31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Ratusan Hektar Sawah di Labuhanbatu Diterjang Banjir Rob

BANJIR: Ratusan hektare sawah di Labuhanbatu diterjang banjir rob.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO- Banjir rob mengenangi ratusan hektar lahan persawahan petani di empat desa di Kecamatan Panai Hilir Labuhanbatu. Luapan air laut Selat Malaka itu mengakibatkan potensi gagal tanam persawahan.

“Ada 4 desa yang terdampak Pasang Keling (banjir rob, red),” kata Camat Panai Hilir, Hadmansyah, Selasa (21/10).

Diantaranya, desa Sei Baru, Desa Sei Tawar, Desa Wonosari dan Sei Pegantungan.

“Di Sei Pegantungan sekira 50-an hektar. Dan di 3 Desa lainnya mencapai lebih 300-an hektar,” ujar Hadmansyah.

Menurut dia, angin laut yang datang dari Selat Malaka membawa air pasang laut itu melebihi ketinggian tanggul yang dibangun pihak Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Diperparah pula, terjadinya pendangkalan dasar laut.

“Air yang datang merusak tanggul dan irigasi di sana,” tambah Camat.

Air laut menggenangi persawahan petani di desa Kampung Masjid, Kecamata Kualuh Hilir hingga ke kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu.

“Tanggul rawa Kualuh dibangun untuk mengamankan persawahan petani Kualuh Hilir Labura dan Labuhanbatu,” jelas Hadmansyah.

Menurutnya, pasang keling terparah terjadi tahun 2020. Sebab, pada tahun 2019 hingga 2017 lalu, tidak berdampak luas terhadap persawahan para petani.

Kata Camat, jenis padi yang dibudidayakan petani dominan varietas lokal Kuku Balam, Ramos dan varietas IR64.

Salahseorang petani Dusun lll Sei Situkang, Desa Sei Tawar, Labuhanbatu, Saparuddin mengaku sedih dampak tanggul yang dibangun Pemerintah tak mampu menahan masuknya air asin ke lokasi lahan pertanian warga. Petani di sana, meminta Pemerintah agar melakukan peninggian atas tanggul air asin.

“Genangan air asin potensi menyebabkan para petani gagal menanam padi di lahan pertanian milik mereka,” kata Saparuddin kepada wartawan.

Warga, katanya meminta kepada Pemerintah untuk dapat memeperhatikan nasib petani yang tanaman padinya digenangi air asin.

”Kami sangat bermohon Kepada Pemerintah dan instansi terkait untuk melalukan peninggian tanggul air asin,” ujarnya. (fdh/ram)

BANJIR: Ratusan hektare sawah di Labuhanbatu diterjang banjir rob.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO- Banjir rob mengenangi ratusan hektar lahan persawahan petani di empat desa di Kecamatan Panai Hilir Labuhanbatu. Luapan air laut Selat Malaka itu mengakibatkan potensi gagal tanam persawahan.

“Ada 4 desa yang terdampak Pasang Keling (banjir rob, red),” kata Camat Panai Hilir, Hadmansyah, Selasa (21/10).

Diantaranya, desa Sei Baru, Desa Sei Tawar, Desa Wonosari dan Sei Pegantungan.

“Di Sei Pegantungan sekira 50-an hektar. Dan di 3 Desa lainnya mencapai lebih 300-an hektar,” ujar Hadmansyah.

Menurut dia, angin laut yang datang dari Selat Malaka membawa air pasang laut itu melebihi ketinggian tanggul yang dibangun pihak Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Diperparah pula, terjadinya pendangkalan dasar laut.

“Air yang datang merusak tanggul dan irigasi di sana,” tambah Camat.

Air laut menggenangi persawahan petani di desa Kampung Masjid, Kecamata Kualuh Hilir hingga ke kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu.

“Tanggul rawa Kualuh dibangun untuk mengamankan persawahan petani Kualuh Hilir Labura dan Labuhanbatu,” jelas Hadmansyah.

Menurutnya, pasang keling terparah terjadi tahun 2020. Sebab, pada tahun 2019 hingga 2017 lalu, tidak berdampak luas terhadap persawahan para petani.

Kata Camat, jenis padi yang dibudidayakan petani dominan varietas lokal Kuku Balam, Ramos dan varietas IR64.

Salahseorang petani Dusun lll Sei Situkang, Desa Sei Tawar, Labuhanbatu, Saparuddin mengaku sedih dampak tanggul yang dibangun Pemerintah tak mampu menahan masuknya air asin ke lokasi lahan pertanian warga. Petani di sana, meminta Pemerintah agar melakukan peninggian atas tanggul air asin.

“Genangan air asin potensi menyebabkan para petani gagal menanam padi di lahan pertanian milik mereka,” kata Saparuddin kepada wartawan.

Warga, katanya meminta kepada Pemerintah untuk dapat memeperhatikan nasib petani yang tanaman padinya digenangi air asin.

”Kami sangat bermohon Kepada Pemerintah dan instansi terkait untuk melalukan peninggian tanggul air asin,” ujarnya. (fdh/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/