“Ada kenaikan sebesar Rp15 ribu dari tahun pelajaran sebelumnya. Bukan kami tidak respek dengan kondisi saat ini, karena terjadi kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat akibat mahalnya pupuk, ditambah kenaikan bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini. Kami terpaksa menaikkan uang komite sekolah, karena ada guru matematika berstatus ASN, pindah dari sekolah ini. Akibatnya, kami harus merekrut guru honorer. Ada juga guru matapelajaran Agama Kristen yang meninggal, sehingga harus merekrut guru honorer juga,” papar Herrisson.
Lebih lanjut Herrisson menjelaskan, kenaikan uang komite sekolah, karena harus tetap melalukan peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sementara, untuk kegiatan ekstrakurikuler, sesuai aturan, tidak bisa lagi dibiayai dari Dana BOS. “Bagi orangtua yang betul-betul tidak mampu membayar uang komite sekolah dan memiliki anak lebih dari satu orang, akan diberi keringanan. Kami akan mengundang para bapak ibu, supaya bisa dibicarakan pada pertemuan berikutnya,” katanya lagi.
Sementara itu, Ketua Komite Seolah, Monson Sinaga mengatakan, rapat yang digelar tersebut untuk mempertimbangkan dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana komite TP 2021-2022 yang disampaikan pihak sekolah.
“Musyawarah ini juga untuk mengesahkan proposal bantuan pendidikan atau uang komite sekolah yang diajukan pihak sekolah untuk TP 2022-2023,” imbuhnya.
Kepala Desa Janji, Rekson Marbun menyampaikan, agar pihak sekolah bisa mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat. “Tapi karena untuk membantu kesejahteraan guru honorer dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini, kami mengajak masyarakat untuk tetap memberikan dukungan. Kami dari pemerintah desa, akan memantau bagaimana penggunaan dana di sekolah ini,” ujarnya.
Di akhir rapat, para orangtua siswa pun menyetujui dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban serta setuju atas kenaikan uang komite sekolah yang diajukan. (rud/saz)